73
Tabel 12. Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran IPS Siklus I
No. Aspek Pengamatan
Kriteria pengamatan
Jml. Kriteria
Keterangan 1
2 3 4
1 Kesiapan siswa
2 6
9 2 49
cukup baik Tahap orientasi
masalah 2
Perhatian siswa 11
5 2 1
31 kurang baik
Skor maksimal 152 Total skor siswa 80
cukup baik 3
Keaktifan siswa 1
7 9 2
50 cukup baik
Tahap pengorganisasian
belajar 4
Kemandirian siswa 4
10 4 1
40 cukup baik
Skor maksimal 152 Total skor siswa 90
cukup baik 5
Partisipasi siswa 9
3 3 4
40 cukup baik
Tahap diskusi kelompok
6 Keterampilan siswa
4 8
4 3 44
cukup baik 7
Interaksi kelompok 4
10 2 3
42 cukup baik
8 Keberanian siswa
9 8
1 1 32
kurang baik 9
Tanggung jawab siswa 3
6 6 4
49 cukup baik
Skor maksimal 380 Total skor siswa 207
cukup baik 10
Kesiapan siswa 4
11 2 2
40 cukup
baik Tahap penyajian
hasil karya 11
Keefektifan waktu 3
6 5 5
50 cukup baik
12 Keterampilan siswa
8 5
3 3 39
cukup baik Skor maksimal 228
Total skor siswa 129 cukup baik
13 Kemampuan siswa
2 6
6 5 52
cukup baik Tahap evaluasi
Skor maksimal 76 Total skor siswa 52
cukup baik
Dari data tabel observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Pada
pembelajaran siklus I siswa sudah cukup antusias saat guru menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran IPS. Pada tahap orientasi
masalah, perhatian siswa masih kurang karena siswa belum tertarik untuk menanggapi permasalahan yang diberikan oleh guru, masih ada beberapa
siswa yang mengobrol dengan siswa lainnya, ada beberapa siswa yang mengganggu siswa lainnya, dan ada beberapa siswa yang mengomentari
tentang media yang digunakan karena isi gambar tersebut kurang jelas dari meja paling belakang. Saat diskusi kelompok siswa antusias serta
74
aktif walaupun masih ada siswa yang pasif tidak berani mengeluarkan pendapatnya dan ada siswa yang belum bisa bekerjasama dalam
kelompoknya. Saat menyajikan hasil karya kesiapan siswa sudah cukup baik namun masih didominasi oleh siswa yang pandai. Siswa yang tidak
maju kedepan untuk melakukan presentasi masih belum maksimal dalam membantu kelompoknya jika ada pertanyaan dari kelompok lain. Pada
saat evaluasi masih ada beberapa siswa yang mengeluh kesulitan dalam mengerjakan tugas yang berupa soal pemecahan masalah.
d. Refleksi Siklus I
Pada tahap refleksi ini, peneliti melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan dalam penelitian pada siklus I. Peneliti dan observer
mengolah dan mendiskusikan hasil observasi terhadap guru dan siswa pada saat pembelajaran IPS menggunakan model
Problem Based Learning
dan hasil
post test
. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, penerapan model
Problem Based Learning
pada siklus I ini adalah: 1
Guru masih kurang persiapan untuk melaksanakan perencanaan yang telah dibuat secara optimal.
2 Dalam mengajar, guru sudah memberi motivasi agar siswa antusias
mengikuti pembelajaran,
namun dalam
mengelola dan
mengkondisikan siswa dalam kelas belum maksimal, sehingga ada beberapa siswa yang masih mengobrol dengan teman lainnya.
75
3 Guru sudah menguasai materi yang diajarkan namun dalam
menjelaskan materinya masih terlalu cepat, sehingga masih ada beberapa siswa yang belum menguasai materi.
4 Guru belum maksimal dalam memberi penguatan konsep sehingga
masih ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan kurang merasa belum memahami secara menyeluruh.
5 Partisipasi siswa dalam kelompokmenyelesaikan tugas kelompok
selama proses belajar kelompok kurang dan masih didominasi oleh siswa yang pandai.
6 Keaktifan siswa dalam ikut serta mempresentasikan hasil karyanya
masih kurang karena siswa yang tidak mewakili kelompoknya masih cenderung mengobrol dengan siswa lainnya.
7 Dari hasil tes siklus I, nilai siswa mengalami peningkatan
dibandingkan dengan nilai pre test. Pada siklus I ini menunjukkan Hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 78,95 yaitu
dari 19 siswa terdapat 15 siswa yang nilainya diatas KKM yang ditentukan ≥70. Dan sisanya 4 siswa atau sebesar 21,05 belum
mengalami ketuntasan dalam belajar. Namun demikian berdasarkan indikator keberhasilan pada BAB III hasil tersebut belum dikatakan
memenuhi kriteria karena indikator keberhasilan untuk meningkatkan hasil belajar adalaa 80 dari jumlah siswa yang mengikuti proses
belajar mengajar telah mencapai KKM dan nilai rata- rata siswa ≥70 .
76
Dengan adanya masalah-masalah yang muncul setelah dilakukan refleksi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka diperlukan
perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Berikut perbaikan yang perlu dilakukan:
1 Untuk menarik perhatian siswa, sebelum pembelajaran guru mengecek
media pembelajaran yang akan digunakan sebelum proses pembelajaran dan melakukan apersepsi secara penuh.
2 Keterampilan guru dalam mengelola kelas dan mengkondisikan siswa
untuk belajar perlu ditingkatkan, tidak hanya siswa yang duduk di depan saja yang diperhatikan akan tetapi yang berada di paling
belakang juga diberikan perhatian yang lebih agar siswa juga terfokus pada guru sehingga siswa tidak ramai dan bergurau dengan siswa
lainnya. 3
Intensitas kecepatan dalam menjelaskan materi kepada siswa perlu dikurangi agar siswa mudah memahami serta menguasai kompetensi
yang seharusnya dapat dikuasai. 4
Seharusnya guru lebih meningkatkan dalam pemberian penguatan konsep dan setelah itu guru mengkonfirmasikan kepada siswa sehingga
seluruh siswa akan memahaminya. 5
Agar seluruh siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok maka siswa yang pandaidominan ditunjuk sebagai ketua kelompok agar lebih
mudah mengkoordinasi anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas kelompok.
77
6 Siswa yang tidak maju untuk mempresentasikan hasil karya kelompok,
dikondisikan untuk membantu apabila ada pertanyaan yang ditujukan untuk kelompoknya.
7 Siswa yang mempresentasikan hasil tugas kelompok bergantian dan
siswa yang lain diaktifkan membantu wakil kelompoknya apabila ada pertanyaan dari kelompok lain.
Uraian hasil refleksi tersebut, menjadi pertimbangan dari peneliti untuk memperbaiki pembelajaran IPS dengan menerapkan model
pembelaaran
Problem Based Learning
pada tindakan siklus II berikutnya.
4. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Penelitian pada siklus II ini dimulai pada tanggal 21 Mei sampai dengan 4 Juni 2015. Siklus II ini dilaksanakan dengan dua kali pertemuan
dengan alokasi waktu 1x pertemuan yaitu 3 jam pelajaran 3x35 menit. Standar Kompetensi yang digunakan dalam siklus II adalah
menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kompetensi Dasar dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan perjuangan tokoh para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pokok bahasan pertemuan pertama tentang tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi
pergerakan nasional sedangkan pada pertemuan kedua tentang masa pendudukan Jepang di Indonesia. Berikut penjelasan dari pelaksanaan
tindakan siklus II: