Refleksi Siklus II Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

100 merawat cagar budaya didaerahnya, pelajar yang merokok dilingkungan sekolah, tidak khidmat dalam mengikuti upacara, perkelahian antar pelajar.

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I merupakan awal penerapan model Problem Based Learning PBL pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V di SD Negeri 1 Sekarsuli. Dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung pada siklus I, suasana pembelajaran yang diciptakan guru tersebut membuat siswa tertarik, selama proses pembelajaran berlangsung siswa sudah mulai menunjukkan keantusiasannya. Pada tahap pelaksanaan diskusi kelompok, guru membentuk siswa dalam kelompok sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty 2008: 116-117 bahwa anak masa kelas tinggi Sekolah Dasar lebih suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain dan mereka membuat peraturan di dalam kelompoknya. Siswa menunjukkan keaktifannya dalam mengungkapkan pendapat untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru, hal ini sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya 2007: 220-221 yang menyatakan bahwa pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. Ketika melakukan presentasi hasil karya, siswa sudah berani melakukan presentasi didepan kelas dan kelompok yang lain mendengarkan dan memberi tanggapan. Pada tahap akhir guru melukan evaluasi mengenai proses pembelajaran yang digunakan sesuai pendapat Ibrahim dan Nur Rusman, 2012: 243 sintaks model pembelajaran PBL tahap 5 adalah 101 guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap proses yang digunakan. Suasana pembelajaran yang diciptakan guru membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran. Pada tahap orientasi masalah perhatian siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran cukup baik skor 80. Pada tahap pengorganisasian belajar dan tahap diskusi kelompok, keaktifan siswa dan parisipasi siswa skor 50 dan 40 dalam menyelesaikan tugas kelompok cukup baik sehingga mencapai hasil maksimal kelompok. Pada tahap pelaksanaan diskusi kelompok siswa menunjukkan keaktifannya dalam mengungkapkan pendapat untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru walaupun masih didominasi siswa yang pandai. Pada tahap penyajian hasil karya siswa cukup baik skor 207 walaupun dalam mempresentasikan di depan kelas hanya siswa yang sama karena siswa yang lainnya masih belum memiliki keberanian. Pada akhir pembelajaran guru melakukan refleksi dan evaluasi dan guru memberikan penghargaan pada kelompok sehingga terlihat wajah senang siswa. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar pada pembelajaran IPS lebih banyak dibandingkan pada pre-test pra tindakan. Pada tahap pra tindakan, rata-rata kelas sebesar 64,21, dan persentase ketuntasan belajar sebesar 36,84. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I, rata-rata kelas meningkat menjadi 78,94, dan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi