Cakupan Kunjungan Bayi Kesehatan

Laporan Akhir II -69 Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015 Apabila ditemukan kasus TBC positif maka penderita akan segera diberi obat sejak dini dengan harapan dapat mencegah penularan dan sekaligus memutus mata rantai penularan penyakit tersebut. Penanganan kasus TBC ini perlu ada dukungan dari semua pihak, terutama anggota keluarga. Karena penderita harus meminum obat selama 6 bulan berturut turut tanpa putus. Faktor kebosanan dan kejenuhan akan timbul. Untuk itu keluarga harus memberi dukungan penuh karena sakit TBC dapat disembuhkan, dengan catatan harus dengan rutin dan disiplin meminum obatnya.

8. Cakupan Kunjungan Bayi

Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar BCG, DPTHB1-3, Polio 1-4, dan Campak, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang SDIDTK, manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2011 cakupan kunjungan bayi sebesar 90,65 6.309 bayi dari 6.960 perkiraan jumlah bayi. Bila dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741MenkesPERVII2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di KabupatenKota yakni sebesar 90, maka angka tersebut telah melebihi target. Namun jika dibandingkan dengan target MDG’s sampai dengan tahun 2015 sebesar 100 maka cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai masih belum mencapai target. Berikut ini cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai Tahun 2006 sampai dengan 2011. Data cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai mengalami kecenderungan penurunan dari 114,4 pada tahun 2009, menjadi 90,65 pada tahun 2011. Penurunan kemungkinan juga dapat disebabkan karena ada perbedaan kriteria jumlah kunjungan bayi dan kunjungan ke layanan kesehatan lain yang tidak terlaporkan. Dari data yang ada menunjukkan adanya penurunan persentase cakupan kunjungan bayi karena ada kemungkinan pendataan yang dilakukan hanya mengambil data jumlah bayi yang melakukan imunisasi saja. Berdasarkan target nasional untuk cakupan kunjungan bayi yaitu 90 pada tahun 2010, maka hasil kunjungan bayi di Kota Dumai telah mencapai target nasional pada tahun tersebut. Berikut ini cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai yang disajikan dalam tabel dan grafik. Laporan Akhir II -70 Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015 Tabel 2.3.1.21 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumai Tahun 2006-2011 Indikator Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Cakupan kunjungan bayi 92,74 97,48 101,02 114,4 92,6 90,65 Sumber : Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2008-2011 Pada tahun 2006 cakupan kunjungan bayi meningkat sampai dengan tahun 2009 dari 92,74 menjadi 114,4. Kemudian pada tahun 2010 sampai dengan 2011 mengalami penurunan menjadi 90,65. Perkembangan cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2011 mengalami penurunan seperti terlihat pada grafik berikut ini. Gambar 2.3.1.17 Grafik Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumai Tahun 2006-2011 Cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai diukur dari jumlah kedatangan ke pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta dengan syarat: a. Sampai dengan umur 1 tahun 12 bulan kurang 1 hari sudah mendapat vitamin A sebanyak 1 kali. b. Penimbangan berat badan dilakukan minimal sebanyak 8 kali dalam 1 tahun. c. Melakukan pemeriksaan SDIDTK, yaitu pemantauan pertumbuhan perkembangan bayi tercatat di dalam buku Kesehatan Ibu dan AnakKIA. Laporan Akhir II -71 Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015

9. Cakupan Puskesmas