Laporan Akhir II -34
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
harus dicermati oleh pemerintah Dumai dan Dinas pendidikan, bahwa minat masyarakat untuk bersekolah semakin menurun, jumlah siswa yang bersekolah juga semakin menurun.
Gambar 2.2.2.3 Grafk Angka Partisipasi Murni SDMI, SMPMTs dan SMAMASMK
Kota Dumai Tahun 2008-2012
B. Kesehatan
1. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran
Kematian prenatal merupakan kematian bayi dengan umur kehamilan lebih dari 22 minggu yang lahir dalam keadaan meninggal dalam masa tujuh hari setelah persalinan. Angka
kematian bayi mencerminkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian bayi yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 79
kasus dari 7.121 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian bayi di Kota Dumai sebesar 11,1 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 dimana
angka kematian bayi sebesar 10,5 per 1000 kelahiran hidup, terlihat angka kematian bayi pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Namun bila dibandingkan dengan target indikator Kota
Dumai tahun 2012 yakni 23 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian bayi di Kota Dumai masih di bawah target yang berarti tingkat pencapaiannya baik. Hal ini
menggambarkan kualitas maupun kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal di Kota Dumai masih baik.
Tabel 2.2.2.5 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
di Kota Dumai Tahun 2002-2012 Indikator
2007 2008 2009 2010 2011
2012
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
12 8
8 8
10,5 11,1
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Dumai, 2013
Laporan Akhir II -35
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa tren angka kematian bayi selama tahun 2007 hingga tahun 2012 menunjukkan tren perkembangan yang fluktuatif dengan kecenderungan
semakin menurun.
Gambar 2.2.2.4 Grafik Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kota Dumai
Tahun 2007-2012
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Dumai, 2013 dan olah data 2013
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kenaikan angka kematian bayi antara lain faktor ekonomi, terlambat pertolongan, pengetahuan orang tua masih relatif kurang. Faktor
ekonomi orang tua yang rendah seringkali membuat ibu tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup saat mengandung, sehingga bayi mengalami Berat Badan Lahir Rendah BBLR saat lahir.
Pengetahuan dan kesadaran orang tua yang masih rendah, antara lain mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup saat kehamilan, pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter dan
lain-lain juga menjadi salah satu penyebab resiko kematian bayi waktu lahir. Penyebab kematian bayi juga dapat dikarenakan adanya kelainan bawaan, asfiksia sesak napas pada saat
lahir dan juga kehamilan dengan resiko tinggi akibat usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua. Kendala yang dihadapi untuk menangani tingginya angka kematian bayi tersebut adalah
masih terfragmentasinya program-program pemerintah kota pada masing-masing dinas sehingga menyulitkan koordinasi.
Laporan Akhir II -36
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
2. Angka Kematian Balita