Laporan Akhir II -36
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
2. Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita AKABA adalah jumlah kematian anak umur kurang dari 5 tahun per 1.000 penduduk. Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi dan penyakit infeksi. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian balita yang
ditemukan di Kota Dumai sebanyak 99 kasus, sehingga angka kematian balita tahun 2012 di Kota Dumai sebesar 13,90 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian
tahun 2011 dimana angka kematian bayi sebesar 13,36 per 1000 kelahiran hidup, terlihat adanya peningkatan angka kematian balita. Namun bila dibandingkan dengan target indikator
Kota Dumai tahun 2012 yakni 32 per 1.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian balita ini masih di bawah target yang berarti tingkat pencapaiannya baik.
Tabel 2.2.2.6 Angka Kematian Balita
di Kota Dumai Tahun 2002-2012 Indikator
Tahun 2007
2008 2009
2010 2011
2012
Angka Kematian Balita 19
11 13
12 13,4
13,9
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Dumai, 2013
Penyebab kematian balita masih didominasi oleh kasus Asfiksia dan Berat Badan Lahir Rendah BBLR.
Gambar 2.2.2.5 Grafik Perkembangan Angka Kematian Balita
di Kota Dumai Tahun 2007-2012
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Dumai, 2013 dan olah data 2013
Laporan Akhir II -37
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
3. Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup
Angka kematian ibu AKIadalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan maupun penanganannya tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas 42 hari setelah melahirkan tanpa memperhitungkan lama kehamilan, per 100.000
kelahiran hidup. AKI diperhitungkan pula pada jangka waktu 6 minggu hingga setahun setelah melahirkan. Indikator ini secara langsung digunakan untuk memantau kematian terkait dengan
kehamilan.
AKI dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk status kesehatan secara umum, pendidikan ibu dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Hal tersebut disebabkan
antara lain kurangnya pemahaman ibu hamil tentang resiko yang terkait dengan kehamilan seperti 4 Terlalu Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Sering dan dan jarak Terlalu Dekat dan
juga 3 Terlambat Terlambat mengambil keputusan di tingkat keluarga, terlambat merujuk, dan terlambat mendapat pelayanan di fasilitas rujukan. Penyebab langsung kematian ibu
antara lain: eklampsi, pendarahan, partus macet, infeksi, abortus dan lain-lain. Penyebab tidak langsung antara lain: penyakit infeksi seperti malaria, thypoid serta penyakit kronis seperti
penyakit jantung, penyakit gula dan penyakit lainnya.
Angka kematian ibu melahirkan berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kondisi ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian ibu melahirkan yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 6 kasus
dari 7.121 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian ibu melahirkan tahun 2012 di Kota Dumai sebesar 84,26 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan pencapaian
tahun 2011, di mana angka kematian ibu melahirkan sebesar 172,41 per 100.000 kelahiran hidup, maka terlihat ada penurunan angka kematian ibu melahirkan pada tahun 2012. Bila
dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2012 yakni 185 per 100.000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian ibu melahirkan ini masih di bawah target yang
berarti tingkat pencapaiannya baik. Namun demikian dibutuhkan kerja keras untuk bisa mencapai target indikator Angka Kematian Ibu Kota Dumai pada tahun 2015 yakni sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup.
Mengukur kematian ibu secara akurat adalah sulit, kecuali tersedia data registrasi yang sempurna tentang kematian dan penyebab kematian. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kota Dumai, angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup selama tahun 2002 sampai dengan 2012 mengalami fluktuasi. Berikut ini perkembangan angka kematian ibu
melahirkan di Kota Dumai:.
Laporan Akhir II -38
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
Tabel 2.2.2.7 Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup
Kota Dumai Tahun 2007-2012 Indikator
2007 2008
2009 2010
2011 2012
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup 180
67 195
88 172
84,3
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Dumai
Angka kematian ibu melahirkan dalam kurun waktu tahun 2007 hingga tahun 2012 menunjukkan hasil yang fluktuatif dengan kecenderungan semakin menurun, yakni 180
kematian ibu melahirkan di tahun 2007 menjadi 84,3 kematian ibu melahirkan di tahun 2012. Berikut ini grafik perkembangan angka kematian ibu melahirkan di Kota Dumai selama periode
2007 sampai dengan 2012.
Gambar 2.2.2.6 Grafik Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan
di Kota Dumai Tahun 2007-2012
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Dumai, 2013 dan olah data 2013
Dari data angka kematian bayi dan ibu, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada kedua indikator tersebut. Hal ini juga terjadi karena data angka kematian bayi dan ibu
melahirkan di Kota Dumai sulit untuk dipantau. Misal, kasus bayi yang sakit atau ibu yang melakukan persalinan di luar Kota Dumai karena tidak ada fasilitas pelayanan kesehatan yang
memadai kemudian pindah ke Kota Dumai dan menggunakan fasilitas layanan kesehatan di Kota Dumai. Kriteria pencatatan data kematian ibu dan bayi di beberapa unit pelayanan
kesehatan kadang berbeda-beda, seperti KTP ibu yang merupakan penduduk luar Kota Dumai
Laporan Akhir II -39
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
atau KTP orang tua bayi yang masih Kota Dumai walaupun sudah lama pindah ke luar Kota Dumai ikut tercatat dalam registrasi.
Adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah Kota Dumai untuk menurunkan angka kematian ibu antara lain :
1. Program P4K Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi; yaitu program yang dilakukan bagi perempuan setelah ketika menikah mendapat pengantar
dari KUA untuk konseling dan tindakan pembinaan; 2. Peningkatan peberdayaan maysarakat melalui kader pendamping ibu hamil;
3. Pelaksanaan gerakan sayang ibu dalam kelurahan siaga; 4. Pembinaan suami siaga;
5. Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil; 6. Penyiapan Puskesmas PONED Penanganan Obstetri Neonatal Emergency Dasar dan
RS PONEK Penanganan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif.
4. Angka Usia Harapan Hidup