Laporan Akhir II -102
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
G. Lingkungan Hidup
1. Persentase Penanganan Sampah
Formula yang dipergunakan untuk menghitung persentase penanganan sampah adalah merupakan hasil bagi antara volume tempat sampah yang ditangani dengan volume produksi
sampah dikalikan dengan bilangan 100. Tidak dijelaskan secara terperinci yang tertulis dalam Permendagri 542010 mengenai definisi volume sampah yang ditangani, apakah memiliki
pengertian volume sampah yang dibuang ke TPA atau volume sampah yang diolah. Data yang tertulis dalam tabel dibawah ini merupakan data jadi mengenai persentase penanganan
sampah yang bersumber dari Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai.
Tabel 2.3.1.416 Persentase Penanganan Sampah di Kota Dumai Realisasi dan Target
Tahun 2000 – 2012 Indikator
2007 2008
2009 2010
2011 2012
Persentase penanganan sampah 148
148 150
151 153
155
Sumber : Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai, 2013
Melihat tren perkembangan dari indikator persentase penanganan sampah di Kota Dumai menunjukkan hasil dengan kecenderungan semakin meningkat dari kurun waktu tahun
2007 hingga tahun 2025, yakni 148 di tahun 2007 meningkat menjadi 169 di tahun 2025 target, seperti yang tergambar dalam grafik berikut ini.
Gambar 2.3.1.33 Grafik Persentase Penanganan Sampah di Kota Dumai Realisasi dan Target
Tahun 2007 – 2025
2. Persentase Luas Permukiman yang Tertata
Laporan Akhir II -103
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
Formula yang digunakan untuk menghitung persentase luas permukiman yang tertata adalah dengan membagikan luas area permukiman tertata dengan luas area permukiman
keseluruhan dikalikan dengan bilangan 100. Data yang didapatkan dari Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai hanya data jadi tahun 2013, yakni sebesar 27,69.
3. Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk
Tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk telah dibahas pada salah satu indikator dalam pokok bahasan pekerjaan umum. Terdapat kesamaan diantara keduanya,
yakni didapatkan dari formula jumlah daya tampung TPS yang dibagi dengan jumlah penduduk dikalikan bilangan 1000. Data mengenai rasio tempat pembuangan sampah sudah merupakan
data jadi yang bersumber dari Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai. Berikut adalah data mengenai indikator rasio tempat pembuangan sampah TPS per satuan
penduduk di Kota Dumai.
Tabel 2.3.1.47 Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk di Kota Dumai
Tahun 2000 – 2013 Indikator
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013
Rasio Tempat Pembuangan
Sampah TPS per Satuan
Penduduk 21,60
21,60 21,60
21,60 25,60
25,60 25,60
Sumber : Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai Tahun 2013
Dalam rentang waktu tahun 2007 hingga tahun 2013 hasil yang dihasilkan dalam indikator rasio tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk di Kota Dumai
memiliki kecenderungan meningkat, yakni 21,60 di tahun 2007 meningkat menjadi 25,60 di tahun 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja dari SKPD khususnya Dinas Tata Kota,
Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai juga meningkat.
Laporan Akhir II -104
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
Gambar 2.3.1.34 Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk di Kota Dumai
Tahun 2007 – 2013
Sistem pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai sebagaimana yang tertulis dalam Standar Operasional Prosedur SOP
urusan pengelolaan sampah, pengangkutan sampah dibagi menjadi tiga bagian sesuai dengan sumber penghasil sampahnya. Pertama, sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga ruko.
Sampah yang dihasilkan sebagian dikumpulkan oleh petugas sampah yang ditunjuk langsung oleh ketua RT, dan sebagian lainnya langsung diangkut oleh petugas dari Dinas Tata Kota.
Kedua, sampah yang terdapat di pasar. Pengumpulan sampah pasar dilakukan oleh pengelola pasar yang kemudian dikumpulkan di tempat pembuangan sementara TPS yang
telah disediakan, lalu kemudian diangkut ileh petugas dari Dinas Tata Kota untuk dibawa menuju tempat pembuangan akhir TPA. Ketiga, sampah yang dihasilkan oleh perusahaan.
Sampah perusahaan atau pabrik sebagian dikelola langsung oleh perusahaan dimaksud untuk diangkut langsung ke TPA, sedangkan sebagian perusahaan lainnya langsung dilayani oleh
petugas kebersihan dari Dinas Tata Kota. 4.
Realisasi Capaian Penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup Sebagai salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat, maka penerapan Standard
Pelayanan Minimal bidang lingkungaan hidup didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008. Adapun realisasi Penerapan SPM bidang lingkungan hidup dikota
Dumai dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Akhir II -105
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
Tabel 2.3.1.48 Realisasi Capaian Penrapan SPM Bidang Lingkungan Hidup dikota Dumai