Kondisi IPM Kota Dumai

Laporan Akhir II -19 Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015 Gambar 2.1.2.4 Piramida Penduduk Kota Dumai Tahun 2011 Sumber: Kota Dumai dalam Angka Tahun 2011; Hasil analisis 2013 Komposisi penduduk menurut kelompok umur memperlihatkan bahwa penduduk usia produktif lebih banyak menanggung anak-anak yang belum aktif secara ekonomi. Apabila dicermati lebih lanjut, 12,19 penduduk Kota Dumai merupakan balita dan 21,09 merupakan penduduk usia 5-14 tahun. Kondisi ini menuntut perhatian Pemerintah Kota dalam penanganan penduduk balita dan usia 5-16 tahun terutama dari segi kesehatan dan asupan gizi serta pelayanan pendidikan dasar.

D. Kondisi IPM Kota Dumai

Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan ukuran capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM menggambarkan indikator gabungan dari beberapa indikator, yaitu indikator kesehatan ditunjukkan dengan indeks angka harapan hidup waktu lahir, indikator pendidikan indeks angka melek huruf dan rata- rata lama sekolah, dan indikator ekonomi ditunjukkan dengan konsumsi per kapita yang disesuaikanindeks daya beli penduduk. Dilihat dari capaian IPM Kota Dumai, menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 2011 IPM Kota Dumai mencapai 78,25 tabel 2.1.2.5. Apabila dibandingkan dengan IPM skala Provinsi Riau dan Nasioanl, capaian IPM Kota Dumai telah melebihi IPM Provinsi Riau dan skala nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakat Kota Dumai lebih baik dari aspek kesehatan, pendidikan Laporan Akhir II -20 Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015 maupun kondisi ekonominya. Perkembangan IPM Kota Dumai tersebut menunjukkan peningkatan selama kurun waktu tahun 2007 sampai 2011 gambar 2.1.2.5. Tabel 2.1.2.5 Perbandingan Kondisi IPM Kota Dumai dengan Skala Provinsi dan Nasional Tahun 2004-2011 Cakupan Wilayah 2007 2008 2009 2010 2011 Kota Dumai 76,31 76,91 77,33 77,75 78,25 Provinsi Riau 74.63 75.09 75.60 76.07 76.53 Indonesia 70.59 71.17 71.76 72.27 72.77 Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2005-2012, Kerjasama BPS dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gambar 2.1.2.5 Grafik Perbandingan IPM Kota Dumai, Provinsi Riau, dan Indonesia Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2005-2012, Kerjasama BPS dengan KementerianPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Angka IPM yang cukup tinggi tidak sepenuhnya merekfleksikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan penduduk dapat dicapai jika pemerataan hasil pembangunan telah terealisasi. Kondisi IPM Kota Dumai jika dibandingkan dengan kabupatenkota sekitarnya, masih berada dibawah IPM Kota Pekanbaru, namun jika dibandingkan dengan Kabupaten di Provinsi Riau, maka IPM Kota Dumai adalah nomor dua setelah Kota Pekanbaru. Tabel 2.1.2.6 Kondisi IPM Kota Dumai dan Kabupaten Sekitarnya di Provinsi Riau Tahun 2007-2011 Provinsi Kabupaten IPM 2007 2008 2009 2010 2011 Kuantan Sengingi 72,47 72,95 73,38 73,7 74,15 Indragiri Hulu 72,96 73,43 73,89 74,18 74,54 Indragiri Hilir 73,87 74,41 74,95 75,24 75,71 Pelalawan 71,43 72,07 72,69 73,18 73,59 Laporan Akhir II -21 Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015 Provinsi Kabupaten IPM 2007 2008 2009 2010 2011 Siak 75,15 75,64 76,05 76,46 76,92 Kampar 72,98 73,64 74,14 74,43 75,18 Rokan Hulu 71,43 71,84 72,29 72,66 73,1 Bengkalis 73,36 74,12 74,64 75,11 75,53 Rokan Hilir 71,06 71,51 71,98 72,43 72,83 Kota Pekan Baru 76,98 77,54 77,86 78,27 78,72 Kota Dumai 76,31 76,91 77,33 77,75 78,25 Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2005-2012, Kerjasama BPS dengan KementerianPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. FOKUS KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI A.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1. Perkembangan PDRB

Kondisi ekonomi daerah dapat dilihat melalui perkembangan PDRB. Selama tahun 2000-2010, PDRB Kota Dumai terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2010, PDRB Kota Dumai dengan migas ADHK adalah sebesar 3,7 triliun rupiah, sedangkan PDRB tanpa migas ADHK adalah sebesar 2,08 triliun rupiah tabel 2.2.1.1 dan tabel 2.2.1.2. Peningkatan PDRB ini menunjukkan adanya kegiatan ekonomi masyarakat yang terus berkembang di Kota Dumai. Tabel 2.2.1.1 PDRB Kota Dumai Dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Lapangan Usaha PDRB Juta Rupiah Kontribusi Sektoral 2000 2005 2010 2000 2005 2010 Pergeseran 1. PERTANIAN 96.700,67 120.273,44 146.403,98 3,45 4,07 3,94 0,49 2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN 5.183,20 7.720,87 12.132,90 0,19 0,26 0,33 0,14 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.896.076,92 1.657.374,65 1.734.350,86 67,74 56,03 46,67 -21,07 a. Industri Migas 1.850.807,07 1.588.403,43 1.629.355,28 66,13 53,69 43,85 -22,28 b. Industri Tanpa Migas 45.269,85 68.971,22 104.995,58 1,62 2,33 2,83 1,21 4. LISTRIK DAN AIR BERSIH. 9.358,24 11.315,07 13.365,77 0,33 0,38 0,36 0,03 5. BANGUNAN 171.575,39 240.574,06 362.499,67 6,13 8,13 9,76 3,63 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 251.962,46 370.500,87 610.088,17 9,00 12,52 16,42 7,42 a. Perdagangan Besar Eceran 245.212,41 360.949,81 597.359,79 8,76 12,20 16,08 7,31 b. Hotel 5.166,64 6.956,18 9.093,56 0,18 0,24 0,24 0,06 c. Restoran 1.583,41 2.594,88 3.634,82 0,06 0,09 0,10 0,04 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 198.721,99 299.379,34 447.914,74 7,10 10,12 12,05 4,95 a. Pengangkutan 192.104,22 286.865,68 418.659,39 6,86 9,70 11,27 4,40 1. Angkuta Jalan Raya 32.528,56 51.296,56 78.787,06 1,16 1,73 2,12 0,96 2. Angkuta Laut 147.665,54 214.670,88 308.208,75 5,28 7,26 8,29 3,02 3. Angkutan Udara 848,62 1.849,46 3.061,81 0,03 0,06 0,08 0,05 4. Jasa Penunjang Angkutan 11.061,50 19.048,78 28.601,77 0,40 0,64 0,77 0,37 b. Komunikasi 6.617,77 12.513,66 29.255,35 0,24 0,42 0,79 0,55 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 18.903,96 30.776,14 43.953,97 0,68 1,04 1,18 0,51 9. JASA-JASA 150.468,09 220.305,85 345.221,14 5,38 7,45 9,29 3,91