PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
246
| Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa
3 Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Gubernur menginformasikan rencana bantuan keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi.Bupatiwalikota menginformasikan
rencana ADD, bagian bagi hasil pajak dan retribusi kabupatenkota untuk Desa, serta bantuan keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupatenkota.
Penyampaian informasi tersebut kepada kepala Desa dilakukan dalam jangka waktu 10 sepuluh Hari setelah kebijakan umum anggaran dan prioritas serta plafon
anggaran sementara disepakati kepala daerah bersama dewan perwakilan rakyat daerah. Selanjutnya Informasi dari gubernur dan bupatiwalikota tersebut dijadikan
sebagai bahan penyusunan rancangan APB Desa.
PP No. 43 tahun 2014 juga mengatur batasan peruntukan Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa dengan perincian:
1 Paling sedikit 70 tujuh puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
2 Paling banyak 30 tiga puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk:
Penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa; Operasional Pemerintah Desa;
Tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan Insentif rukun tetangga dan rukun warga.
Dalam proses penyusunannya, Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa paling lambat
bulan Oktober tahun berjalan untuk kemudian disampaikan oleh kepala Desa kepada bupatiwalikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 tiga Hari sejak
disepakati untuk dievaluasi oleh BupatiWalikota yang dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada Camat. Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling
lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan.
Alokasi Dana Desa ADD adalah dana perimbangan yang diterima kabupatenkota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupatenkota setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus.
h. Dasar Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
Teknik penyusunan perundang-undangan bertujuan membuat atau menghasilkan peraturan perundang-undangan yang baik. Suatu peraturan perundang-undangan
yang baik dapat dilihat dari berbagai segi:
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 247
1 Ketetapan struktur, ketetapan pertimbangan, ketetapan dasar hukum, ketetapan
bahasa peristilahan, ketetapan pemakaian huruf dan tanda baca. 2
Kesesuaian isi dengan dasar yuridis, sosiologis dan filosofis. Kesesuaian yuridis menunjukkan adanya kewenangan, kesesuaian bentuk dan jenis peraturan
perundang-undangan, diikuti cara-cara tertentu, tidak ada pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lain, dan tidak
bertentangan dengan asas-asas hukum umum yang belaku. Kesesuaian sosiologis menggambarkan bahwa peraturan perundang-undangan yang dibuat sesuai
dengan kebutuhan, tuntutan, dan perkembangan masyarakat. Kesesuaian filosofis menggambarkan bahwa peraturan perundang-undangan dibuat dalam rangka
mewujudkan, melaksanakan, atau memelihara cita hukum rechtsidee yang menjadi patokan hidup bermasyarakat.
3 Peraturan perundang-undangan tersebut dilaksanakan applicable dan menjamin
kepastian. Suatu peraturan perundang-undangan harus memperhitungkan daya dukung baik lingkungan pemerintahan yang akan melaksanaan maupun
masyarakat tempat peraturan perundang-undangan itu akan berlaku.
4 Daya dukung tersebut antara lain ketenagaan, keuangan, keorganisasian, kondisi
masyarakat dan lain sebagainya. Peraturan perundang-undangan harus memberikan kepastian baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
Prof. Van der Vlies menyebutkan, untuk membuat peraturan perundang-undangan yang baik setidaknya, harus ada dua asas yaitu asas formal dan asas material. Asas
formal mencakup: ”asas tujuan yang jelas, asas organlembaga yang tepat, asas perlunya peraturan, asas dapat dilaksanak
an, dan asas konsensus”. Sedangkan asas material mencakup: “asas terminologi dan sistematika yang benar, asas dapat dikenali,
asas perlakuan yang sama dalam hukum, asas kepastian hukum dan asas pelaksanaan hukum sesuai dengan keadaan individual.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik peraturan perundang- undangan bukan sekedar tata cara penulisan atau pengetikan. Teknik perundang-
undangan mencakup hal-hal yang lebih mendasar yang terdiri dari berbagai aspek untuk mewujudkan peraturan perundang-undangan yang lebih baik
Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dilakukan sesuai dengan teknik peryusunan peraturan perundang-undangan. Ketentuan mengenai teknik
penyusunan peraturan perundang-undangan tercantum dalam Lampiran II UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Teknik penyusunan danatau bentuk yang diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011 berlaku secara mutatis mutandis bagi teknik penyusunan danatau bentuk Keputusan
Presiden, Keputusan Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Keputusan Pimpinan DPR, Keputusan Pimpinan DPD, Keputusan Ketua Mahkamah Agung, Keputusan Ketua
Mahkamah Konstitusi, Keputusan Ketua Komisi Yudisial, Keputusan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan, Keputusan Gubernur Bank Indonesia, Keputusan Menteri,
Keputusan Kepala Badan, Keputusan Kepala Lembaga, atau Keputusan Ketua Komisi yang setingkat, Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi, Keputusan Gubernur, Keputusan
Pimpinan DPRD KabupatenKota, Keputusan BupatiWalikota, Keputusan Kepala Desa atau yang setingkat.
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
248
| Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa
i. Kerangka Peraturan Perundang-Undangan