Teknik Pengacuan modul 2 bahan bacaan pelatihan pendampingan desa kemendesa pdtt penyegaran 280815

PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 277 Untuk memperoleh izin mendirikan bangunan, seseorang harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : 16 Untuk menyatakan adanya larangan, gunakan kata dilarang.

g. Teknik Pengacuan

1 Pada dasarnya setiap pasal merupakan suatu kebulatan pengertian tanpa mengacu ke pasal atau ayat lain. Namun untuk menghindari pengulangan rumusan dapat digunakan teknik pengacuan. 2 Teknik pengacuan dilakukan dengan menunjuk pasal atau ayat dari Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan atau Peraturan Perundang-undangan yang lain dengan menggunakan frase sebagaimana dimaksud dalam Pasal ... atau sebagaimana dimaksud pada ayat Contoh: a. Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 1 dan ayat 2... b. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 3 berlaku pula.... 3 Pengacuan dua atau lebih terhadap pasal atau ayat yang berurutan tidak perlu menyebutkan pasal demi pasal atau ayat demi ayat yang diacu tetapi cukup dengan menggunakan frase sampai dengan. Contoh : a. ... sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 12. b. .... sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 sampai dengan ayat 4. 4 Pengacuan dua atau lebih terhadap pasal atau ayat yang berurutan, tetapi ada ayat dalam salah satu pasal yang dikecualikan, pasal atau ayat yang tidak ikut diacu dinyatakan dengan kata kecuali. Contoh: a. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 12 berlaku juga bagi calon hakim, kecuali Pasal 7 ayat 1. b. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan ayat 5 berlaku juga bagi tahanan kecuali ayat 4 huruf a. 5 Kata Pasal ini tidak perlu digunakan jika ayat yang diacu merupakan salah satu ayat dalam pasal yang bersangkutan. Contoh: PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA 278 | Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa Pasal 8 a. … b. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini berlaku untuk 60 enam puluh hari. 6 Jika ada dua atau lebih pengacuan, urutan dari pengacuan dimulai dari ayat dalam pasal yang bersangkutan Jika ada, kemudian diikuti dengan pasal atau ayat yang angkanya lebih kecil. Contoh : Pasal 15 1. … 2. … 3. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pasal 7 ayat 2 dan ayat 4, Pasal 12, dan Pasal 13 ayat 3 diajukan kepada Menteri Pertambangan. 7 Pengacuan sedapat mungkin dilakuan dengan mencantumkan pula secara singkat materi pokok yang diacu. Contoh: Izin penambangan batu bara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 diberikan oleh… 8 Pengacuan hanya dapat dilakukan ke Peraturan Perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi. 9 Hindari pengacuan ke pasal atau ayat yang terletak setelah pasal atau ayat yang bersangkutan. Contoh: Pasal Permohonan izin pengelolaan hutan wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dibuat dalam rangkap 5 lima. 10 Pengacuan dilakukan dengan menyebutkan secara tegas nomor dari pasal atau ayat yang diacu dan dihindarkan pengguna frase pasal yang terdahulu atau pasal tersebut di atas; 11 Pengacuan untuk menyatakan berlakunya berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak disebutkan secara rinci, menggunakan frase sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; 12 Untuk menyatakan bahwa berbagai peraturan pelaksanaan dari suatu Peraturan Perundang-undangan masih diberlakukan atau dinyatakan berlaku selama belum diadakan penggantian dengan Peraturan Perundang-undangan yang baru, gunakan frase berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Jenis peraturan yang bersangkutan; 13 Jika Peraturan Perundang-undangan yang dinyatakan masih tetap berlaku hanya sebagian dari ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut, gunakan frase tetap berlaku, kecuali; PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 279 Contoh: Pada saat Undang- Undang ini berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor…Tahun… Lembaran Negar a Republik Indonesia Tahun…Nomor…,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor… tetap berlaku kecuali Pasal 5 sampai dengan Pasal 10. PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA 280 | Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 281 SPB 3.5 Lembar Informasi Badan Usaha Milik Desa

a. Kedudukan dan Fungsi BUMDesa