PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
130
| Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa
bahkan hingga di era desentralisasi dipengaruhi oleh kebijakan supradesa. Desa tidak mendapatkan ruang untuk merumuskan, memusyawarahkan dan memutuskan
kebijakan strategisnya sendiri, sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyatnya.
Contoh yang paling jamak dapat disimak yaitu dalam hal pengelolaan sumber daya alam desa seperti hutan, air dan bahan tambang. Kebijakan ekonomi nasional
sama sekali tidak memberi kesempatan kepada desa untuk mengelola dan mendistribusikan kekayaan sumber alamnya untuk sebesar-besar kemakmuran desa.
Yang terjadi adalah pemerintah menjadikan masyarakat dan pemerintah desa sebagai skrup pelengkap alat produksi ekonomi di mana pemegang kendali kebijakan ada di
tangan para borjuis dan oligarkhi kekuasaan. Warga masyarakat menjadi pekerja berupah murah dalam rantai produksi ekonomi, sedangkan pemerintah desa menjadi
perpanjangan kartel birokrasi yang senantiasa dikondisikan mempermudah masuknya aliran modal ke desa melalui jalur manipulasi kebijakan seperti mendukung
pembebasan dan penguasaan lahan dari rakyat untuk korporasi. Proyek-proyek penguasaan sumber daya alam desa dengan model seperti ini, selalu memotong sistem
musyawarah desa sebagai sebuah cara strategis desa mengambil permufakatan. Akhirnya kepentingan strategis publik terabaikan karena tidak adanya penyertaan
prakarsa, opini, pendapat dan kepentingan publik dalam penyelenggaraan proses pengambilan kebijakan desa. Karena itu dalam kerangka pengejewantahan prinsip
rekognisi dan subsidiaritas dalam UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa, musyawarah desa menjadi bagian dari hak desa untuk merumuskan dan mengambil keputusan
kebijakan strategis tanpa tanpa harus membayang pada kepentingan diluar desa yang cenderung merugikan desa.
b. Pengertian Musyawarah Desa
Istilah musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Istilah lain
dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan “syuro”, “rembug desa”, “kerapatan nagari” bahkan “demokrasi”. Kata
Musyawarah menurut bahasa berarti berunding dan berembuk. Pengertian musyarawarah menurut istilah adalah perundingan bersama antara dua orang atau
lebih untuk mendapatkan keputusan yang terbaik. Musyawarah adalah pengambilan keputusan bersama yang telah disepakati dalam memecahkan suatu masalah. Cara
pengambilan keputusan bersama dibuat apabila keputusan tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau masyarakat luas.
Di bawah ini dirangkum beberapa pengertian musyawarah dari berbagai pandangan ahli dan literatur, diantaranya:
Musyawarah adalah suatu upaya bersama dengansikap rendah hati untuk memecahkan persoalan mencari jalan keluar guna mengambil keputusan
bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian.
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 131
Musyawarah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membahas suatu masalah dengan tujuan agar mendapatkan
solusi.
Musyawarah merupakan sebuah sistem pengambilan keputusan yang melibatkan dua orang atau lebih dengan menyajikan kepentingan-
kepentingan sehingga dapat tercipta suatu keputusan yang disepakati bersama.
Musyawarah merupakan
sebuah upaya
yang dilakukan
untuk memecahkan suatu masalah atau persoalan atau dengan kata lain sebuah
upaya untuk mencari jalan keluar guna mengambil keputusan bersama dalam menyelesaikan suatu masalah yang melibatkan dua orang atau lebih.
Musyawarah adalah pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Musyawarah merupakan membicarakan dan menyelesaikan bersama suatu persoalan dan maksud untuk mencapai kata mufakat atau kesepakatan.
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mendefinisikan musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah
Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. Musyawarah Desa merupakan forum
Desa yang berfungsi untuk mengambil kesepakatan dan keputusan atas hal-hal yang bersifat strategis. Menempatkan Musyawarah Desa sebagai bagian dari kerangka kerja
demokratisasi dimaksudkan untuk mengedepankan Musyawarah Desa yang menjadi mekanisme utama pengambilan keputusan Desa. Dengan demikian, perhatian khusus
terhadap Musyawarah Desa merupakan bagian integral terhadap kerangka kerja demokratisasi Desa.
c. Musyawarah dan Demokrasi Desa