Lumbung Ekonomi Rakyat modul 2 bahan bacaan pelatihan pendampingan desa kemendesa pdtt penyegaran 280815
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
110
| Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa
hanya disantuni secara legal UU, tetapi secara politik dengan lugas afirmasi telah ditunjukkan pemerintah via pembentukan kementerian baru itu dan dana desa
sehingga pada hari-hari mendatang pusat pertaruhannya adalah bagaimana kekuatan legal dan politik itu menjelma dalam kerja teknokratis di lapangan.
Teknokratisme pembangunan desa itu berdiri tegak di atas tiga pilar Desa Berdikari. Pertama, mengarusutamakan penguatan kapabilitas manusia sebagai inti
pembangunan sehingga mereka menjadi subyek-berdaulat atas pilihan-pilihan yang diambil. Kedua, mendorong geliat ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemilik
dan partisipan gerakan. Ketiga, mempromosikan pembangunan yang meletakkan partisipasi warga dan komunitas sebagai akar gerakan sosial, ekonomi, budaya, dan
lain-lain.
Menyangkut kapabilitas manusia, penguatan pendidikan pengetahuan dan kesehatan merupakan dua pilar pokok yang mesti dibangun. Pendidikan kerap
disederhanakan sebagai lama waktu sekolah untuk menunjukkan level keterampilan seseorang. Parameter itu sebagian bisa diterima, tetapi jelas tak menggambarkan
seluruh tingkat pengetahuan individu. Di luar sekolah formal, pilihan lain peningkatan stok pengetahuan adalah penciptaan komunitas belajar dan balai pencerahan dengan
basis karakteristik sosial dan budaya setempat.
Pola semacam itu tidak sekadar menambah pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan pilihan hidup yang telah ditetapkan, tetapi juga menegakkan matra
komunitas yang menjadi corak hidup warga desa. Berikutnya, perkara kesehatan juga patut menjadi fokus pendalaman kapabilitas karena masih rendahnya daya dukung
pada aspek ini. Kenaikan angka ibu yang meninggal saat melahirkan, peningkatan bayi dengan ukuran tubuh tidak normal stunting, gizi buruk, ketersediaan sanitasi, pasokan
air bersih, dan lain-lain masih merupakan kenyataan pahit di pedesaan.
Perlu gerakan masif untuk memperbaiki aspek ini karena jumlahnya sangat banyak dan tersebar secara geografis yang sebagian sulit dijangkau. Di sini tidak
hanya perlu anggaran yang besar, tetapi juga pilihan program yang efektif untuk mengatasinya. Perbaikan kualitas manusia merupakan misi yang harus dimenangi
karena hakikat pembangunan tak lain adalah ekspansi kapabilitas manusia.