Penyusunan Rancangan Perdes Prioritas

PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA 244 | Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa

3. Penyusunan Rancangan Perdes Prioritas

1 Penyusunan Rancangan Perdes tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 enam tahun. Perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa yangwajib dilaksanakan paling lambat pada bulan Juni tahun anggaran berjalan.Dalam menyusun RPJM Desa, Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa secara partisipatif yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat Desa. Rancangan RPJM Desa paling sedikit memuat penjabaran visi dan misi kepala Desa terpilih dan arah kebijakan perencanaan pembangunan Desa dengan memperhatikan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupatenkota. RPJM Desa mengacu pada RPJM kabupatenkota yang memuat visi dan misi kepala Desa, rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, dan arah kebijakan pembangunan Desa.RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan kabupatenkota.RPJM Desa ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan terhitung sejak pelantikan kepala Desa. Kondisi objektif Desa adalah kondisi yang menggambarkan situasi yang ada di Desa, baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya, serta dengan mempertimbangkan, antara lain, keadilan gender, pelindungan terhadap anak, pemberdayaan keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi tepat guna dan sumber daya lokal, pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan lokal. Melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa, Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan Desa kepada pemerintah daerah kabupatenkota. Dalam hal tertentu, Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan Desa kepada Pemerintah dan pemerintah daerah provinsi.Usulan kebutuhan pembangunan Desa harus mendapatkan persetujuan bupatiwalikota. Jika usulan tersebut disetujui, maka usulan dimuat dalam RKP Desa tahun berikutnya. Melalui kesepakatan dalam musyawarah pembangunan desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa, RPJM Desa dapat diubah dalam hal: 1 Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, danatau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau 2 Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, danatau pemerintah daerah kabupatenkota. 2 Rancangan Perdes tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Rencana Kerja Pemerintah Desa RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 satu tahun. RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 satu tahun yang memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 245 Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.RKP Desa paling sedikit berisi uraian: 1 Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya; 2 Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa; 3 Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga; 4 Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota; dan 5 Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa danatau unsur masyarakat Desa. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupatenkota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota.RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan dan ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan yang menjadi dasar penetapan APB Desa. Dalam menyusun RKP Desa, Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa secara partisipatif yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat Desa. Melalui kesepakatan dalam musyawarah pembangunan desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa, RKP Desa dapat diubah dalam hal: 1 Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, danatau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau 2 Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, danatau pemerintah daerah kabupatenkota. 3 Rancangan Perdes tentang APB Desa Penting untuk dipahami bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa, sumber pembiayaan pemerintah desa dibagi berdasarkan kewenangan sebagai berikut: 1 Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa didanai oleh APB Desa. Penyelenggaraan kewenangan lokal berskala Desa selain didanai oleh APB Desa, juga dapat didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah. 2 Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh Pemerintah didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja Negara yang dialokasikan pada bagian anggaran kementerianlembaga dan disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah kabupatenkota. PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA 246 | Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa 3 Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah. Gubernur menginformasikan rencana bantuan keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi.Bupatiwalikota menginformasikan rencana ADD, bagian bagi hasil pajak dan retribusi kabupatenkota untuk Desa, serta bantuan keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupatenkota. Penyampaian informasi tersebut kepada kepala Desa dilakukan dalam jangka waktu 10 sepuluh Hari setelah kebijakan umum anggaran dan prioritas serta plafon anggaran sementara disepakati kepala daerah bersama dewan perwakilan rakyat daerah. Selanjutnya Informasi dari gubernur dan bupatiwalikota tersebut dijadikan sebagai bahan penyusunan rancangan APB Desa. PP No. 43 tahun 2014 juga mengatur batasan peruntukan Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa dengan perincian: 1 Paling sedikit 70 tujuh puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan 2 Paling banyak 30 tiga puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk:  Penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa;  Operasional Pemerintah Desa;  Tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan  Insentif rukun tetangga dan rukun warga. Dalam proses penyusunannya, Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa paling lambat bulan Oktober tahun berjalan untuk kemudian disampaikan oleh kepala Desa kepada bupatiwalikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 tiga Hari sejak disepakati untuk dievaluasi oleh BupatiWalikota yang dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada Camat. Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan. Alokasi Dana Desa ADD adalah dana perimbangan yang diterima kabupatenkota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupatenkota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

h. Dasar Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan