Saran PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan dalam permasalahan ini adalah sebabagi berikut : 1. Diharapkan pemerintah baik pusat maupun daerah ataupun instansi terkait dapat memberikan pemecahan masalah dari berbagai faktor pendorong terjadinya TPPO. Yang pada dasarnya tindak pidana perdagangan orang dapat dicegah dengan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana perdagangan orang, baik dalam upaya Penal atau upaya Preventif pendekatan hukum pidana salah satunya membuat pengaturan tentang tindak pidana perdagangan orang serta penerapan yang tegas baik aturan yang bersifat undang-undang, keputusan peraturan presiden, maupun peraturan daerah. Sedangkan upaya Non Penal atau upaya Represif upaya diluar hukum pidana dapat berupa pencegahan, melalui sosialisasi terhadap masyarakat yang rawan terjadi perdagangan orang, melakukan prosedur administrasi yang ketat dan meninjau langsung kelapangan bagi usaha-usaha yang dianggap memberikan peluang terhadap perdagangan orang, misalnya cafe-cafe, discotik, tempat-tempat pijat atau spa yang menyediakan layanan plus-plus dan lain-lain. Serta upaya non penal juga dapat ditempuh dengan menyediakan lapangan pekerjaan khususnya kaum perempuan di bidang tertentu yang disesuaikan dangan kemampuan skill atau ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat memperbaiki kualitas ekonominya dan tidak terjerumus dalam pratek perdagangan. Universitas Sumatera Utara 2. Diharapkan dalam pemberantasan tindak pidana perdagangan orang adanya kontrol hukum law control yang direalisasikan dalam bentuk penerapan sanksi yang tegas kepada para pelaku TPPO sehingga dia merasa jera untuk melakukan kembali perbuatan tersebut. Dan law control yang dimaksud juga dapat berupa pengawasan kepada aparat penegak hukum didalam menjalankan perintah undang-undang sehingga tidak lagi ditemukan para pelaku bebas ataupun penjatuhan sanksi yang tidak mencerminkan rasa keadilan. Serta elemen masyarakat diharapkan lebih berperan aktif untuk memberikan informasi atau laporan yang diduga terjadi pratek perdagangan orang. hal ini juga didukung keterlibatan media massa press atau stakeholder yang terkait dapat lebih memberikan perhatian terhadap perdagangan orang human trafficking agar dapat mengangkat kepermukaan setiap sindikat-sindikat pratek perdagangan orang serta kiat-kiat penanganan korban tindak pidana perdagangan orang. 3. Diharapkan agar penerapan UU No. 21 Tahun 2007 tentang PTPPO dapat dilaksanakan dengan tegas sesuai aturan dan teknis penerapannya. Mulai dari proses penyidikan, penyelidikan, pendakwaan, penuntutan sampai pada putusan. Dimana dalam tahapan tersebut selalu memperhatikan setiap unsur-unsur yang terungkap dipersidangan atau fakta hukum sehingga penjatuhan sanksi hukuman sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dan memenuhi rasa keadilan. Penerapan tersebut juga diharapkan kepada perlindungan korban, terkait memberikan rehabilitas kesehatan psikis dan fisik rehabilitas sosial dan pemulangan ke masyarakat. Dan tidak Universitas Sumatera Utara terlupakan juga kepada pelaku agar dapat dilakukan pembinaan didalam Lembaga Pemasyarakatan agar menyesali perbuatannya dan bertobat sehingga kelak dapat kembali kemasyarakat dengan watak dan perilaku yang baik. Selain itu diharapkan agar pemerintah terus melakukan kerja sama internasional yang baik antar negara dan terus ikut ambil bagian dalam perumusan instrumen-instrumen internasional terkait perdagangan orang human trafficking. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku ACILS-IMC-USAID, Panduan Penanganan Anak Korban Perdagangan Manusia, Bandung: Lembaga Advokasi Hak Anak, 2003. Adami Chazawi, Stesel Pidana. Tindak Pidana, Teori-Teori Pemidanaan dan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Jakarta : Rajawali Press, 2010. Bonger W.A,Pengantar Tentang Kriminologi, PT. Pembangunan Ghalia Indonesia, 1982. Barda Nawawi Arief, Beberapa Aspek Kebijakakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana. Bandung : Citra Aditya Bakti, 1998. ---------Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti,1996. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001. Ekaputra Muhammad, Dasar-Dasar Hukum Pidana edisi ke-2, Medan : USU Press, 2013. Endang S Terence H. Hull, Jones Gavin W, Pelacur di Indonesia, cetakan I, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997. Farhana, Aspek Hukum Perdagangan Orang di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2010. HadizLiza, Ideologi Jender di Balik Defenisi Legal-Formal : Analisis Sosiologis Tehadap Defenisi Perrkosaan didalam hukum, hukum dan pembangunan No 1 Tahun XXIII Pebruari 1993. Hamim, Anis dan Agustinanto. Mencari Solusi Keadilan Bagi Perempuan Korban Perdagangan; Sulistyowati Irianti ed. Perempuan dan Hukum, Menuju Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Obor, 2008. JohnnyIbrahim, Teory Metodeologi Penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayu Media Publising, 2005. Universitas Sumatera Utara Kuntjoro, Memahami Pekerja Seks sebagai Korban Penyakit Sosial, Jurnal Perempuan Nomor 36 Yayasan Jurnal perempuan, cetakan pertama, Jakarta : 2004. Kementrian Bidang Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pengahapusan Perdagangan Orang Traffficking in Person di Indonesia Tahun 2003- 2004, Jakarta: 2004. Mulyana Kusumah, Analisa Krimiologi tentang Kejahatan-Kejahatan Kekerasan. Jakarta : Ghalia Indonesia,1991. MozasaChairul Bariah, aturan-aturan hukum trafficking perdagangan perempuan dan anak, Medan : USU Press, 2005. Mudjiono, Sistem Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Yogyakarta : Liberty, 1997. Mulyadi Mahmud, Politik Hukum Pidana, Medan : USU Press, 2007 _______________Bahan mata kuliah Politik Hukum Pidana padahari Jum’at tanggal 13 Desember 2013. Ramli Atmasasmita, Kapita Selekta Hukum Pidana dan Kriminologi. Bandung : Mandar Maju, 1995. Prodjodikoro Wirjono, Tindak Pidana tertentu di Indonesia, Jakarta-Bandung : PT. Eresco, 1980. Ruth Rosenberg, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, ACILS- ICMC, 2003. Reksodiputro Marjono, Kriminologi dan sistem peradilan pidana, Jakarta : UI, 1994. SyafaatRachmad, Dagang Manusia, cet. 1, Jakarta : Lappera Pustaka Utama, 2003. Suryana Emy, Implementasi Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dalam Penanggulangan Traffcking perempuan dan anak, 2009. Sutherland H. Edwin, Asas-Asas Kriminologi,Bandung : Alumni, 1969 Soekanto Soejono, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penegakkan Hukum, Cet Kelima, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004. Universitas Sumatera Utara Utrecht, Rangkaian Sari Kuliah Hukum Pidana I, Surabaya : Pustaka Tinta Mas, 2000.

B. Undang-Undang

Dokumen yang terkait

Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007

3 59 100

Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/2012/PN.Mdn)

2 99 187

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Pemalsuan Dokumen Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 (Studi Putusan No. 2960/PID.B/2008/PN.Medan)

0 34 116

Analisa Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Putusan Hakim Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 43 146

Tinjauan Yuridis Terhadap Perdagangan Anak Yang Masih Dalam Kandungan Dihubungkan Dengan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 2 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007

0 0 27

BAB II FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG - Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/20

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/2012/PN.Mdn)

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN - Analisa Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Putusan Hakim Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 28