Keterangan Saksi Meringankan Fakta Hukum a. Keterangan Saksi-Saksi

- Bahwa saksi adalah sebagai Ketua Pokja Kelompok Kerja pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Sumatera Utara.

b. Keterangan Saksi Meringankan

210 Keterangan saksi meringankan yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa, Saksi I N T A N menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Lisna dan terdakwa dan yang duluan kerja di Cafe Pesona adalah saksi dari pada Lisna, dimana setelah saksi bekerja 3 tiga bulan baru Lisna masuk kerja dan setelah Lisna berhenti bekerja saksi juga masih tetap bekerja di Cafe Pesona, dan terakhir saksi bekerja di Cafe Pesona adalah sampai bulan April 2012. - Bahwa saksi mengetahui Lisna suka kepada terdakwa dan masalah antara Lisna dan terdakwa adalah masalah pencabulan, dan setelah kejadian yang menimpa Lisna pada tanggal 8 Januari 2012 malam hari saat jam kerja saksi melihat Lisna dengan semangat mau memeluk tamu. - Bahwa pada saat Lisna mabuk saksi mendengar Lisna cerita kepada Marlan mengatakan bahwa dia sudah di cabuli Pak Andreas. - Bahwa pada Cafe tersebut ada 6 orang wanita yang kerja dan Lisna tinggal di Cafe karena ada kamar yang disediakan, mengenai pakaian kerja di Cafe tidak diatur sama bos tergantung waiters itu sendiri bagaimana pakaiannya. - Bahwa cara berpakaian Lisna selama bekerja di Cafe dari pertama kerja sudah memakai celana pendek. 210 BAP Perkara No.1554PID.B2012PN.MDN dalam Putusan. Universitas Sumatera Utara - Bahwa saksi tidak pernah melihat terdakwa memperdagangakan Lisna. - Bahwa hubungan saksi dengan Lisna adalah teman kerja dan Lisna suka pada pak Andreas, saksi tahu karena pada saat saksi duduk berdua dengan pak Andreas cara Lisna melihat saksi dengan sinis. - Bahwa yang saksi tahu cerita Lisna bisa sampai ke Medan adalah Ela yang menelepon ke Sukabumi lalu disuruh ke Medan dan yang menanggung biaya Lisna dari Sukabumi ke Medan saksi tidak mengetahuinya. - Bahwa saksi mengetahui Lisna pernah ditiduri oleh pak Andreas sewaktu Lisna mabuk lalu diangkat Marlan ke atas, Lisna bercerita sama Marlan bahwa dia telah di tiduri oleh Andre, saksi mendengar karena saksi berada di belakang Lisna dan Marlan tanpa setahu mereka dan Lisna mabuk gara- gara Andre telah merusak masa depan Lisna.

4. Saksi Ahli

Dokumen yang terkait

Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007

3 59 100

Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/2012/PN.Mdn)

2 99 187

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Pemalsuan Dokumen Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 (Studi Putusan No. 2960/PID.B/2008/PN.Medan)

0 34 116

Analisa Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Putusan Hakim Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 43 146

Tinjauan Yuridis Terhadap Perdagangan Anak Yang Masih Dalam Kandungan Dihubungkan Dengan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 2 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007

0 0 27

BAB II FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG - Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/20

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/2012/PN.Mdn)

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN - Analisa Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Putusan Hakim Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 28