Menurut Muladi, korban adalah orang-orang yang baik secara individual maupun kolektif telah menderita kerugian, termasuk kerugian fisik atau mental,
emosional, ekonomi atau gangguan substansial terhadap hak-haknya yang fundamental, melalui perbuatan atau komisi yang melanggar hukum pidana di
masing masing negara, termasuk penyalahgunaan kekuasaan.
52
Sejalan dengan pengertian di atas Arif Gosita, 1993 memberikan pengertian korban adalah : “Mereka yang menderita jasmani dan rohani sebagai
akibat tindakan orang lain yang mencari pemenuhan kepentingan diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak asasi pihak yang
dirugikan”.
53
a. Berdasarkan Deklarasi PBB dalam “Declaration of BasicPrinciples of
Justice for Victim of Crime and Abuse of Power 1985”
Pertumbuhan dan perkembangan kejahatan tidak terlepas dari korban. Korban tidak saja dipahami sebagai objek dari suatu kejahatan, akan tetapi
dipahami sebagai subjek yang perlu mendapat perlindungan baik secara sosial dan hukum. Pada dasarnya korban adalah orang, baik sebagai individu, kelompok
ataupun masyarakat yang telah menderita kerugian yang secara langsung telah terganggu akibat pengalamannya sebagai sasaran dari kejahatan.
Adapun pengertian korban kejahatan adalah sebagai berikut :
“Victims means person who, individually or collectively, heve suffered harm, including physical or mental injury, emotional suffering, economic
loss or substansial impairment of their fundamental right, through acts or omissions that are in violation of criminal laws operative within member
52
http:id.shvoong.com law-and-politics criminal-law 2169839- pengertian-korban diakses pada hari Senin, tanggal 10 Februari 2014, Jam 20.00 Wib.
53
http:pembaharuan-hukum.blogspot.com200812oleh-oktarinaz-maulidi-bab-i.html .
diakses pada hari selasa tgl 11 Feb 2014 Jam 19.50 Wib.
Universitas Sumatera Utara
state, including those laws proscribing criminal abuse of power”. Korban berartiorangyang secara individu ataukolektif, mendalami meterimenderita
kerugian, termasukluka fisik atau mental, penderitaan emosional, kerugian ekonomiatau gangguansubstansialdarihak dasarmereka, melaluitindakan
atau kelalaianyangmelanggarhukum pidana yang berlakudi dalam negaraanggota,
termasukhukum- hukumpidanaproscribingpenyalahgunaankekuasaan.
54
b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan terhadap Korban dan Saksi dalam Pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang Berat
Korban adalah orang perorangan atau kelompok orang yang mengalami penderitaan sebagai akibat pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang
memerlukan perlindungan fisik dan mental dari ancaman, gangguan, terror, dan kekerasan pihak manapun. Kata perlindungan merupakan upaya menempatkan
seseorang diberikan kedudukan istimewa.
c. Berdasarkan UU PTPPO