E. Keaslian Penulisan
Skripsi ini berjudul Penerapan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku
Tindak Pidana Perdagangan Orang Kajian Putusan No.1554Pid.B2012Pn.Mdn diangkat karna penulis ingin mengetahui bagaimana pengaturan hukum tentang
tindak pidana perdagangan orang, dan apa sajakah faktor-faktor terjadinya PTPPO dan dampaknya. Yang mana dalam skripsi ini penulis mengkaitkan penerapan UU
No 21 tahun 2007 tentang PTPPO dengan Putusan Kasus tindak pidana perdagangan orang. Sepanjang pengamatan dan penelusuran penulis di Fakultas
Hukum USU belum ada yang membahasnya ataupun pembahasan judul yang sama. Dan kalaupun ada tulisan yang hampir sama dengan skripsi ini, semua itu
akan menambah kazanah dan wawasan untuk memperdalam dan memperluas penulisan. Penulisan ini disusun berdasarkan literatur-literatur yang telah ada,
baik dari literatur perpustakaan, media cetak atapun media elektronik. oleh karna itu penulisan skripsi ini adalah karya asli penulis dan apabila ternyata dikemudian
hari terdapat judul yang permasalahan yang sama, maka penulis akan bertanggungjawab atas skripsi ini.
F. Tinjauan Kepustakaan
1. Tindak Pidana Perdagangan Orang
Sebagaimana kita ketahui tindak pidana perdagangan orang merupakan tindak pidana yang dikategorikan sebagai transnational organized crime yaitu
tindak pidana yang teroganisir dan lintas negara, tindak pidana perdagangan orang juga merupakan tindak pidana khusus yang bukan kejahatan biasa tetapi tergolong
Universitas Sumatera Utara
kejahatan luar biasa extra ordinary crime, sehubungan dengan itu sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pengertian tindak pidana perdagangan orang
alangkah baiknya kita mengetahui pengertian kejahatan dan tindak pidana terlebih dahulu.
2. Pengertian Kejahatan
Pengertian kejahatan menurut tata bahasa adalah perbuatan atau tindakan yang jahat seperti yang lazim orang mengetahui atau mendengar perbuatan yang
jahat adalah pembunuhan, pencurian, penipuan, penculikan, dan lain-lainnya yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan di dalam KUHP tidak disebutkan secara jelas
tetapi kejahatan itu diatur dalam Pasal 104 sampai Pasal 488 KUHP. Adapun pendapat dari para ahli mengenai pengertian kejahatan, sebagai
berikut :
17
a. Menurut Bonger, menyatakan bahwa kejahatan adalah perbuatan anti
sosial yang secara sadar mendapat reaksi dari Negara berupa pemberian derita dan kemudian sebagai reaksi terhadap rumusan-rumusan hukum
legal definition mengenai kejahatan. b.
Menurut Rusli Effendy, kejahatan adalah delik hukum rechts delicten yaitu perbuatan-perbuatan yang meskipun tidak ditentukan dalam undang-
undang sebagai peristiwa pidana, tetapi dirasakan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.
17
http:raypratama.blogspot.com201202pengertian-kejahatan.html-Santoso-Achjani ,
2002:2, diakses pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2014, Jam 7.48 Wib.
Universitas Sumatera Utara
c. Menurut Arif Gosita, kejahatan adalah suatu hasil interaksi, dan karena
adanya interelasi antara fenomena yang ada dan saling mepengaruhi. Dimana kejahatan tidak hanya dirumuskan oleh Undang-Undang Hukum
Pidana tetapi juga tindakan-tindakan yang menimbulkan penderitaan dan tidak dapat dibenarkan serta dianggap jahat, tidak atau belum dirumuskan
dalam undang-undang oleh karena situasi dan kondisi tertentu. d.
Menurut Edwin H. Sutherland, kejahatan adalah perilaku yang dilarang oleh negara karena merupakan perbuatan yang merugikan negara dan
terhadap perbuatan tersebut negara bereaksi dengan hukuman sebagai upaya pamungkas.
e. Menurut Soesilo, ada dua pengertian kejahatan, yaitu pengertian kejahatan
secara juridis dan pengertian kejahatan secara sosiologis. Ditinjau dari segi juridis, kejahatan adalah suatu perbuatan tingkah laku yang bertentangan
dengan undang-undang. Ditinjau dari segi sosiologis, kejahatan adalah perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan si penderita, juga
sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman dan ketertiban.
f. Menurut Van Bemmelen, kejahatan merupakan suatu tindakan anti sosial
yang menimbulkan kerugian, ketidakpatutan dalam masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdapat kegelisahan, dan untuk menentramkan
masyarakat, Negara harus menjatuhkan hukuman kepada penjahat.
18
18
http:id.shvoong.comlaw-and-politicscriminal-law2287156-pengertian-kejahatan- menurut-para-ahliixzz2wvj3FriW
diakses pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2014, Jam 09.05 Wib.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengertian Tindak Pidana