3. Pengertian Tindak Pidana
Pengertian tindak pidana yang di muat di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP oleh pembentuk undang-undang sering disebut dengan
strafbaarfeit. Para pembentuk undang-undang tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai strafbaarfeit itu, maka dari itu terhadap maksud
dan tujuan mengenai strafbaarfeit tersebut sering dipergunakan oleh pakar hukum pidana dengan istilah tindak pidana, perbuatan pidana, peristiwa pidana, serta
delik.
19
Pengertian tindak pidana menurut para ahli adalah sebagai berikut :
20
a. Menurut Wirjono Prodjodikoro, menyatakan bahwa tindak pidana itu
adalah suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana. b.
Menurut HJ. Van Schravendijk, merumuskan perbuatan yang boleh dihukum adalah kelakuan orang yang begitu bertentangan dengan
keinsyafan hukum sehingga kelakuan itu diancam dengan hukuman, asal dilakukan oleh seorang yang karena itu dapat dipersalahkan.
c. Menurut Simons, merumuskan strafbaar feit adalah suatu tindakan
melanggar hukum yang dengan sengaja dilakukan oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya, yang dinyatakan sebagai
dapat dihukum.
21
19
Chazawi Adami, Stesel Pidana. Tindak Pidana, Teori-Teori Pemidanaan dan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Jakarta : Rajawali Press, 2010, hlm 53.
20
http:kuliahnyata.blogspot.com201310 pengertian-arti-istilah-tindak-pidana.html, diakses pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2014. Jam 10.23 Wib.
21
http:jualbeliforum.compendidikan214589-pengertian-tindak-pidana.html , diakses
pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2014, Jam 09.46 Wib.
Universitas Sumatera Utara
d. Menurut Moeljatno tindak pidana adalah Perbuatan yang dilarang oleh
suatu aturan hukum larangan dengan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan
tersebut. e.
Menurut Van Bammelen bahwa elemen-elemen dari strafbaar feit dapat dibedakan menjadi : elementen voor destrafbaarheid van feit, yang
terletak dalam bidang objektif karena pada dasarnya menyangkut tata kelakuan yang melanggar hukum dan yang kedua mengenai elementen
voor destrafbaarheid van dedader yang terletak dalam bidang subjektif karna pada dasarnya menyangkut keadaan atau sikap bathin orang yang
melanggar hukum atau adanya kelakuan atau kejahatan.
22
f. Menurut Pompe pembagian elemen strafbaar feit yaitu :
Wederrechtelijkheid unsur melawan hukum, Schuld unsur kesalahan, Subsociale unsur bahaya unsur gangguan unsur merugikan.
Dimana kesemuanya itu merupakan elemen yang diperlukan untuk menentukan
dijatuhkannya pidana sebagaimana diancamkan.
23
4. Pengertian Tindak Pidana Perdagangan Orang