4. Sebab-Sebab Kejahatan dari Perpektif Kriminologi
Mengenai sebab-sebab kejahatan, ada beberapa teori yang memiliki pemikiran yang berbeda. Secara garis besar teori-teori tentang sebab-sebab
kejahatan dapat dibagi kedalam tiga persfektif, yaitu :
80
a. Teori yang menjelaskan kejahatan dari perspektif psikologis dan biologi
Mengenai teori ini, kejahatan lebih di titikberatkan pada perbedaan- perbedaan yang terdapat pada individu .
2 Teori psikologis
Teori ini merupakan teori yang menghubungkan sebab-sebab kejahatan dengan kondisi jiwa seseorang. Dari perspektif psikologi para
pakar berpendapat bahwa kejahatan terjadi selalu bervariasi yang dilihat dari sisi psikologis yang diantaranya cacat dalam kesadaran, ketidak
matangan emosi, sosialisasi yang tidak memadai di masa kecil, kehilangan hubungan dengan ibu, perkembangan orang yang lemah. Mereka mengkaji
bagaimana agresi dipelajari, situasi apa yang mendorong kekerasan atau reaksi delinkuen, bagaimana kejahatan berhubungan dengan faktor-faktor
kepribadian, serta asosiasi antara beberapa kerusakan mental dan kejahatan. Beberapa teori mengenai kejahatan dari aspek psikologis dapat
dilihat antara lain sebagai berikut : a
Teori psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmun Freud, teori ini menyebutkan bahwa seseorang melakukan perbuatan yang terlarang
80
RomliOp cit, hlm 27.
Universitas Sumatera Utara
disebabkan hati nurani atau super ego yang dimilikinya begitu lemah atau tidak sempurna sehingga ego-nya tidak mampu mengontrol
dorongan-dorongan dari Idnya. b
Teori Perkembangan Moral moral developmen theory, dikekemukakan oleh psikolog Lawrence Kohlberg, teori ini
menyatakan bahwa seseorang melakukan kejahatan terkait dengan tahapan-tahapan pertumbuhan moralnya. Pemikiran moral tumbuh
dalam tiga tahapan, yaitu :
81
• Tahap pra-konvensional yaitu pada anak usia 9-11 tahun • Tahap tingkatan konvensional yaitu pada usia remaja
• Tahap Poskonvensional yaitu pada umumnya setelah usia 20 tahun c
Teori Pembelajaran Sosial Social learning theory, dikemukakan oleh Albert Bandura, Gerard Patterson, Ernes Burgess, dan Ronald Akers.
Teori ini berpendapat bahwa perilaku delikuen dipelajari melalui proses psikologis yang sama sebagai mana semua perilaku non-
delikuen. Dengan kata lain adannya kecenderungan mempelajari segala perilaku yang terjadi atau adanya proses peniruan perilaku yang
terjadi disekitarnya. 3
Teori Kejahatan dari Perspektif Biologis Pada teori ini memandang bahwa kejahatan memiliki hubungan
dengan bentuk tubuh manusia. Tokoh utama dalam teori ini adalah
81
Ibid, hlm 29.
Universitas Sumatera Utara
Lombrosso dengan Theory Born Criminal-nya.
82
b. Teori-teori kejahatan yang menjelaskan dari perspektif sosiologis