Langkah Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi oleh BAN-SM 1. Tujuan

114 BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAHMADRASAH 2016 d Penilaian sekolahmadrasah terhadap kinerja asesor metode, aktivitas asesor, jumlah hari visitasi, mekanisme kerja, kode e i k. e Kendala yang dihadapi sekolahmadrasah dan upaya pemecahannya. c. Asesor 1 Persiapan a Keterlibatan asesor dalam melakukan evaluasi isian instrumen dan audit dokumen sebelum visitasi. b Keterlibatan asesor dalam menentukan jumlah sekolahmadrasah yang direkomendasikan untuk divisitasi. 2 Pelaksanaan a Kelengkapan berkas visitasi. b Kesesuaian ser i fi kat asesor dengan penugasan. c Kesesuaian tahapan visitasi d Metode pelaksanaan visitasi verifi kasi dan klarifi kasi e Kesesuaian waktu pelaksanaan visitasi f Kesesuaian instrumen sekolahmadrasah dengan hasil pelaksanaan visitasi g Membuat berita acara pelaksanaan visitasi h Melaporkan hasil visitasi termasuk kartu kendali yang sudah diisi dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah Madrasah. i Kendala yang dihadapi asesor dan upaya pemecah- annya.

6. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualita i f dan kuan i tai f sesuai dengan format yang disediakan. 115 “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”

7. Petugas

Petugas untuk se i ap provinsi sebanyak satu orang anggota BAN- SM.

8. Pembiayaan

Biaya pelaksanaan dibebankan pada anggaran BAN-SM.

9. Laporan

Laporan disampaikan kepada ketua BAN-SM selambat-lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan. Petugas monev melaporkan hasil monev kepada BAN-SM sesuai format pada akhir tahun anggaran.

B. Monitoring dan Evaluasi oleh BAP-SM 1. Tujuan

a. Mengetahui pelaksanaan akreditasi sekolahmadrasah sesuai dengan Prosedur Operasional Standar POS yang telah ditetapkan. b. Mengiden i fi kasi kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh asesor dan sekolahmadrasah dalam pelaksanaan akreditasi.

2. Sasaran

Sasaran monev oleh BAP-SM terdiri atas: a. Asesor b. Sekolahmadrasah Se i ap provinsi mencakup sekolahmadrasah dari jenjang SD MI, SMPMTs, SMAMA, SMK dan SLB, baik negeri maupun swasta yang proporsinya diatur oleh BAP-SM.