136
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAHMADRASAH 2016
10. Keunggulan
Proses akreditasi harus mendorong sekolahmadrasah berorientasi pada usaha-usaha peningkatan mutu peserta didik dan bukan
sekedar untuk memperoleh peringkat akreditasi. Hasil akreditasi harus dijadikan dasar untuk melakukan usaha-usaha pemberdayaan,
pengembangan, dan peningkatan kinerja sekolahmadrasah dalam rangka mencapai keunggulan mutu.
Asesor, secara individu maupun i m, dilarang keras melakukan
hal-hal berikut. a. Melakukan
in i midasi secara terang-terangan maupun tersirat
kepada sekolahmadrasah. Hal ini pen i ng untuk mencegah
sekolahmadrasah dari keinginan untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun yang diduga akan berpengaruh kepada
objek i vitas hasil visitasi.
b. Membuat perjanjian danatau kesepakatan sepihak atau bersama-sama dengan sekolahmadrasah yang divisitasi yang
dapat mengakibatkan i dak objeki fnya hasil visitasi.
c. Menerima apa pun dari sekolahmadrasah yang akan memengaruhi hasil akreditasi.
d. Membuka kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh, serta hasil pelaksanaan visitasi kepada pihak lain dengan berbagai
alasan apa pun. Selanjutnya sekolahmadrasah dilarang keras melakukan hal-
hal berikut. a. Melakukan berbagai kegiatan yang dapat menghambat proses
visitasi dengan berbagai alasan apa pun. b. Memanipulasi data dan informasi serta memberikan keterangan
yang i dak sesuai atau bertentangan dengan kondisi nyata
137
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
sekolahmadrasah yang menyebabkan i dak objeki fnya hasil
akreditasi. c. Memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun kepada asesor
maupun anggota BAP-SM secara individual atau i m yang akan
berdampak pada objek i vitas hasil akreditasi.
B. Kode Etik
Asesor adalah insan terpilih yang terdidik, terla i h, dan terkondisikan
untuk senan i asa:
1. menjunjung i nggi kejujuran dan objeki vitas, baik dalam niat,
ucapan, maupun perbuatan; 2. merahasiakan informasi tentang sekolahmadrasah yang
diakreditasi; 3. bersikap dan ber
i ndak adil yang berari i dak membedakan antara sekolah atau madrasah, negeri atau swasta, jauh dan
dekat, dan status awal akreditasi; 4. menjaga kehormatan diri, rendah ha
i , dan lugas dalam berkata, bersikap, dan ber
i ndak; 5. mematuhi aturan yang berlaku bagi asesor, dan bersedia
menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan; 6. menciptakan suasana kondusif dan tidak menekan dalam
melakukan kegiatan visitasi; 7. menghindari kesepakatan atau bargaining dalam ar
i negai f, dengan
i dak menerima pemberian uang, barang, dan jasa di luar haknya sebagai asesor;
8. bersahabat dan membantu secara profesional; 9. menghorma
i budaya setempat; 10. membangun kerjasama
i m asesor; 11.
i dak menggurui responden;