Assets and Liabilities Management ALMA

Proil Perseroan Company Proile Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Tanggung Jawab Sosial Perushaan Corporate Social Responsibility Laporan Manajemen Management’s Report Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Data Perusahaan Corporate Data BRISyariah 2015 Annual Report 77 Provision is made by BRISyariah retail sukuk to meet the needs of customers on Sukuk both in the primary market or secondary market. In 2015, the Sukuk State Retail in the primary market by BRISyariah reached Rp300 Billion with total of individual investors of 264 people. To improve customer service and access, BRISyariah continues its efforts to expand the ofice network to be able to serve customers’ investment requirements. This is evidenced by the increase in the number of BRISyariah Branch Ofices which active to serve the Sukuk Retail sales from the previous total of 33 branch ofice increased to be 36 branch ofices. In September 2015, BRISyariah was appointed by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia as a Bidder in the State’s Shariah Securities SBSN. In addition to facilitating BRISyariah managing liquidity, being a participant will allow BRISyariah to earn fee-based income as an agent for any third party who needs SBSN. Throughout 2015, the Asset and Liabilities Committee Meeting ALCO Meeting have been held 12 twelve times. Implementation of the ALCO Meeting was conducted every month with purpose to perform evaluation on internal bank performance achievement and to formulate various management strategies on the asset liabilities by taking into account of various external factors that inluence. The internal bank performance evaluation among others: branch ofice inancial performance, realization of yield and projection on future movements, bank liquidity condition and productivity of bank productive assets. Meanwhile, various external condition which will affect bank performance among others: changes in the BI rate, inlation rate, movement of securities yield, performance of competitor banks and the general macro trend both national and international. With the delivery of the internal and external condition, it is expected to generate policy recommendation in accordance with the latest condition to support bank business optimum results overall. Penyediaan sukuk ritel tersebut dilakukan BRISyariah untuk memenuhi kebutuhan nasabah atas Sukuk Negara Ritel baik di pasar perdana maupun pasar sekunder. Pada tahun 2015, transaksi penjualan Sukuk Negara Ritel pada pasar perdana oleh BRISyariah mencapai Rp300 Miliar dengan jumlah investor individu sebanyak 264 orang. Untuk meningkatkan pelayanan dan akses nasabah, BRISyariah terus berupaya untuk memperluas jaringan kantor yang dapat melayani kebutuhan investasi nasabah. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan jumlah Kantor Cabang BRISyariah yang aktif melayani penjualan Sukuk Ritel dari sebelumnya sebanyak 33 kantor cabang meningkat menjadi 36 kantor cabang. Pada bulan September 2015, BRISyariah telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Peserta Lelang Surat Berharga Syariah Negara SBSN. Selain dapat mempermudah BRISyariah dalam mengatur optimalisasi likuiditas, dengan menjadi peserta lelang BRISyariah juga membuka peluang untuk mendapatkan fee based sebagai agen bagi pihak ketiga yang membutuhkan SBSN. Selama tahun 2015, telah dilaksanakan Asset and Liabilities Committee Meeting Rapat ALCO sebanyak 12 dua belas kali. Pelaksanaan Rapat ALCO tersebut dilakukan setiap bulan dengan tujuan melakukan evaluasi pencapaian kinerja internal bank dan merumuskan berbagai strategi pengelolaan aset liabilitas dengan memperhatikan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi. Evaluasi kinerja internal bank antara lain: kinerja keuangan kantor cabang, realisasi tingkat imbal hasil dan proyeksi pergerakan kedepannya, kondisi likuiditas bank dan tingkat produktivitas aktiva produktif bank. Sedangkan berbagai kondisi ekternal yang akan mempengaruhi kinerja bank antara lain: perubahan BI rate, tingkat inlasi, pergerakan tingkat imbal hasil surat berharga, kinerja bank kompetitor dan secara umum tren ekonomi makro baik nasional maupun internasional. Dengan penyampaian kondisi internal dan eksternal tersebut, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang sesuai kondisi terkini untuk mendukung hasil optimal bisnis bank secara keseluruhan.