5.4.1 Analisa tangga nada
Jumlah nada yang dipakai untuk membangun komposisi lagu Kota Siantar Nauli
adalah tujuh 7 nada, dengan demikian tangga nada yang digunakan adalah
dalam lagu ini heptatonic.
5.4.2 Analisis nada dasar
Untuk melihat nada dasar lagu Kota Siantar Nauli, kuantitas pemakaian nada lagu yang ditranskripsikan. Ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 19 Kuantitas nada lagu Kota Siantar Nauli
Nada- nada yang dipakai
G A
B C
D E
F Fis
Jumlah 131
99 105 91
122 78
14 78
Mengacu pada ketujuh metode Nettl serta memperhatikan tabel kuantitas
pemakaian nada serta hasil tanskripsi lagu Kota Siantar Na auli, maka nada dasarnya adalah sebagai berikut.
1. Nada yang paling sering dipakai ialah nada G, D, C
2. Nada yang harga ritmisnya paling besar, yaitu nada G, B, D
3. Nada akhir, tengah, atau awal komposisi, yaitu nada G, Fis, D
4. Nada yang paling rendah atau pas di tengah, yaitu nada G, E
5. Nada yang berada pada posisi oktaf, yaitu nada G, C
6. Nada dengan tekanan ritmis paling kuat, yaitu nada G, Fis, A
Universitas Sumatera Utara
Nada G sebagai nada dasar, dengan alasan bahwa pada saat dimulainya melodi vocal akord G sebagai nada dasar,
Tabel 20 Nada dasar lagu Sirang Marale-ale
Metode 1
2 3
4 5
6 7
Nada dasar
Bes, D, C, F, Es
Bes, D F,Bes,
D F, Bes,
C F, G,
Bes Bes, D,
F Bes
5.4.3 Analisis wilayah nada rangel ambitus
Wilayah nada diperoleh dengan memperhatikan rentang jarak range antara nada terendah dengan nada tertinggi dalam satu komposisi lagu. Diukur dengan
menggunakan satuan cent, laras atau interval. Berdasarkan teori Ellis dikatakan bahwa ½ laras sama dengan 100 cent. Berdasarkan perhitungan tersebut maka
wilayah nada lagu Kota Siantar Na Uli adalah sebagai berikut.
Tabel 21 Wilayah nada lagu Kota Siantar Nauli
Nada paling rendah dan paling tinggi cent
Laras
Universitas Sumatera Utara
5.4.4 Analisa bentuk lagu Kota Siantar Nauli
Bentuk lagu Kota Siantar Nauli adalah: INTRO-A-B-A’-B’. Intro
Keseluruhan lagu Kota Siantar Nauli diiringi 2 instrumen gitar akustik. Intro sepanjang 4 birama, satu gitar berfungsi sebagai ritem dengan memainkan akord
G mayor-D mayor secara bergantian pada tiap birama dengan teknik rambas rasquedo=Spanyol, satu gitar lagi memainkan pola bas.
Bagian A
Universitas Sumatera Utara
Bagian lagu A, Kota Siantar Nauli dimulai dari birama 5 ketukan 2 sampai birama 20. Terdiri dari 9 frase melodi. Frase 1 dari birama 5 ketukan 2 sampai
birama 6, frase 2 dari birama 7 ketukan 2 sampai birama 8, frase 3 dari birama 9 ketukan 2 sampai birama 10, frase 4 dari birama 11 ketukan 1 naik sampai birama
12. Frase 5 dari birama 13 ketukan 2 sampai birama 14, frase 6 dari birama 15 ketukan 2 sampai birama 16, frase 7 dari birama 17 ketukan 2 sampai birama 18
ketukan 1, frase 8 dari birama 18 ketukan 2 sampai birama 19 ketukan 1 dan frase 9 dari birama 19 ketukan 2 sampai birama 20.
Frase-frase bagian A ini disusun dengan pembagian 3 suara menggunakan harmoni tertutup yang sejajar paralel, karena kesejajaran harmoni tersebut maka
improvisasi vokal tidak ditemukan pada bagian A ini. Panjangnya setiap frase sangat jelas, dibagi hampir seimbang simetris dibangun dengan frase-frase
melodi maksimal sepanjang 2 birama yang umumnya menggunakan tanda istirahat 14 atau 12 antara setiap frase. Notasi yang digunakan umumnya not 18
dengan setiap akhir frase mengunakan not 12 diikuti penambahan titik atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
Tempo yang digunakan cepat sesuai dengan karakter melodi vokal yang disesuaikan terhadap teksnya yang menceritakan tentang keindahan kota Siantar.
Bagian B
21
Bagian B dimulai dari birama 21 sampai dengan birama 36. Terdiri dari 4 frase melodi vokal. Frase 1 dari birama 21 sampai birama 24 dinyanyikan solo
oleh tenor 2. Pada birama 24 sedikit variasi oleh tenor 1 dan bas pada teks kota Siantar nauli
dengan not-not 18 yang berkontra sederhana dengan tenor dua dengan suku kata li dengan not penuh. Frase 2 dari birama 25 ketukan 2 sampai
birama 28, frase ini kembali kepada 3 suara sejajar dengan variasi sedikit pada birama 26 ketukan 3 oleh tenor 1 dan bas menyanyikan kata au dengan not ¼
masing-masing pada nada G dan C, yang kontra sederhana dengan tenor dua
Universitas Sumatera Utara
menyanyikan kata “au” dengan dua not 18 legato pada nada E dan D. Frase 3 adalah ulangan dari frase 1 dari birama 29 sampai birama 32 dan frase 4 juga
ulangan dari frase 2 dari birama 33 ketukan 2 sampai birama 36. Ke 4 frase ini lebih panjang dari segi frase-frase dibandingkan bagian A, hal ini disebabkan
pemakaian not penuh yang terdapat pada bagian A pada birama 22, 24, 28, 30 dan 36. Tetapi dalam penggunaan jumlah birama pada tiap bagian adalah sama
dengan 16 birama simetris. Struktur dua bagian biner terlihat dalam komposisi ini. Bentuk ini terdiri dari
dua bagian A dan B yang pada dasarnya memiliki materi yang sama, bagian B merupakan modifikasi atau pengembangan dari bagian A. Secara komposisi
memang harus dibedakan agar ada unsur kontras dari ke dua bagian yang sama tersebut agar lebih menarik. Kemudian untuk memperluas lagu ini, bagian A dan
B itu diulang menjadi A’ dan B’dengan teks-teks yang berbeda dari sebelumnya. Untuk memperjelas materi yang sama itu akan dianalisa lebih lanjut pada analisa
identifikasi tema motif pada bagian berikutnya.
Bagian A’
37
Universitas Sumatera Utara
Bagian A’ pada dasarnya sama dengan bagian A, dimulai dari birama 37 sampai
birama 53 yang terdiri dari 9 frase melodi vokal. Frase 1 dari birama 37 ketukan 3 sampai birama 38, frase 2 dari birama 39 ketukan 2 sampai birama 40, frase 3 dari
birama 41 sampai 42, frase 4 dari birama 43 ketukan 1 naik sampai birama 44. Frase 5 dari birama 45 ketukan 3 sampai birama 46, frase 6 dari birama 47
ketukan 2 sampai birama 48, frase 7 dari birama 49 ketukan 2 sampai birama 50 ketukan 1, frase 8 dari birama 50 ketukan 2 naik sampai birama 51 ketukan 1,
frase 9 dari birama 51 ketukan 1 sampai birama 52.
Universitas Sumatera Utara
Bagian B’
53
Bagian B’ pada dasarnya sama dengan bagian B, dimulai dari birama 53 sampai birama 69 yang terdiri dari 4 frase melodi. Frase 1 mulai dari birama 53 sampai
birama 56, frase 2dari birama 57 sampai birama 60, frase 3 dari birama 61 sampai birama 64 dan frase 4 dari birama 65 sampai birama 69.
Universitas Sumatera Utara
5.4.5 Analisa pola-pola kadensa