5.3.3 Analisis wilayah nada rangel ambitus
Wilayah nada lagu Sirang Marale-ale adalah sebagai berikut.
Tabel 15 Wilaya nada lagu Sirang Marlae-ale
Nada paling rendah dan paling tinggi cent
Laras
5.3.4 Analisa bentuk lagu Sirang Marale-ale
Bentuk lagu Sirang Marale-ale adalah: Intro-A-A’-B-A’’-Interlude-B’- A’’’
. Lagu ini dinyanyikan oleh penciptanya sendiri yaitu Gongga Sitompul
dengan trionya The King. Bentuk di atas juga tidak begitu berbeda dari bentuk lagu Boasa Ma Sai Holan Na Hohom yang sudah dianalisa sebelumnya,
perbedaanya terletak pada pengulangan bagian lagu yang dipakai.
Introduksi
Introduksi pada birama 1-5 ketukan 4 jatuh oleh iringan band yang terdiri dari instrumentasi 2 gitar elektrik sebagai ritem dan melodi, gitar bas elektrik, organ
elektrik dan drum set. Melodi pembuka oleh gitar elektrik dengan karakter melodi blues
dipadu dengan irama slow rock yang dapat diamati pada pola pukulan drum, ritem gitar elektrik dan pola bas elektrik. Organ elektrik mengadakan kontra
Universitas Sumatera Utara
melodi kepada melodi yang dimainkan gitar elektrik dengan memainkan pola- pola arpeggio yang diprogram dengan suara piano elektrik.
Bagian A
Bagian A lagu diawali dari birama 5 ketukan 4 naik sampai dengan birama 20 diawali oleh solo vokal tenor 2 oleh Gongga Sitompul. Bagian A ini dapat
dibagi menjadi 8 frase melodi. Frase 1 birama 5 ketukan 4 naik sampai dengan birama 7 ketukan 3 jatuh. Frase 2 dari birama 7 ketukan 3 naik sampai birama 9,
perhatikan pemakaian durasi not penuh pada birama 8 dan 9 merupakan kontras
Universitas Sumatera Utara
terhadap frase 1 yang lebih ritmis. Frase 3 dari birama 10 sampai biram ketukan jatuh, frase 4 dari birama 11 ketukan 3 naik sampai dengan birama 13 ketukan 3.
Frase 5 ini merupakan frase ulangan dari frase awal menuju kepada penyelesaiaan bagian A ini. Dimulai dari birama 13 ketukan 4 naik sampai birama 15 ketukan3,
frase 6 dari birama 15 ketukan 4 sampai dengan birama 18 ketukan 3 jatuh. Sebenarnya frase 6 ini dapat dibagi lagi menjadi 2 frase, tetapi Gongga Sitompul
menyanyikannya dengan satu pernafasan. Atas pertimbangan tersebut penulis menjadikannya satu frase. Frase 7 dari birama 18 ketukan 4
sampai birama 19 ketukan 3 jatuh dan frase 8 dari birama 19 ketukan 3 naik sampai birama 20 dengan kadens V-I.
Bagian A’
Universitas Sumatera Utara
Bagian A’ lagu dari birama 21 ketukan 4 naik sampai dengan birama 23 ketukan 3, frase 2 dari 23 ketukan 4 sampai birama 25, frase 3 dari birama 26
sampai dengan bira frase 4 dari birama 27 ketukan 4 sampai dengan birama 29 ketukan 3. Frase 5 adalah frase ulangan dari frase awal bagian ini menuju kepada
penyelesaian bagian A’ ini, dari birama 29 ketukan 4 sampai birama 31 ketukan 3,
frase 6 dari birama 31 ketukan 4 sampai birama 34 ketukan 3. Demikian juga dengan frase 6 ini, sebenarnya dapat menjadi 2 frase yang lebih kecil, tetapi
karena Gongga Sitompul dan trionya menyanyikannya dengan satu pernafasan antara birama 33 ketukan 3 langsung disambung ke ketukan 4 sampai birama 34.
Frase 7 dari birama 34 ketukan 4 sampai dengan birama 35 ketukan 3. Frase 8
adalah frase penyelesaian dari bagian A’, dimulai dari birama 35 ketukan 4
sampai birama 36 yang ditandai dengan kadens V-I sebagai penutup bagian ini. Apabila kita bandingkan bagian A lagu yang dinyanyikan solo dengan bagian
A’ lagu yang dinyanyikan dengan trio, nampak jelas perbedaannya dari segi
improvisasi vokal. Pada bagian A Gongga Sitompul lebih berimprovisasi dalam menyanyikannya, perhatikan garis-garis melodinya lebih banyak mengunakan
nada-nada suspensi. Nada-nada suspensi itu dapat juga dikatakan sebagai nada-
Universitas Sumatera Utara
nada legato yang ditahan pada nada-nada akord dan kemudian disambung dengan nada-nada lewat menuju kepada pertukaran akord. Kadang-kadang juga nada
akord oleh Gongga Sitompul tidak pas jatuh pada ketukan kuat seperti dapat diamati pada cuplikan di bawah ini.
Cuplikan melodi di atas diambil dari birama 19 ke birama 20. Birama 19 berada pada wilayah akord F mayor tingkat V. Nada F naik melangkah ke nada
G yang bukan nada akord F nada lewat menuju ke nada Bes yang juga bukan nada akord F tetapi dengan nilai not yang lebih kecil yaitu 116 menuju ke nada
C yang merupakan nada akord dari F mayor nada kwint. Pada birama 20 sebenarnya sudah berada pada wilayah akord tingkat I Bes mayor, tetapi nada
sebelumnya yaitu nada C yang bukan nada akord Bes nada tetangga ditahan dengan nilai not 116 dan kemudian jatuh pada nada Bes sebagai nada
pertama dari akord Bes mayor. Hal inilah salah satu yang dimaksud penulis sebagai improvisasi vokal yang dilakukan oleh Gongga Sitompul.
Bagian A’ lagu oleh trionya, perhatikan garis melodinya sangat sedikit
penggunaan suspensi atau improvisasi vokal karena untuk sebuah keseragaman dan kerapian dari sebuah perjalanan melodinya.
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan di atas diambil dari akhir bagian A’ birama 35 ketukan 4 ke biram 36
terjadi keseragaman dengan tidak menjalankan improvisasi pada vokal mereka.
Bagian B
37
Bagian B lagu ini terdiri dari 3 frase, frase 1 dari birama 37 ketukan 4 naik sampai birama 41 ketukan 3 jatuh. Frase 1 ini cukup panjang, Gongga Sitompul
menyanyikannya satu pernafasan dan satu kalimat lagu, atas petimbangan tersebut penulis memutuskan menjadi satu frase melodi. Frase 2 dari birama 41 ketukan 3
naik sampai birama 43 ketukan 3 jatuh, frase 3 dari birama 43 ketukan 3 naik sampai birama 45.
Universitas Sumatera Utara
Bagian A’’
45
Bagian A’’ ini terdiri dari frase-frase ulangan menuju kepada penyelesaian,
terdiri dari frase 1 dari birama 45 ketukan 4 naik sampai birama 47 ketukan 3, frase 2 dari birama 47 ketukan 4 sampai birama 49 ketukan 3, frase 3 dari birama
49 ketukan 4 sampai birama 51 ketukan 3. Frase 4 frase yang agak pendek dari birama 51 ketukan 4 sampai birama 52 dengan kadens V-I.
Bagian B’
61
Universitas Sumatera Utara
Setelah interlude dari birama 53 sampai birama 61 ketukan 4 jatuh, bagian B’
dimulai dari birama 61 ketukan 4 naik sampai birama 69. Bagian ini dari segi frasering melodi dan teksnya pada dasarnya sama dengan bagian B, perbedaannya
terletak pada akhir dari bagian B pada nada F, sedangkan bagian B’ pada nada Es.
Bagian A’’’
Bagian A’’’ pada dasarnya sama dengan bagian A’’dari segi frase melodinya dan teks. Bagian A’’ ini terdiri dari frase-frase ulangan menuju kepada
penyelesaian, terdiri dari frase 1 dari birama 69 ketukan 4 naik sampai birama 71 ketukan 3, frase 2 dari birama 71 ketukan 4 sampai birama 73 ketukan 3, frase
3 dari birama 73 ketukan 4 sampai birama 75 ketukan 3. Frase 4 frase yang agak pendek dari birama 75 ketukan 4 sampai birama 77 ketukaa 2.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaanya pada bagian A’’’ ada coda, yaitu sebuah bagian penutup untuk
keseluruhan lagu ini. Coda yang digunakan berupa sebuah epilog yang ringkas, diambil dari potongan bagian lagu A. Coda tersebut terdapat pada birama 77
ketukan 4 sampai birama 81 yang disertai dengan kadens V-I.
5.3.5 Analisa pola-pola kadensa