4.5.3 Perkembangan bentuk kelompokvocal group di Medan tahun 1970-an.
Perkembangan terakhir bentuk kelompokvokal group di Medan dapat diamati dari beberapa vokal group yang masih eksis pada awal tahun 1970-an
antara lain Solu Bolon, Parisma 71, Singing Sargeant, Palambok Pusu-Pusu. Solu Bolon
mulai vakum kira-kira tahun 1974, Parisma 71 eksis sampai tahun 1980-an. Palambok Pusu-Pusu masih aktif sampai dengan tahun 1980-an, tetapi
juga dengan personil yang silih berganti. Singing Sargeant
terbentuk tahun 1972 bubar 1975, mereka adalah binaan dari KODAU I di Medan. Personil mereka terdiri dari Jack Marpaung, Ujung
Pardede, Aller Sitompul, Daulat Hutagaol dan Selamat Tarihoran. Mereka sempat diberikan pakaian dinas angkatan udara dengan pangkat Sersan. Akhirnya karena
pergantian pimpinan di KODAU I maka kebijksanaan-kebijaksanaanpun berubah, mereka membubarkan diri tahun 1975. Beberapa dari mereka pindah ke Jakarta
dibawa oleh Binsar Sitompul seperti Jack Marpaung, Daulat Hutagaol, Bernando Rajagukguk, Selamat Tarihoran. Di Jakarta mereka membentuk group sendiri-
sendiri
239
Di Medan pada tahun 1970-an juga ada Embas group yang terkenal dengan personil Robinson Hutabarat, Sitanggang, Girsang dan Sitompul. Mereka
pernah berkunjung ke Taiwan dalam rangka promosi sirup Pyramide Unta dan promosi pariwisata Sumatera Utara, mereka terlibat kontrak dengan Bali Plaza
Medan, Hotel Polonia Medan, mereka pandai menyanyikan lagu-lagu Mandarin. .
______________________ 239
Jack Marpaung akhirnya di Jakarta membentuk trio Lasidos yang sangat terkenal, Ujung Pardede di Jakarta membentuk vokal group Tarombo yang juga sangat terkenal di Jakarta dengan
personil Dompak Pangaribuan, Ujung Pardede, Jan Sinambela dan Sitompul, Wawancara dengan Boosman Tampubolon, Medan 16 Desember 2013.
Universitas Sumatera Utara
Tahun 1975 di Medan muncul vokal group Las Riados
240
adalah salah satu generasi penerus dari ke dua belas vocal group yang disebutkan di atas. Mereka sering tampil di pesta-pesta, acara perkantoran, dan sempat
menjalankan kontrak di Hotel Danau Toba Medan. Formasi Las Riados masih berbentuk kelompok, sama seperti pendahulu-pedahulu mereka di Medan pada
tahun 1960-an. Instrumen gitar masih tetap sebagai andalan utama sebagai iringan lagu-lagu mereka. Materi lagu mereka sebagian besar lagu-lagu populer Batak
antara lain yang menjadi favorit mereka adalah Sing-sing So, Lisoi, Baringin Sabatolang
, Rossita, Alusi Ahu. Lagu-lagu Latin juga menjadi andalan mereka seperti La Paloma, Amor, Besame Mucho, Adios Mariquita Linda. Lagu-lagu
Barat antara lain Green-green Grass of Home, Delila, Country Road. Lagu-lagu rakyat Indonesia Apuse, Bolelebo, Jali-jali, Tudung Periuk, O Ina Ni Keke,
Kambang La Bungo . Untuk satu kali show honor yang mereka dapatkan sekitar
Rp 300.000 untuk golongan menengah, untuk golongan menengah ke atas Rp 500.000
, vokal group ini
241
Pada saat menghibur acara-acara resepsi, kebiasaan mereka mendatangi meja-meja tamu, lagu-lagu permintaan dari tamu juga mereka layani, biasanya
setelah mereka memenuhi lagu permintaan, tamu tersebut menyelipkan uang tip di amplop sebagai ucapan terima kasih. Bagi tamu yang simpati terhadap mereka,
tamu tersebut menanyakan alamat atau ke siapa mereka dapat dihubungi. .
Satu kali sebulan Las Riados juga diundang perusahaan Mobil Oil di
__________________________ 240
Personil Las Riados adalah Bosman Tampubolon, Sahat Sianipar, Sophian, Sinaga dan Sihotang. Las Riados terbentuk sekitar tahun 1975.Wawancara dengan Boosman Tampubolon,
Medan 16 Desember 2013.
241
Wawancara dengan Boosman Tampubolon, Medan 16 Desember 2013.
Universitas Sumatera Utara
Lhoksemaweh untuk menghibur staf dan pegawai-pegawai orang-orang asing, honor yang mereka terima mencapai Rp 1.500.000 paling sedikit dilengkapi
dengan pengangkutan antar jemput dan akomodasi. Tetapi apabila keberangkatan mendadak, mereka harus naik pesawat ke Lhoksemaweh yang disediakan pihak
Mobil Oil . Pada tahun 1970-an di Medan bayaran tersebut di atas sangat tinggi,
kenapa sedemikian tinggi bayaran mereka? Menurut Tampubolon karena masih sangat jarang vokal group yang siap pakai di Medan pada waktu itu, apalagi
mereka betul-betul mengandalkan suara tanpa menggunakan pengeras suara
242
Di Lhoksemaweh Las Riados tampil bukan di gedung, tetapi di taman yang dilengkapi dengan kolam renang, mereka berkeliling seputaran taman, setiap
meja wajib mereka datangi. Mereka juga bertanya ke meja-meja tamu dari mana asal tamu tersebut, kalau dari Perancis mereka membawa lagu Perancis Lavian A
Rose , kalau dari Spanyol mereka membawa La Paloma atau Besame Mucho.
Kejadian yang lucu, misalnya tamu dari Perancis tertawa pada saat Las Riados membawakan lagu Perancis karena ucapan atau pronunciation mereka yang salah.
Setelah selesai bernyanyi yang menarik adalah para tamu dari Perancis tersebut mengajari mereka ucapan atau pronunciation yang benar dari lagu itu, sampai
benar-benar pas ucapannya. Hal lain yang menarik adalah pada saat lagu Lisoi, personil Las Riados yang tidak memegang alat musik wajib memegang gelas yang
berisi bir, demikian juga para tamu-tamu diarahkan oleh personil Las Riados untuk mengangkat gelas masing-masing dengan serentak pada saat menyanyikan
lagu Lisoi. Dalam kejadian itu, ada tamu yang sangat merasa terhibur memberikan .
______________________ 242
Wawancara dengan Boosman Tampubolon, Medan 16 Desember 2013.
Universitas Sumatera Utara
sapu tangannya kepada personil Las Riados sebagai rasa simpati melihat penampkilan mereka. Las Riados tetap menyediakan bunga untuk tamu orang
asing, pada saat mereka menyanyikan lagu Bunga Nabottar sambil berkeliling mereka memberikan bunga tersebut kepada tamu. Tamu yang simpati kemudian
menawar ulos yang dipakai oleh mereka, dan biasanya ulos tersebut laku terjual. Ada juga tamu asing yang simpati terhadap mereka kemudian mengirimkan kaset
untuk dapat dipelajari seperti orang Belanda, Jerman, Perancis
243
Pada saat menyanyikan lagu Sinanggar Tullo, sambil bernyanyi Las Riados
dengan spontan mengajari tamu-tamu asing itu manortor atau dancing together
, menurut Tampubolon hal ini tidak bisa dilupakan karena merupakan bagian dari tradisi Batak yang harus diketahui oleh para tamu-tamu asing itu
.
244
Di Hotel Danau Toba Medan Las Riados juga menghibur secara khusus kru pesawat Jerman penerbangan Medan-Frankurt setiap selasa dan kamis malam.
Yang menarik adalah tortor tetap dibawakan khususnya pada lagu Sinanggar Tullo
, dan ulos juga tetap diberikan diuloskan sebagai souvenir kepada semua krue pesawat
.
245
Perlakuan bagi tamu khusus juga diberikan, misalnya mereka disambut oleh Las Riados dengan nyanyian di tangga pesawat, di ruangan VIP Polonia
Medan tamu itu juga dihibur. Setelah itu personil Las Riados harus duluan sampai ke Hotel Danau Toba Medan untuk menyambut kembali tamu khusus tersebut
dengan lagu-lagu populer Batak sampai ke pintu kamar hotel. Tamu-tamu khusus .
____________________________
243
Wawancara dengan Boosman Tampubolon, Medan 16 Desember 2013
244
Ibid, 2013.
245
Ibid, 2013.
Universitas Sumatera Utara
tersebut antara lain pejabat negara, tamu penting dari luar negeri dan lain-lain. Kehidupan kesenimanan Las Riados juga tidak terlepas dari pakter tuak.
Di Medan sehabis mereka show di satu tempat, mereka tidak lupa untuk singgah ke pakter tuak jalan Gajah Mada , atau di jalan Sei wampu untuk minum tuak dan
bertemu dengan teman-teman mereka sapartukkoan. Kadang-kadang sebelum mereka show mereka sudah memesan tambul
246
Setelah Las Riados muncul vokal group El Ritana . Mereka juga mentraktir teman-
teman mereka yang lagi minum di pakter tersebut kadang-kadang uang untuk dibawa pulang pun tidak ada, demikian kuatnya rasa solidaritas berkawan mereka.
Selain membayar minuman mereka menyumbangkan lagu-lagu di pakter tuak dan disambut gembira oleh yang hadir. Rasa kesetia kawanan juga tergambar dalam
vocal group Las Riados, salah satu personil dari Las Riados yaitu marga Sinaga pada waktu itu kuliah Sekolah Tinggi Olah Raga. Mereka menyisihkan Rp 25.000
dari hasil show untuk biayah kuliah dari Sinaga.
247
, mereka juga sempat menjalankan kontrak di Hotel Tiara Medan. Di restoran Tip Top Medan mereka
juga menghibur, kadang-kadang mereka main bersama dengan ensambel angklung dari pihak restoran. Pada saat yang sama juga hadir vokal group Tobanas
248
dan Basana
249
________________________
. Vokal group Basana sering didatangi agen secara pribadi untuk kontrak bernyanyi ke Malaysia, Singapore dan Eropa.
246
Tambul adalah sejenis makanan yang dihidangkan untuk menemani minum tuak,
biasanya terbuat dari daging babi yang dimasak dengan khas Batak. Tambul juga dapat berupa ikan mas yang diarsik atau sejenis ikan lain yang dipanggang dilengkapi dengan bumbu khas
Batak pula.
247
Personil El Ritana adalah Victor Pardede, B Tampubolon, Joel Simorangkir, Marihot Nababan, Anto Tobing dan Tamba, terbentuk tahun 1978.
248
Personil Tobanas adalah Lomo Pardede, Tobing, Feris Sibuea, Sudirman Purba.
249
Personil Basana adalah James Sianturi, Selamat Sitompul, Anto Tobing, Marihot Nababan.
Universitas Sumatera Utara
4.5.4 Teks-teks