5.3.7 Identifikasi tema motif a
Motif a di atas terdapat pada awal frase melodi lagu antara birama 5 ketukan 4 ke birama 6, adalah sebuah interval sekta mayor 4,5 laras dari nada F
lompat ke nada D not 12. Alasan penulis menjadikan ini sebagai motif awal adalah nada D yang menggunakan not 12 itu yang menjadikannya sebuah motif,
sama seperti lagu O Tao Na Tio motif a yang awal lompat dari nada E bawah ke nada oktafnya di atas dengan menggunajan not penuh sehingga
menjadikan satu kesatuan rasa sebuah motif. Bandingkan juga dengan awal motif a dari lagu Boasa Ma Gabe Sai Hohom lompatan terjadi dari nada D not
116 ke nada G not not 18 dan diresolusikan ke Fis dengan suspensi kemudian melangkah naik ke A dan lompat ke bawah kemali ke nada Fis yang
merupakan satu kesatuan rasa sebuah motif.
motif b
Motif b diatas dapat diamati pada birama 6 ketukan 2 sampai birama 7 ketukan 1. Sangat berkontras dengan motif a, tetapi motif b ini adalah sambungan
motif dari a. Sesuai dengan estetika melodi lompatan melodi ke atas motif a harus diimbangi dengan penyelesaian ke bawah dengan melangkah. Apabila
Universitas Sumatera Utara
kita mengabung motif a dan b kembali seperti yang dapat diamati pada birama 5 ketukan 4 naik sampai birama 7 ketukan 1, maka yang terjadi adalah
sebuah frase melodi seperti yang sudah dibahas pada analisa bentuk lagu anak sub bab 5.4.4 bagian A awal.
motif a1
Motif a1 di atas dapat diamati pada birama 7 ketukan 4 naik sampai birama 9. Bandingkan dengan motif a yang melompat, sedangkan motif a1 ini
kebalikannya yang melangkah ke bawah dari nada A ke nada G yang diaugmentasikan. Tetapi dari nada G yang nilai nadanya diaugmentasikan tersebut
melompat ke nada Es dengan interval juga sekta besar 4,5 laras yang juga nilai nadanya diaugmentasikan. Pada dasarnya motif ini adalah pengulangan motif a
yang diaugmentasikan dan berada pada wilayah akord Es mayor sebagai tingkat IV dari akord Bes mayor.
motif gabungan a dan b
Universitas Sumatera Utara
Motif gabungan ini terdapat pada birama 10 bagian A lagu, gabungan antara nada ke dua motif a dan nada-nada pada motif b. Sebenarnya motif gabungan
sudah terjadi pada birama 6. Motif gabungan ini kemudian dikembangkan pada birama 11sampai birama 12 dengan melodi yang melangkah naik maupun turun
tetapi dengan grafik melodi yang agak datar. Motif gabungan a dan b juga dapat diamati pada bagian B lagu, cuplikannya
dapat dilihat di bawah ini.
Motif di atas ini dapat diamati pada birama 37 ketukan 4 sampai birama 38, dari nada Bes melangkah ke nada C, bukan melompat seperti pada motif a.
Kemudian nada C didiminusikan menjadi dua not 18 dengan suspensi dan disambung dengan bentuk triol. Model motif ini atau yang bermiripan digunakan
juga pada birama 39, 40, 41, 42, 43. Frase-frase melodi bagian B ini dinyanyikan solo oleh Gongga Sitompul, improvisasi jelas terdengar yang ditandai dengan
banyak pemakaian suspensi atau legato.
Pengembangan motif untuk penyanyi trio
Universitas Sumatera Utara
Motif ini dikembangkan dengan penyederhanakan oleh penyanyi trio The King
, cuplikan ini diambil dari birama 26 bagian A’ lagu. Perhatikan nada-nada
triol yang dinyanyikan secara sejajar tanpa ada improvisasi vokal seperti yang dilakukan pada saat solo vokal. Bandingkan dengan motif gabungan a dan b yang
dinyanyikan solo dengan saat dinyanyikan dengan trio. Perhatikan bahwa bentuk atau model motif yang dikembangkan dengan lebih sederhana dengan pemakaian
triol ini dipakai pada saat trio.
5.3.8 Analisa hubungan teks dan musik