4.3.4 Tempat-tempat lain
Salah satu group musik di kota Medan yang sering mengadakan pertunjukan ke luar daerah adalah Nahum’s Band dan Pardolok Tolong Melodi.
Tempat-tempat yang pernah Nahum’s Band kunjungi antara lain kota Siantar, Sibolga, Sidempuan, Tanjung Balai, Kisaran, Rantau Prapat, Sidikalang,
Pekanbaru, di perusahan-perusahan Amerika seperti Good Year, Jakarta dan Bandung
204
. Dengan Pardolok Tolong Melodi pimpinan Ismail Hutajulu, pada kertas tulisan lagu-lagu, beliau mencantumkan tanggal dan tempat di mana sebuah
lagu diciptakannya. Atas dasar ini, kemungkinan besar Ismail dan personilnya sering mengadakan kunjungan ke luar kota, khusunya di wilayah Sumatera Utara.
4.3.5 Mata pencaharian
Banyak musisi dan penyanyi di Indonesia tahun 1960-an masih memandang musik sebagai hobi, memberikan hiburan kepada masyarakat.
Beberapa penyanyi tahun 1960-an mengatakan bahwa tujuan menyanyi adalah untuk memberikan hiburan kepada masyarakat atau hobi saja. Mereka tidak
menyatakan menyanyi sebagai pekerjaan. Titik Puspa ketika menyanyi di RRI tahun 1960-an masih malu apabila diberi honor
205
Bagaimana dengan pencipta, penyanyi, pemusik lagu populer Batak tahun1960-an di Medan? Apabila kita amati diawali dari Sidik Sitompul, Nahum
.
Situmorang, Ismail Hutajulu, Esau Simanungkalit, Walter Sirait, A.P Sihite,
_____________________ 204
Wawancara dengan Eddy Tambunan, Medan 26 Agustus 2013.
205
Muhammad Mulyadi, “Industri Musik Indonesia”, Suatu Sejarah. Jakarta, 2009: 58-72.
Universitas Sumatera Utara
Ungkap Situmeang, Fernando Hutabarat, Sahat Simanjuntak, Humisar Siadari, O. Sitohang, Frans H. Manurung dan masih banyak lagi yang aktif pada tahun
1960-an di Medan, kesemuanya nama-nama di atas umumnya belum memiliki
satu tujuan bahwa musik adalah sebagai sebuah profesi. Bill Saragih yang mulai
meniti kariernya di Medan, dengan kepiawaiannya memainkan berbagai alat musik dengan aliran jazz sebagai jati dirinya, kemudian berangkat ke Jakarta juga
belum dapat hidup dengan musik jazz
206
Selain itu pada era 1960-an di Medan ada seorang pemusik yaitu Eddy Victor Tambunan. Sebelum
bekerja di TVRI Medan tahun 1970, beliau bekerja di Ajudan Jenderal Ajen menangani bagian musik di Komando Teritorium I Bukit
Barisan. Musik Angkatan Darat tersebut bermarkas di Balai Prajurit terletak sebelah kiri Kantor Pos Besar Medan sekarang. Pada saat itu Balai Prajurit
tersebut sering digunankan tempat berkumpul dan latihan para penyanyi-penyanyi Batak, termasuk Nahum Situmorang, belum mengakui juga bahwa musik sebagai
mata pencaharian .
207
Penulis berpendapat bahwa tahun1960an, umumnya musik belum merupakan jaminan sebagai sebuah profesi, belum sebagai sebuah mata
pencaharian yang tetap. Musik hanya sebagai saluran bakat, ekspresi jiwa, menghibur orang tanpa menuntut banyak, cukup hanya diberikan penghormatan
dan penghargaan dengan tepuk tangan dan sudah merasa sangat puas. Ya, demikianlah situasinya pada tahun 1960-an di Medan.
.
_______________
206
Wawancara penulis dengan Yoseph Tatarang , Medan 19 Agustus 2013.
207
Ibid, 2013.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6 Teks-teks