Khusnul Khatimah
156 Subhanallah, begitu besar keutamaan yang akan kita dapat,
hanya karena kita menyempatkan beberapa menit waktu kita untuk menjenguk saudara, shahabat atau kerabat kita yang tengah
menderita sakit. Dalam mengunjungi orang sakit, disunahkan bagi kita untuk memendekkan waktu berkunjung dan menjarangkan
waktu ziarah agar tidak menyusahkan si sakit, kecuali jika si sakit menghendaki yang sebaliknya.
B. Mengobarkan Semangat Agar Cepat Sembuh
Apa yang akan kita lakukan ketika sudah berada di ruang tempat si sakit dirawat? Memberinya sekeranjang besar buah-
buahan, makanan yang lezat-lezat, atau oleh-oleh lainnya yang mahal? Sesungguhnya bukan masalah oleh-oleh yang diharapkan
oleh si sakit, namun lebih pada nasihat-nasihat, ucapan-ucapan baik yang menghibur, doa-doa, juga kobaran semangat agar ia
cepat sembuh.
Dalam sebuah haditsnya Rasulullah
bersabda, “Jika engkau menemui si sakit, kobarkanlah harapannya agar ia panjang
umur. Hal seperti itu tidak dapat menolak takdir, tetapi akan menentramkan jiwa si sakit Dan shalawat serta salam dari Allah
akan terlimpah atasnya.”
C. Berdoa dan Berdzikir untuk Si Sakit
Ketika menjenguk shahabatnya yang tengah sakit, Rasulullah
selalu mendoakan si sakit. Ada beberapa riwayat tentang doa Rasulullah
saat menjenguk orang sakit. Antara lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah
: “Allahumma rabbannaas adzhibil ba’sa isy-ii wa anta
syaaii laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifa-an laa yughaadiru
157
Adab-adab Terhadap Orang Sakit
saqaman. Ya Allah Rabb manusia, lenyapkanlan penderitaan dan sembuhkanlah, karena Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tak
ada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, yakni penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi.”
Sementara, doa yang diterima dari Ibnu Abbas dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi adalah sebagai
berikut: “As-alullahal-‘adziim rabbal ‘arsyil ‘adziim ay-yasyiyaka
aku memohon kepada Allah, Rabb arsy yang besar, untuk menyembuhkanmu.”
Sementara, Muslim meriwayatkan dari Sa’ad bin Abu Waqqash, bahwa Rasulullah
menjenguknya ketika ia sakit dan berdoa:
“Allahummasy-i Sa’ad, Allahummasy-i Sa’ad Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad—nama Sa’ad
bisa diganti dengan nama si sakit.” Termasuk hal yang utama adalah ketika mendampingi orang
sakit, kita banyak berdzikir, mengingatkan si sakit akan keberadaan Allah
. Jika sakitnya berat, dan hendak meninggal dunia, kita bahkan dianjurkan untuk mentalqin, yaitu membimbingnya
untuk membaca ‘laa ilaaha illallah’.
D. Menjenguk Orang yang Berlainan Jenis Kelamin