85
Perjalanan Ruh Kembali Kepada PenciptaNya
mereka melakukan hubungan badan di hadapan banyak orang layaknya keledai. Atas mereka itulah kiamat besar
itu bangkit.” HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad
2. Dekatnya Kiamat
Jika dilihat dari tanda-tandanya, tampaknya kiamat memang sudah sangat dekat. Wallahu a’lam, akan tetapi, dari hadits
Rasulullah
sudah jelas, bahwa antara hari kiamat dan beliau diutus sebagai pengemban risalah, jaraknya seperti jari telunjuk
dan jari tengah. Ini menandakan bahwa hari kiamat memang telah dekat.
Rasulullah
menerangkan bahwa masa diutusnya beliau dan kiamat adalah seperti waktu antara asar sampai magrib, berarti
masa umat sebelum beliau adalah dari maghrib sampai asar atau dari subuh sampai asar, artinya dua pertiga masa adalah masa
umat terdahulu sementara sepertiganya adalah umur dunia sejak diutusnya Nabi sampai kiamat, ini berarti usia bumi sekarang
sudah tinggal sebentar sekali.
3. Suasana Hari Kiamat
Seperti apa suasana hari kiamat? Yang jelas, keadaan saat itu sungguh sangat kacau. Seperti kita telah bahas di atas, ketika
Malaikat Israil meniup sangkakala, pada tiupan pertama yang sangat memekakkan telinga maka semua manusia kaget. Orang-
orang merasa sangat panik dan bingung. Saking bingungnya, mereka sampai digambarkan tidak mampu mengenali siapapun
termasuk anaknya sendiri. Seperti apa yang digambarkan oleh Al- Qur‘an:
“Ingatlah pada hari ketika kamu melihatnya guncangan itu, semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai
Khusnul Khatimah
86 terhadap anak disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan
keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi
azab Allah itu sangat keras.” QS. al-Hajj: 2
Demikian juga, Allah berirman dalam surat ‘Abasa ayat 33 – 37:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari
istri dan anak-anaknya, setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.”
Bayangkan, betapa dahsyatnya peristiwa itu Sampai-sampai manusia lari dari saudara-saudaranya, dari ibu dan bapaknya,
dari istri dan anak-anaknya, kemudian tiupan kedua maka bumi mendadak bergoncang-goncang, perut bumi mengeluarkan isinya,
gunung-gunung seperti bulu-bulu yang berhamburan, bintang- bintang berjatuhan, matahari digulung, orang-orang seperti anai-
anai yang bertaburan.
Kalau kita membaca Al-Qur’an, kita bisa mendapatkan gambaran tentang dahsyatnya hari kiamat itu. Misalnya, pada
surat al-Qari’ah: “Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu
apakah hari kiamat itu? Pada saat itu, manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang
dihamburkan.” QS. al-Qari’ah: 1-5
Kemudian, di dalam surat at-Takwir juga dijelaskan: “Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang
berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan, dan apabila binatang-
binatang liar dikumpulkan, dan apabila laut dipanaskan ....” QS. at-Takwir: 1-6
87
Perjalanan Ruh Kembali Kepada PenciptaNya
Demikian juga dalam ayat-ayat Allah
yang lain: “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah
bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelahlah langit,
karena pada hari itu langit menjadi lemah.” QS. al-Haqqah: 13- 16
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang
dikandungnya, dan manusia bertanya, ‘Mengapa bumi jadi begini?’ Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena
sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya
dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” QS. al-Zalzalah: 1-8
Pendek kata, pada saat terjadinya hari kiamat, manusia melihat kengerian-kengerian yang sangat dahsyat. Kengerian
itu membuat mereka panik, dan bahkan lupa dengan segala sesuatu yang selama hidupnya menjadi kegemarannya, lupa pada
sesuatu yang menjadi kehormatannya, sumber kemuliaan dan seterusnya.
E. Hari Kebangkitan 1. Kehidupan Setelah Kematian
Lantas, setelah alam semesta hancur dan seluruh makhluk yang menghuninya musnah maka Malaikat Israil meniup