Pengumpulan Makhluk al-Hasyr di Padang Mahsyar

Khusnul Khatimah 96

5. Pengumpulan Makhluk al-Hasyr di Padang Mahsyar

Setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing, manusia pun dikumpulkan al-hasyr di padang Mahsyar. Padang Mahsyar adalah tempat perhimpunan atau dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari kubur untuk selanjutnya dihisab. Seluruh manusia, dari sejak zaman Nabi Adam  hingga akhir zaman, berkumpul—berjubel-jubel—di satu tempat. “Dan mereka semuanya di padang Mahsyar akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong, ‘Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah walaupun sedikit saja? Mereka menjawab, ‘Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.’” QS. Ibrahim: 21 “Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka semuanya di Padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.” QS. Ibrahim: 48 Padang Mahsyar itu adalah permukaan bumi yang bersih dan permukaannya berwarna putih, sebuah bumi baru yang bersih tanpa noda dosa sama sekali. Kata hasyr dan mahsyar di sini merupakan lafadz yang menunjukkan keberjubelan yang luar biasa. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana mungkin sekian milyar manusia dari seluruh dunia dikumpulkan di tempat yang sama. Apakah cukup? Lantas, dengan apa manusia yang berasal 97 Perjalanan Ruh Kembali Kepada PenciptaNya dari seluruh penjuru bumi itu beranjak menuju Padang Mahsyar? Tampaknya begitu repot, pelik dan sangat berat. Tetapi bagi Allah  , hal semacam itu mudah saja. “Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali isyarat saja maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.” QS. an-Nazi’at: 13-14 Ya, hanya dengan satu isyarat saja maka sekian milyar manusia itu berkumpul setelah dikeluarkan dari bumi dalam keadaan tanpa alas kaki dan tanpa mengenakan pakaian seperti ketika ia pertama kali dilahirkan ke bumi. Manusia yang pertama kali diberi pakaian pada hari kiamat adalah Nabi Ibrahim  Rasulullah  bersabda, “Manusia akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tanpa alas kaki dan tanpa busana tidak dikhitan. Lalu Aisyah berkata, ‘Ya Rasulullah  , kaum laki-laki dan kaum wanita? sama-sama dibangkitkan dalam keadaan seperti itu? Lalu sebagian dari kita memandang sebagian yang lain? Sebagian dari kita melihat aurat sebagian yang lain?’ Nabi memberikan jawaban kepada Aisyah dengan mengatakan, ‘Urusannya terlalu besar dari sekadar memikirkan hal seperti itu, Aisyah. Urusannya lebih keras daripada sekadar melihat aurat antara sebagian dengan sebagian yang lain. Masing-masing orang ketika itu sudah tersibukkan oleh urusannya masing-masing.’” Di Padang Mahsyar, manusia yang telah dikumpulkan dalam kelompok-kelompok, sesuai dengan apa yang mereka lakukan selama di dunia. Ada kelompok orang-orang kair, dan orang- orang beriman, ada kelompok musyrikin dan ada kelompok muwahhidin, ada kelompok kanan ahli surga, ada kelompok kiri ahli neraka. Khusnul Khatimah 98 Allah  berirman: “Pada hari ditiupkannya sangkakala, kamu datang berkelompok-kelompok.” QS. an-Naba’: 18 Nabi  bersabda, “Pada hari Kiamat nanti, manusia dihimpun menjadi 3 kelompok: kelompok yang berkendaraan, kelompok yang berjalan kaki, dan kelompok yang berjalan di atas dengan wajah mereka. Para shahabat bertanya, ‘Bagaimana cara mereka berjalan di atas wajah mereka, ya Rasulullah  ?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Dzat yang telah menjadikan mereka bisa berjalan di atas kaki mereka, sudah tentu kuasa untuk menjadikan mereka berjalan di atas wajah mereka.’” HR. an-Nasa’i Yang disebut sebagai kelompok yang berkendaraan adalah ahli takwa dan ahli kebajikan. Lebih rendah dari itu adalah kelompok yang berjalan kaki. Sedangkan orang yang berjalan di atas wajah mereka adalah orang-orang kair. Sebagaimana irman-Nya: “Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat dengan berjalan atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah Neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.” QS. al-Isra’: 97

6. Kedahsyatan di Mahsyar