Senantiasa Beristiqamah Menyelenggarakan Jenazah— 169

187 Merentas Jalan Menuju Khusnul Khatimah Umar bin Khatab: “Allahummarzuqnii syahaadatan ii sabiilika waj-’al mautii ii baladi rasuulika shallallahu ‘alaihi wasallama Ya Allah, karuniakanlah aku mati syahid dalam membela agama-Mu, dan tempatkanlah kematianku itu di negeri Rasul-Mu  ” Diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam ma’tsur disebutkan satu doa: “Allahmumma ahsin ‘aaqibatana iil-umuuri kullihaa wa ajirnaa min khizyid-dunyaa wa ‘adzaabil-aakhirati. Ya Allah perbagusilah akhir segala urusan kita semuanya, dan hindarkan kami dari kehinaan dunia dan azab akhirat.” HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan habarani

B. Senantiasa Beristiqamah

Beristiqamah alias teguh untuk tetap di jalan Islam sangat penting karena ending dari hidup kita akan sangat mempengaruhi perjalanan kita di alam akhirat. Rasul bersabda tentang orang yang mati dalam haji. “Jangan engkau tutupi kepalanya karena ia dibangkitkan pada hari kiamat dalam kondisi bertalbiyah.” HR. Ibnu Abi Syaibah dan habarani Jadi, meskipun seseorang sejak kecil telah rajin beribadah, rajin shalat, rajin baca Al-Qur’an, berpuasa dan sebagainya, namun ketika setelah dewasa ternyata mengalami kefuturan, lantas berbuat kemaksiatan, dan saat berbuat kemaksiatan ia ternyata meninggal maka ia akan dibangkitkan sebagaimana ia meninggal. Ketika kemaksiatannya adalah berzina, ia akan dibangkitkan Khusnul Khatimah 188 sebagai pezina. Berjudi, dibangkitkan sebagai pejudi. Korupsi, dibangkitkan sebagai koruptor. Adapun orang yang senantiasa beriman, senantiasa meneguhkan dan menjaga keimanannya maka ia akan mendapatkan ending yang baik. Allah  berirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah.’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” QS. al-Fushilat: 30 Orang yang istiqamah akan mendapatkan kehormatan dari Allah  berupa khusnul khatimah. Ini sesuai dengan hadits Nabi  dari Anas  , “Bahwasanya Nabi  pernah bersabda, ‘Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, Dia akan memperlakukannya dengan baik.’ Ditanyakan, ‘Bagaimana dia memperlakukannya?’ Beliau menjawab, ‘Dia menuntunnya untuk beramal salih sebelum kematiannya.” HR. Tirmidzi dan Hakim Amr Bin al-Hamq juga menuturkan, “Bahwasanya Rasulullah  bersabda, ‘Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memberi kehormatan baginya.’ Ditanyakan oleh para shahabat, ‘Bagaimana Dia memberikan kehormatan kepadanya?’ Beliau menjawab, ‘Dia menuntunnya untuk berbuat amal salih ketika mendekati ajalnya sehingga para tetangganya meridhainya.” HR. Ahmad dan Hakim Beristiqamah bukan suatu hal yang mudah, tetapi harus diperjuangkan dengan doa dan usaha melatih diri terus menerus. 189 Merentas Jalan Menuju Khusnul Khatimah “Mereka berdoa Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia.”

C. Islamisasi Hidup