Yang Terhindar dari Dahsyatnya Sakaratul Maut

47 Dahsyatnya Sakaratul Maut “Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seribu tebasan pedang adalah lebih ringan daripada kematian di atas tempat tidur.” Tak hanya itu, setelah apa yang terjadi dengan kematian Rasulullah  , Aisyah berkata, “Aku tidak menginginkan kemudahan kematian bagi seseorang setelah aku melihat betapa sulitnya kematian pada Rasulullah  ” Masih dari Aisyah, ia mengatakan, “Aku tidak membenci sulitnya kematian pada seseorang untuk selamanya setelah apa yang dialami Nabi  ” HR. Bukhari Pernahkah Anda membayangkan betapa sakitnya ketika tubuh kita ditebas menggunakan pedang sebanyak ratusan kali? Mungkin Anda bertanya-tanya, Nabi  adalah kekasih Allah  , mengapa beliau juga merasakan sakitnya sakaratul maut? Beliau yang seorang rasul saja mengalami kesakitan seperti itu, lantas ... bagaimana dengan kita? Namun, tenang sajalah, Saudara-Saudara sekalian, karena sesungguhnya rasa sakit pada saat sakaratul maut itu, bagi orang beriman justru merupakan penebus dosa. Sedangkan bagi Nabi  , itu merupakan peringatan bagi umat beliau agar mereka bersiap- siap, serta memahami, Nabi saja ketika hendak wafat mengalami sakaratul maut yang dahsyat, bagaimana dengan umatnya?

C. Yang Terhindar dari Dahsyatnya Sakaratul Maut

Melihat betapa dahsyatnya sakaratul maut—yang Nabi saja merasakannya—mungkin Anda bertanya-tanya, adakah jalan agar kita bisa terhindar dari sakaratul maut? Apakah ada orang yang tidak mengalami sakaratul maut? Apakah jalan itu? Bagaimana cara menggapainya? Khusnul Khatimah 48 Jawabnya: ada Ya, memang ada segolongan umat Islam yang tidak merasakan sakaratul maut, yaitu orang yang syahid. Orang yang meninggal saat berjihad ii sabilillah. Rasa sakit ketika sakaratul maut tidak dialami oleh orang yang mati syahid, karena orang yang mati syahid rasanya hanya seperti cubitan, atau gigitan semut. Dalam hadits dikatakan, Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah  bersabda, “Seorang syahid tidak mendapatkan rasa sakit ketika terbunuh, kecuali seorang kalian merasakan cubitan.” HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, Tirmidzi mengatakan hadits hasan Bahkan, orang yang mati syahid ini juga tidak merasakan berbagai tahapan setelah kematian seperti yang dirasakan oleh ruh- ruh yang meninggal bukan karena syahid. Syahid mendapatkan berbagai kemuliaan, diampuni dosa-dosanya sebelum darah menetes ke bumi. Ya, seperti kita bahas sebelum ini, orang yang syahid itu sesungguhnya tidak mati, mereka tetap hidup di dalam surga. Akan tetapi, tentu saja, kesyahidan itu tidak mudah mendapatkannya. Karena para shahabat serta kaum terdahulu yang salih pun ternyata tak semua mendapatkan kesyahidan. Bahkan Khalid bin al-Walid, panglima perang kaum muslimin yang melanglang buana dari perang ke perang, ternyata justru menemui ajal di tempat tidur karena sakit. Walaupun Insya Allah beliau mendapatkan pahala syahid karena konsisten beliau sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Muslim, “Siapa yang 49 Dahsyatnya Sakaratul Maut meminta syahadah dengan jujur, Allah menyampaikan mereka ke posisi syuhada’ walaupun mati di atas kasurnya.” D. Bagaimana Para Perindu Surga Menghadapi Sakaratul Maut?