Khusnul Khatimah
18 Manusia seringkali lupa akan hakikat dirinya, tujuan
hidupnya, dan sering melupakan Rabbnya. Inilah kondisi yang akan menghancurkan dirinya sendiri. Akan tetapi, Allah
berkehendak untuk senantiasa mengingatkan manusia tentang hakikat besar dalam hidupnya, yaitu hubungan antara dirinya
dengan Allah
, sejak di alam arwah, hingga terjelma dalam wujud manusia di alam fana. Allah
senantiasa mengingatkan manusia akan hakikat hubungan rububiyah Allah
pemeliharaan Allah
terhadap makhluk-Nya. “Dan ingatlah ketika Rabbmu mengeluarkanmu dari sulbi
tulang belakang anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka seraya berirman,
‘Bukankah Aku ini Rabbmu?’ Mereka menjawab, ‘Betul Engkau Rabb kami, kami bersaksi.’ Kami lakukan yang demikian itu
agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini. Atau agar kamu tidak mengatakan,
‘Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami adalah keturunan yang datang setelah
mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang dahulu yang sesat?’” QS. al-A`raf: 172-
173
Allah
memerlihatkan kekuasaan-Nya sekaligus rahmat dan perhatian-Nya kepada manusia tahapan proses penciptaannya.
1. Tahap Pertama: Penciptaan Adam
Adam diciptakan dari saripati tanah yang bercampur air, semacam tanah liat. Setelah itu, Allah
membentuk rangka yang sempurna, dan Allah
kemudian meniupkan ruh ke tubuh Adam. Ketika Adam telah terbentuk sebagai manusia, kemudian
Allah
memerintahkan kepada malaikat untuk sujud kepada Adam. Sujud bukan berarti penghambaan malaikat atas Adam,
19
Keajaiban Penciptaan Manusia
akan tetapi karena atas kemuliaan Adam. Karena Adam diciptakan langsung dari kedua tangan Allah
. Juga karena manusia diberi kelebihan, yaitu ilmu yang tidak diberikan kepada iblis dan
malaikat. Kemuliaan manusia itu diterangkan dalam Al-Qur‘an: “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu berirman kepada para
malaikat, ‘Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi petunjuk. Maka
apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan Aku telah meniupkan ruh ciptaan-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu
kepadanya dengan bersujud.” QS. al-Hijr: 28-29
Allah
juga menjelaskannya dalam ayat lain: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian
membentuk tubuh mu, kemudian Kami berirman kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kamu kepada Adam,’ maka mereka pun
sujud kecuali iblis. Ia iblis tidak termasuk mereka yang bersujud.” QS. al-A`raf: 11-12
Kemuliaan manusia karena diciptakan Allah
dengan kedua tangan-Nya sangat berbeda dengan makhluk yang lainnya seperti
iblis dan malaikat, yang dicipta dengan proses alamiah atau kun fayakun diungkap oleh Allah
dalam dialog-Nya dengan Iblis: “Allah berirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu
sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa
termasuk orang-orang yang lebih tinggi?’” QS. Shaad: 75
2. Tahap Kedua: Penciptaan Allah terhadap
Keturunan Adam
Pada tahap ini, manusia diciptakan dari mani laki-laki yang bercampur dengan ovum perempuan. Dan inilah sebuah
keajaiban yang dahsyat. Sebuah mega kompetisi tergambar di
Khusnul Khatimah
20 sini. Dari sel sperma yang terdapat dalam mani laki-laki, yang
jumlahnya berjuta-juta, ternyata hanya satu sel sperma saja yang akan berhasil bertemu dengan ovum perempuan. Pertemuan ini
kemudian menghasilkan nutfah, yaitu tercampurnya mani laki laki dengan ovum wanita.
Nutfah adalah sesuatu yang sangat lemah dan remeh, serta mudah mati. Akan tetapi, Allah
memeliharanya di rahim ibu, selama sembilan bulan. Ia diberi makanan melalui plasenta, dan
senantiasa tumbuh serta berkembang, dari kondisi lemah hingga lahir dengan sempurna. Sebagaimana dalam irman Allah
: “Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia
jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” QS. az-
Zumar: 6
Dalam irman yang lain, Allah
juga menjelaskan proses penciptaan manusia dengan begitu jelas.
“Wahai manusia Jika kamu meragukan hari kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampai kepada usia
dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan, dan adapula di antara kamu ada dikembalikan sampai usia sangat tua pikun,
sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya.
21
Keajaiban Penciptaan Manusia
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air hujan di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi
subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.” QS. al-Hajj: 5
Jadi, seluruh keturunan Adam, memiliki proses penciptaan yang sama. Sel sperma terdapat dalam mani yang membuahi
ovum, yang kemudian menjadi segumpal darah, dan segumpal darah menjadi segumpal daging yang setahap demi setahap
berkembang sempurna menjadi bayi yang dilahirkan oleh ibunya masing-masing.
3. Penciptaan Isa yang Istimewa