Suasana saat Hari Kebangkitan

Khusnul Khatimah 94 disisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kair itu tiada beruntung.Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.’” QS. al-Mukminun: 115-118

4. Suasana saat Hari Kebangkitan

Hari kebangkitan itu sendiri meliputi al-hasyr pengumpulan, hisab perhitungan amal, kitab catatan amal, mizan timbangan amal, shirath jembatan yang melintasi neraka serta jannah surga dan naar neraka. Di dalam Al-Qur’an sendiri, kita telah mendapatkan gambaran, seperti apa suasana hari kebangkitan itu. Coba, simak ayat berikut ini: “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasan nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” QS. al-Zalzalah: 6-8 Jadi, bumi terbelah maka orang-orang akan dibangkitkan dari kubur masing-masing dalam keadaan yang bermacam-macam. Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat ini, golongan yang bermacam-macam itu berarti bahwa mereka dibangkitkan dalam golongan-golongan, sesuai dengan kemalangan atau kebahagiaan yang mereka dapatkan. Kemalangan akan didapatkan jika mereka senantiasa kufur terhadap nikmat Allah  , dan kebahagiaan akan diperoleh jika mereka senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah  . Pada saat ini, barangsiapa melakukan kebaikan sebesar zarah maka ia akan melihatnya, sebaliknya, jika dia melakukan 95 Perjalanan Ruh Kembali Kepada PenciptaNya kejahatan sebesar zarah pun, dia akan melihat balasannya. Oleh karenanya, jangan pernah menyepelekan kebaikan meskipun hanya kebaikan yang nilainya kecil. Juga jangan mengabaikan suatu dosa, meskipun dosa itu sangatlah remeh. Rasulullah  bersabda: “Janganlah kalian meremehkan perbuatan baik apa pun, walaupun berupa pencurahan air dari embermu ke dalam wadah orang yang minta air kepadamu, atau engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri.” HR. Bukhari Demikian juga, dari Aisyah, Nabi  bersabda: “Hai Aisyah, hati-hatilah kamu terhadap dosa-dosa kecil, karena bagi dosa-dosa itu di sisi Allah ada tuntutannya.” HR. Ahmad Rasulullah  juga bersabda dari Abdullah bin Mas’ud, “Hati-hatilah kamu terhadap dosa-dosa kecil, karena dosa- dosa tersebut akan berkumpul pada diri seseorang sehingga pada akhirnya akan membinasakannya.” HR. Ahmad Manusia dibangkitkan dari kuburnya dalam kondisi kebiasaan sebelum meninggalnya atau selama hidupnya maka ada yang biasa ke berhala dia bangkit seakan-akan pergi ke berhalanya, yang biasa judi akan pergi ke tempat perjudiannya, yang biasa ke pengajian akan pergi ke tempat pengajiannya, inilah yang Allah  isyaratkan dalam irman-Nya:           “Yaitu pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala sewaktu di dunia.” QS. al-Ma’arij: 43 Khusnul Khatimah 96

5. Pengumpulan Makhluk al-Hasyr di Padang Mahsyar