Siapa Para Penghuni Surga?
Khusnul Khatimah
130
1. Siapa Para Penghuni Surga?
Surga itu diperuntukkan untuk orang-orang yang bertakwa, bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya. Sedangkan sifat-sifat orang beriman itu sebagai berikut:
Pertama , berinfak dalam kondisi lapang maupun sempit.
Allah
berirman: “Yaitu orang-orang yang menakahkan hartanya, baik di
waktu lapang maupun sempit.” QS. Ali Imran: 134
Kedua , menahan amarah.
Selain berinfak di dalam kondisi yang sempit. Orang beriman juga menahan amarah. Mereka menahan amarah dan
menyembunyikannya semata untuk mengharap ridha dari Allah
. Nabi Muhammad
bersabda, “Barangsiapa bisa menahan amarah, padahal ia kuasa untuk meluapkan amarahnya maka
Allah akan memenuhi sisi ruang batinnya dengan keamanan dan keimanan. Allah juga akan memanggilnya di hadapan para
pimpinan makhluk pada hari kiamat sehingga Allah memberikan pilihan kepadanya bidadari mana saja yang ia suka. Tidaklah
seorang hamba itu meneguk suatu tegukan yang lebih utama daripada tegukan amarah yang ia tahan semata demi mengharap
Wajah Allah.”
Ketiga , suka memberi maaf. Kedudukan ini lebih tinggi
daripada yang sebelumnya. Mereka tidak hanya bisa menahan amarah, akan tetapi juga rela memberikan maaf kepada orang
yang telah berbuat zalim kepadanya. Allah
berirman: “… dan memaakan kesalahan orang. Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan.” QS. Ali Imran: 134
131
Neraka dan Surga
Sebenarnya, di dalam Islam terdapat qishas, yakni kita diperbolehkan untuk membalas apa-apa yang telah dilakukan
oleh manusia kepada kita. Akan tetapi, memberi maaf itu ternyata lebih mulia, dan akan membuat kita masuk ke dalam surga-Nya
nan kekal. Allah
berirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishas
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan
wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah yang memaakan mengikuti dengan cara
yang baik, dan hendaklah yang diberi maaf membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu maka
baginya siksa yang sangat pedih.” QS. al-Baqarah: 178
“Tetapi orang yang bersabar dan memaakan sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”
QS. asy-Syura: 43
Keempat , berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat atau
melakukan kesalahan kepadanya. Ini adalah tingkatan yang lebih tinggi lagi daripada sebelumnya.
Dalam hadits disebutkan, “Ada tiga hal yang aku berani bersumpah terhadap ketiganya. Tidak akan berkurang suatu harta
karena sedekah; tidaklah Allah menambahkan kepada sesorang hamba yang mau menakahkan harta kecuali menambahkan
kemuliaan; dan tidaklah sesorang itu berendah diri kepada Allah melainkan Allah akan mengangkat martabatnya.”
Kelima, taubat dan tidak meneruskan perbuatan dosa. Allah
berirman:
Khusnul Khatimah
132 “Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka
kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” QS. Ali Imran: 135-136
Surga juga diperuntukan untuk orang-orang yang beramal salih. Allah
berirman: “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
salih, kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-
penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di
bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada surga ini. Dan
kami tidak sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-
rasul Tuhan kami, membawa kebenaran.’ Dan diserukan kepada mereka, ‘Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa
yang dahulu kamu kerjakan.’” QS. al-A`raf: 42-43