43
Yu adalah sifat samurai dalam berani menghadapi kesulitan dan kegagalan. Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip
kebenaran yang dipercaya meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Untuk mendapat kebenaran, diperlukan rasa keberanian dan keteguhan hati Agustian dalam
Capriella, 2014:21. Yu dapat dikatakan merupakan etika yang penting dalam semua aspek
kehidupan masyarakat Jepang. Nilai-nilai yang berkaitan dengan yu adalah modal yang sangat menentukan perjalanan hidup masyarakat maupun bangsa Jepang. Di
dalam yu terkandung kesiapan menerima resiko dalam upaya mengatasi masalah atau kesulitan. Seorang yang batinnya memang pemberani akan menunjukkan loyalitas
dan kasih sayang baik pada majikannya dan orang tua. Mereka juga mempunyai kesabaran, sikap toleran serta bisa menghadapi apa saja Agustian dalam Capriella,
2014:22. Seperti yang diutarakan Aristoteles bahwa keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan
buruk. “The conquering of fear is the beginning of wisdom.” kemampuan menaklukkan rasa takut merupakan awal dari kebijaksanaan artinya, orang yang
mempunyai keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan- ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka. Orang-orang yang
mempunyai keberanian akan sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus orang-orang di sekitarnya.
http:www.resensi.netkeberanianmengubahkehidupan201107ixz3h1J8igZr
3. Makoto-Shin Kejujuran dan Ketulusan
44
Makoto-Shin merupakan sifat samurai yang berkata atau memberikan informasi sesuai dengan kenyataan dan kebenaran Agustian, 2014:21. Dengan kata
lain, Makoto-Shin adalah etika yang sangat menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran. Samurai selalu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, dan
melakukan apa yang mereka katakan. Sehingga mereka sangat menjaga ucapannya, tidak berkata buruk bergunjing tentang keburukan seseorang atau situasi yang tidak
menguntungkan sekalipun. Penerapan Makoto-Shin pada masyarakat Jepang dewasa ini terlihat pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ketidakjujuran dan
ketidakbenaran dianggap sebagai hal yang memalukan sehingga ajaran tentang Makoto-Shin diberikan sejak usia dini di dalam rumah tangga dan sekolah. Sanksi
moral yang diberikan masyarakat terhadap pelanggaran Makoto-Shin merupakan sanksi yang dihindari karena akan merusak nama baik pribadi, keluarga, lembaga atau
masyarakat dan bangsa. http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266
4. Jin Kemurahan Hati
Makna Jin adalah murah hati, mencintai sesama dan simpati. Jin merupakan perpaduan antara kasih sayang dan welas asih. Nilai bushido yang terkait dengan Jin
berasal dari etika Konfusius yang mengekspresikan aspek keseimbangan antara maskulin yang dan feminin yin yang berarti seorang samurai yang memiliki
kemampuan tempur yang hebat, dia juga harus memiliki sifat-sifat yang penuh kasih, murah hati, memiliki kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama manusia.
45
Kemurahan hati ditunjukkan dalam hal memaafkan Agustian dalam Capriella, 2014:22. Jadi seorang Samurai harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk
memaafkan orang-orang atau pihak yang melakukan kesalahan terhadap dirinya http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266.
5. Meiyo Menjaga Nama Baik dan Kehormatan
Meiyomerupakan etika samurai untuk menjaga nama baik dan menjaga kehormatan Agustian dalam Capriella, 2014:22. Bagi samurai lebih utama
menghormati dan menerapkan etika secara benar dan konsisten dibandingkan dengan penghormatan kepada kharisma dan talenta pribadi. Samurai lebih mementingkan
penghormatan pada perbuatan nyata dari pada pengetahuan. Penghormatan yang tinggi seorang samurai ditujukan kepada atasanmajikan, orang tua dan keluarga.
Kehormatan dan harga diri samurai diekspresikan dalam bentuk konsistensi sikap dan kekokohan mereka memegang dan mempertahankan prinsip kehidupan yang diyakini.
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266
6. Rei Hormat dan Santun Kepada Orang Lain