Cuplikan halaman 121-122 Nilai-Nilai Pragmatik yang Terdapat dalam Novel “OSHIN”

81 Nilai pendidikan yang diajarkan melalui tokoh Oshin dalam cuplikan di atas adalah sebagai seorang anak kita memang harus berbakti kepada orang tua dengan cara menolong mereka sehingga bisa meringankan beban kedua orang tuanya. Tidak ada orang tua yang ingin menyusahkan anaknya dengan menceritakan masalah atau melimpahkan selutuh beban yang dihadapinya kepada anak-anaknya. Namun kita sebagai anak hendaknya bisa membantu mereka dalam hal kecil sekalipun karena orang tua tidak menilai besar kecil hasil pekerjaan kita tapi ia melihat kesungguhan hati kita untuk menolongnya. Dengan memberi perhatian saja itu sudah bisa membahagian mereka.

4. Cuplikan halaman 121-122

“ Kalau aku, sih.. seorang pembantu, apa lagi cuma penjaga anak, di suruh sekolah, mah, mikir-mikir dulu, Nyonya Besar Apakah dia akan bisa melakukan dua tugas sekaligus dengan baik?” “ Itu sudah jadi keputusan Tuan Besar, bisa tidaknya akan terlihat belakangan nanti, sekarang ini tak bisa kita kira-kirakan ” jelas Nyonya Kin. Walaupun nada suaranya tenang, kata-kata Tsune itu bagi Oshin sangat menusuk. “Aku akan bisa melakukan tugas-tugas ku dengan baik, ” Oshin mengemukakan pendapatnya, “ tugas menyapu dan berbenah, bantu-bantu di dapur dan mencuci popok bisa aku kerjakan setelah pulang sekolah.” “ Omong sih bisa-bisa saja, Nona Tsune mencibir,“tapi aku pingin tahu, maksudmu datang ke siniuntuk apa? Buat sekolah atau bekerja, sih? Sebagai tenaga kerja tanpa upah. Mestinya jangan kau lupa” 82 “ Sudah, Tsune” tegur nyonya Kin. “ Baik, Nyonya Besar” sahut Nona Tsune. Kemudian kepada Oshin, ucapnya, “ Bagaimana, Oshin? Jadi kau pulang dari sekolah cuma buat mengisi perut dengan makan siang?” “ Ayo, Tsune. Stop” Nyonya Kin menegur lagi. Tapi tampaknya kepala pelayan itu belum puas. Dia masih terus mengoceh. Buat menanggapi rentetan kata-kata yang memojokan diriny yaitu, Dari cuplikan diatas terlihat Tsune selalu memojokkan Oshin di depan majikannya. Hal tersebut dikarenakan kecemburuan sang kepala pembantu rumah tangga kepada Oshin. Kepala rumah tangga sekaligus tangan kanan Tuan dan Nyonya sadar kalau Oshin sangat disayangi majikannya itu. Sehingga merasa kedudukannya sebagai tangan kanan majikannya terancam. Ia terus menjelek- jelekannya.Walaupun begitu, Oshin tetap sabar meghadapi sikap Nona Tsune tersebut dengan tidak membela diri ataupun membalas prilaku kepala pelayan tersebut. Hal ini sesuai dengan moral Bushido tentang kemurahan hati dan mencintai sesama Jin. Jin adalah sifat samurai yang murah hati, mencintai sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jin merupakan perpaduan antara kasih sayang dan welas asih. Seorang Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin dan feminim yang berarti selain memiliki kemampuan tempur yang hebat. Samurai harus memiliki sifat Oshin cuma diam saja.Anak yang berpembawaan luwes itu tetap rendah hati. Apapun yang dikerjakannya , dilakukannya dengan tekun dan sepenuh hati. Analisis: 83 murah hati, kasih sayang dan peduliberjiwa sosial yang tinggi. Kemurahan hati Jin dalam moral Bushido juga ditunjukkan dalam hal memaafkanAgustian dalam Capriella, 2014:22. Nilai Bushido Jin terlihat pada cuplikan Nilai pendidikan yang diajarkan dalam cuplikan di atas adalah untuk saling memaafkan sesama munusia. Nyatanya tindakan memaafkan bisa membawa kedamaian pikiran dan membebaskan kita dari kemarahan. Selain itu juga, dapat mengendalikan rasa sakit yang kita alami dan memungkinkan menyembuhkan diri. Sehingga dengan memaafkan, kita dapat melanjutkan hidup dengan lebih ringan. Pelajaran lain yang dapat dicontoh dari seorang Oshin melalui cuplikan diatas adalah sikap konsisten Oshin dalam setiap prilaku dan perkataannya. Kesempatan yang diberikan majikannya ia lakukan dengan sebaik mungkin. Ia mampu mengatasi kendala atau penghalang besar untuk mencapai tujuannya, bersekolah. Kita harus menjalani dengan konsisten segala sesuatu yang kita fikir akan memberikan manfaat bagi kehidupan. Sekecil apapun manfaatnya menurut kita kita harus optimis. Terkadang sesuatu yang kecil bagi kita akan sangat besar bagi orang lain. Untuk Oshin cuma diam saja.Anak yang berpembawaan luwes itu tetap rendah hati. Apapun yang dikerjakannya. Berdasarkan konsep moral Bushido menunjukkan adanya indeksikan nilai Jin pada cuplikan di atas dimana ia selalu bersikap rendah hati, pemaaf. Kemurahan hati Oshin dapat terlihat dari sikapnya yang mudah memaafkan orang lain. Jadi Oshin tak pernah sekalipun marah, dendam ataupun berniat membalas perbuatan nona Tsune terhadapnya. 84 itulah, kita jangan pernah menyepelekan sesuatu sekecil apapun itu apalagi yang berkaitan dengan seseorang. 5.Cuplikan halaman 129-130 Pulang sekolah, sepeti biasa, di benak Oshin tetap melekat pelajaran- pelajaran berhitung. Sambil melangkah dengan menunduk, mulutnya tak berhenti komat kamit. Didepannya sudah menghadang si Gintai beserta dua murid perempuan dan dua murid laki-laki. “ Kau mengacaukan kami di kelas” tuduh Gintai galak. “ Akukan dengan seijin Pak Guru” Tangan seorang murid laki-laki melayang. “ Aduh ” jerit Oshin menyeringai, “ Apa salah ku?” “ Kau kira kami tidak tahu? Kau mengemis makan juga pada Pak Guru” “ Pak Guru yang memberikannya dengan sukarela”, jelas Oshin Sebuah tongkat yang diayunkan oleh salah seorang teman laki-laki Gintai membentur siku Oshin dengan keras. Murid-murid perempuan itu menyerang Oshin dan tampaknya Gintai mau menyakiti Satria kecil. “ Pak Guruuuu” teriak Oshin seraya mati-matian mempertahankan diri karena mulai dikeroyok. “ Aduh ” lagi-lagi hantaman tongkat menyodok perutnya tapi Oshin tak perduli yang penting Tuan Muda harus dilindungi, itu saja dalam benaknya. 85 Sodokan-sodokan kaki dan tongkat membuatnya jatuh bangun mempertahankan keselamatan diri terutama Satria Kecil di punggungnnya. Dengan seksama keadaan Tuan Kecil. Dari cuplikan diatas, dapat dilihat adanya pertengkaran antara Oshin dengan teman-teman sekelasnya. Pertengkaran itu disebabkan karena sifat iri teman- temannya terhadap Oshin yang selalu mendapat perhatian lebih dari Pak Guru Matsuda. Mereka marah dan melukai Oshin serta mecoba melukai Satria kecil. Tubuhnya berkali-kali terkena hantaman hanya untuk melindungi anak majikannya tersebut. Terlihat pada cuplikan “ Syukurlah, kau tak sampai diapa-apakan. Mereka, anak-anak jahat, Tuan Kecil” desahnya perlahan. Analisis : Aduh ” lagi-lagi hantaman tongkat menyodok perutnya tapi Oshin tak perduli yang penting Tuan Muda harus dilindungi, itu saja dalam benaknya. Sodokan-sodokan kaki dan tongkat membuatnya jatuh bangun mempertahankan keselamatan diri terutama Satria Kecil di punggungnnya. Tindakan Oshin mengisyarakan bahwa Oshin tidak ingin Satria Kecil terluka. Ia peduli dengan keadaaan anak majikannya itu. Ia melindunginya bukan karena ia takut akan dimarahi majikannya tetapi ia sangat menyayangi Tuan Muda seperti adiknya sendiri sehingga ia rela menjadikan tubuhnya sebagai tempat pelampiasan teman-temannya yang nakal itu. Jika dilihat dari moral Bushido, sikap Oshin mengandung nilai Jin. Jin adalah sifat samurai yang murah hati, mencintai sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jin merupakan perpaduan antara kasih sayang dan welas asih. 86 Seorang Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin dan feminim yang berarti selain memiliki kemampuan tempur yang hebat. Samurai harus memiliki sifat murah hati, kasih sayang dan peduliberjiwa sosial yang tinggi. Kemurahan hati Jin dalam moral Bushido juga ditunjukkan dalam hal memaafkanAgustian dalam Capriella, 2014:22. Nilai Jin yang ditunjukkan Oshin dapat dilihat dari sikapnya yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasannya memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun dia tahu akan menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Hal tersebut terlihat dari cuplikan diatas bagaimana seorang Oshin sekuat mungkin berusaha melindungi Tuan Muda kecil dari amukan teman-teman. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui Oshin adalah dalam keadaan sulit apapun, sebisa mungkin kita membantu sesama. Dan segala yang kita lakukan harus dengan tulus dan ikhlas karena hal itu menujukkan bentuk kasih sayang dan kepedulian kita terhadap sesama. 6.Cuplikan halaman 132 Keesokan harinya takkala tiba di sekolah, Oshin terbelalak. Mejanya acak- acakkan. Buku bacaan dan bulu tulis di lacinya sudah tak ada. Sementara sikap anak-anak sungguh tak menyenangkan. Oshin cepat mengambil keputusan. “ Itu salah” kata Pak Guru Matsuda Demi keselamatan Satria Kecil terutama, dia putuskan tak sekolah hari itu. Dan seterusnya tidak bersekolah lagi… “ Aku tak mau kembali ke sekolah lagi, Pak Guru ” kata Oshin Semua orang terkejut 87 “ Itu keputusan yang paling jelek” kata Tuan Gunshi “ Tidak” suara Oshin ketus, “ Aku tak mau sekolah lagi. Aku mau menjaga Tuan Kecil saja ” Analisis : Dalam cuplikan di atas menceritakan bahwa Oshin ingin berhenti bersekolah. Hal itu dia lakukan semata-mata hanya untuk melindungi Tuan Muda dari teman- temannya yang tidak menyukai kehadirannya di sekolah tersebut. Oshin merelakan impiannya tersebut untuk melindungi anak majikannya. Jika dilihat dari nilai Bushido sifat Oshin mengandung nilai Jin.Jin adalah sifat samurai yang murah hati, mencintai sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jin merupakan perpaduan antara kasih sayang dan welas asih. Seorang Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin dan feminim yang berarti selain memiliki kemampuan tempur yang hebat. Samurai harus memiliki sifat murah hati, kasih sayang dan peduliberjiwa sosial yang tinggi. Kemurahan hati Jin dalam moral Bushido juga ditunjukkan dalam hal memaafkanAgustian dalam Capriella, 2014:22.Nilai Jin ini terlihat pada cuplikan Nilai Yu yang ditunjukkan Oshin pada cuplikan di atas bahwa Oshin digambarkan sebagai sosokyang peduli dan rela melakukan apapun demi kepentingan orang lain. Kemurahan hati yang ditunjukkan tokoh Oshin ia rela berhenti dari sekolah demi kesalamtan Satria kecil. Dia sadar teman-teman sekolahnya tidak menyukai Demi keselamatan Satria Kecil terutama, dia putuskan tak sekolah hari itu. Dan seterusnya tidak bersekolah lagi. 88 kehadirannya sehingga selalu menerornya namun ia tak pernah membalas perbuatan mereka. Kemurahan hati juga ditunjukkan Oshin dalam memaafkan. Nilai pendidikan yang diajarakan melalui tokoh Oshin adalah agar kita selalu peduli keadaan orang lain. Jadi tidak semua orang bisa mengorban kepentingannya, impiannya, pekerjaanya atau sesuatu yang beharga dalam dirinya. Namun tokoh Oshin ini mengajarkan untuk selalu bisa berkorban untuk sesama kita walaupun harus memberikan atau merelakan keinginan kita.

7. Cuplikan halaman 143-144