Perumusan Masalah Analisis Cerita Novel “ Oshin “ Karya Hashida Sugako Dilihat Dari Pendekatan Pragmatik

5

1.2 Perumusan Masalah

Novel Oshin merupakan sebuah novel yang diadopsi dari kisah nyata kehidupan seorang Katsu Wada. Katsu Wada sendiri merupakan seorang pengusaha sukses di Jepang. Beliau berasal dari keluarga miskin yang dulunya mendirikan sebuah grosir kecil yang hanya menjual sayur-sayuran kemudian berkembang menjadi perusahaan Supermarket Yaohan yang telah memiliki cabang di berbagai negara termasuk Indonesia namun saat ini Supermarket Yaohan telah ditutup karena bangkrut dan cabangnya di Singapura berganti nama menjadi Best Denki http:www.Japantimes.co.jpnews200907nationalyaohan-chief-ekstracts success- from-failure.VZnHF9_ZG25 tanggal 16 Maret 2015. Kesuksesan yang diterima Katsu Wada sekarang ini merupakan hasil dari kerja keras dan ketekunannya. Jatuh bangun merupakan hal yang sudah biasa baginya. Gambaran dirinya dikisahkan lewat tokoh Oshin. Seorang gadis yang pantang menyerah dalam menjalani kehidupan. Rintangan, cobaan semua dihadapi dengan kesabaran. Terlahir dari anak orang miskin membuatnya harus bekerja keras sejak belia. Setiap kemelut hidupnya dijalaninya dengan tabah dan sabar sehingga membentuknya menjadi seorang wanita tangguh. Dalam setiap tahap kehidupannya banyak terkandung nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik dan mampu memberikan pendidikan dan ajaran bagi pembaca antara lain nilai keberanian, nilai kejujuran dan nilai kemurahan hati yang mengacu pada nilai moral Bushido. Nilai keberanian menurut moral Bushido adalah Yu yang berarti sifat samurai dalam berani menghadapi kesulitan dan kegagalan. Seseorang yang batinnya memang pemberani akan menunjukkan loyalitas dan kasih sayang kepada majikan dan orang tua juga 6 memiliki kesabaran, sikap toleransi serta mampu mengahadapi apa saja Agustian dalam Capriella, 2014:21. Berdasarkan konsep nilai moral Bushido,penulis melihat adanya indeksikal nilai keberanian yang diungkapkan lewat tokoh Oshin di dalam novel “OSHIN” karya Hashida Sugako. Nilai keberanian yang ditunjukan Oshin dalam novel “OSHIN” ini dapat terlihat melalui cerita tersebut dimana Oshin selalu berani mencoba, berani gagal dan berani mengambil resiko dalam segala hal. Usaha dan pekerjaan yang ditekuninya tak selalu berjalan mulus, bahkan sering mengalami kegagalan bahkan kebangkrutan namun ia tetap terus berusaha untuk bangkit kembali dan belajar dari kegagalan. Kegagalan yang dihadapinya tidak membuatnya bersedih ataupun putus asa, namun menjadikan kegagalan itu menjadi sebuah pengalaman dan batu lonjatan untuk mencapai kesuksesan. Hingga pada akhirnya, berkat keberanian dan kegigihannya dia bisa mencapai impiannya. Berdasarkan konsep nilai moral Bushido, penulis bisa memahami dan memaknai nilai keberanian menurut pandangan masyarakat Jepang yang dikenal dengan moral Bushido sehingga nilai keberanian yang terdapat dalam cerita novel Oshin ini mampu memberikan pembelajaran dan inspirasi bagi pembaca maupun penulis. Nilai kejujuran menurut moral Bushido adalah Makoto-Shin yang berarti sifat samurai yang berkata atau selalu memberikan informasi sesuai dengan kenyataan dan kebenaran Agustian dalam Capriella, 2014:21. Nilai kejujuran yang ditunjukan dalam cerita novel “OSHIN” ini terlihat dimana Oshin digambarkan sebagai sosok yang selalu berani mengungkapkan segala sesuatu sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan yang ada. Dia selalu jujur kepada setiap orang dan tidak mau mengambil keuntungan demi kepentingan pribadi terutama dalam menjalani usahanya. Kejujuran dan komitmennya dalam menjaga 7 kepercayaan merupakan kunci kesuksesannya. Berdasarkan konsep moral Bushido, penulis juga bisa memahami dan memaknai nilai kejujuran menurut pandangan masyarakat Jepang yang dikenal dengan moral Bushido. Sehingga dapat mempermudahkan penulis dalam menganalisis cerita novel “OSHIN” yang didalamnya terdapat nilai kejujuran. Nilai kemurahan hati menurut moral Bushido adalah Jin yang berarti sikap samurai yang murah hati, mencintai sesama dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jin merupakan perpaduan kasih sayang dan welas asih. Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin yin dan feminim yang yang berarti seorang samurai yang memiliki kemampuan tempur yang hebat, dia juga harus memiliki sifat murah hati dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kemurahan hati dalam moral bushido juga ditunjukkan dalam hal memaafkan Agustian dalam Capriella, 2014:22. Nilai kemurahan hati yang ditunjukan dalam cerita novel “OSHIN” bahwa tokoh Oshin digambarkan sebagai sosok yang dermawan. Hal itu dapat terlihat dimana ia selalu rela berkorban untuk kepentingan orang lain dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Dia selalu membantu orang yang berkesusahan meskipun ia sudah menjadi sosok yang sukses, ia tidak menjadi pribadi yang sombong bahkan ia tak pernah melupakan kehidupan masa lalunya yang kelam dimana ia terlahir dari seorang anak petani miskin yang serba kekurangan. Dia selalu ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut karena dia pernah berada dalam situasi tersulit tersebut sehingga siapapun yang membutuhkan pertolongan akan dibantunya dengan hati yang tulus dan ikhlas termasuk orang-orang yang pernah menzholiminya. Ilustrasi mengenai sosok Oshin yang diungkapkan di atas menunjukkan adanya nilai keberanian, kejujuran dan kemurahan hati yang dilakukan 8 oleh tokoh Oshin dalam kehidupannya. Karakter Oshin yang selalu berani, jujur, murah hati yang selalu menaburkan kebaikan-kebaikan pada semua orang ternyata menggambarkan karakter seorang samurai. Banyak orang menganggap Oshin sebagai figur simbolik dari kaum tersisihkan yang tetap tegar dalam menjalani hidup meski didera penderitaan sehingga ia patut diteladani. Jadi dengan adanya novel “OSHIN” karya Hashida Sugako ini, penulis bisa meneladani kehidupan seorang Oshin yang selalu percaya diri, tegar, jujur dan berani serta mampu menghadapi apapun. Ketegaran Oshin menghadapi setiap masalah menjadikan inspirasi banyak wanita khususnya bagi penulis untuk tahan menghadapi cobaan. Walaupun penulis sebagai orang Indonesia namun itu bukan menjadi masalah kalau segi baik karya sastra itu memberikan pendidikan dan pengajaran, maka novel ini sangat berguna bagi penulis. Sehubungan dengan kajian sastra dikaitkan dengan efek manfaat atau kegunaan bagi pembaca bisa dikaji berdasarkan pendekatan pragmatik. Sehingga nilai-nilai keberanian, kejujuran dan kemurahan hati yang diungkapkan dalam novel “ OSHIN” tersebut merupakan nilai pragmatik. Untuk memberikan arahan pada pembahasan skripsi ini, maka perlu dibuat rumusan masalah. Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan tersebut dan berkaitan dengan pendekatan pragmatik. Maka permasalahan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut : 1. Nilai-nilai pragmatik apa yang terkandung dalam novel “OSHIN” karya Hashida Sugako? 9 2. Bagaimana nilai-nilai pragmatik seperti keberanian, kejujuran dan kemurahan hati yang diungkapkan di dalam cerita novel “OSHIN” yang dapat dijadikan cerminan yang baik bagi pembaca?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan