Cuplikan halaman 72 Nilai-Nilai Pragmatik yang Terdapat dalam Novel “OSHIN”

58 maju terhuyung-hujung, karena harus bertahan terhadap seretan arus yang mau merobohkanya. “ Jangan kau teruskan, Nak. Berbahaya”

2. Cuplikan halaman 72

“ Mati pun sudah tak apa-apa, Mama. Menolong Mama” Pada cuplikan ini dapat digambarkan betapa besarnya kasih sayang Oshin kepada ibunya sehingga rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan ibunya. Jadi memang berdasarkan konsep nilai moral Bushido Yu ini, Oshin pantas disebut sebagai samurai dimana ia berani menghadapi apapun serta selalu siap dengan segala resiko termasuk mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan keyakinan. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui tokoh Oshin dalam cuplikan diatas adalah untuk selalu berani menghadapi apapun yang terjadi dalam kehidupan ini karena bagi mereka yang tidak punya keberanian mengambil resiko tidak akan mencapai apapun dalam hidupnya. Malam itu untuk pertama kalinya Oshin tidur di atas kasur. Tetapi udara yang terasa amat dingin membuatnya tak bisa lelap. Kedua matanya tak mau mengatup rapat. Ia bangun lalu duduk. Gerakannya begitu canggung. Matanya memandang ke sekitar ruangan. Terasa amat sepi. Hatinya mulai sedih tetapi dia bertahan menguat-nguatkannya. Namun menetes juga air matanya. Sungguh pilu. Dia benar-benar tersisih… menyendiri sebatang kara. Sekali lagi dia berusaha keras melawan perasaannya. Dia terpaksa harus mengatasi sendiri masalahnya. Karena sudah tak ada mamanya, juga neneknya. Lambat-lambat perasaannya berangsur- angsur pulih. Memang harus…. 59 Analisis : Dari cuplikan diatas dapat kita lihat Oshin merasa kesepian. Untuk pertama kalinya ia berada jauh dari keluarga. Ayahnya mengirimnya ke Zaimoku Ten untuk bekerja sebagai pengasuh anak. Dia sangat sedih karena ia tak bisa bertemu ibu dan dan neneknya. Namun Oshin berusaha untuk tetap sabar dan ikhlas menjalani kehidupannya di tempat tersebut. Ia yakin bisa mengatasinya dengan baik.Jika dilihat dari moral Bushido sikap Oshin ada pada nilai Yu. Yu adalah sifat samurai dalam berani menghadapi kesulitan dan kegagalan. Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercaya meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Untuk mendapat kebenaran, diperlukan rasa keberanian dan keteguhan hati Di dalam yu terkandung kesiapan menerima resiko dalam upaya mengatasi masalah atau kesulitan. Seorang yang batinnya memang pemberani akan menunjukkan loyalitas dan kasih sayang baik pada majikannya dan orang tua. Mereka juga mempunyai kesabaran, sikap toleran serta bisa menghadapi apa saja Agustian dalam Capriella, 2014:22. Berdasarkan konsep moral Bushido di atas, penulis melihat adanya indeksikal nilai keberanian Yu yang diungkapkan lewat tokoh Oshin dari sikap dan tindakannya. Nilai keberanian Yu yang ditunjukkan Oshin dapat terlihat melalui cuplikan cerita di atas dimana Oshin mampu menaklukan rasa takut dengan menyakinkan dirinya bahwa ia pasti bisa menghadapi setiap kesulitan yang datang. Hidup sebatang kara di tempat asing bukan hal yang mudah namun ia mencoba untuk sabar dan ikhlas menjalani semuanya. Jadi sikap Oshin ini membentuknya menjadi 60 anak yang mandiri dan dewasa dalam berpikir meskipun secara biologis ia masih anak-anak. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui tokoh Oshin dalam cuplikan di atas adalah keberanian dan kedewasaannya. Di usianya yang tahun tersebut kegiatan yang dilakukannya seharusnya belajar dan bermain, namun Oshin yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu juga harus ikut menanggung beban orang tuanya. Untuk membantu kebutuhan keluarganya, dia bekerja sebagai pengasuh anak. Berada jauh dari keluarga di kota asing sebatang kara tentunya tidak mudah untuk dilewati apalagi anak tersebut masih berumur tujuh tahun yang pasti masih butuh bimbingan dari orang tua. Walaupun begitu, Oshin berusaha untuk tetap tegar dan pasrah serta sabar menghadapinya. Jadi secara tidak langsung novel “ OSHIN” ini mengajak kita agar selalu siap menghadapi masalah ataupun kesulitan yang menerjang kehidupan kita. Menghadapi dengan berani dan percaya diri tentunya.

3. Cuplikan halaman 123-124