Cuplikan halaman 177 Nilai-Nilai Pragmatik yang Terdapat dalam Novel “OSHIN”

94 Jindalam moral Bushido juga ditunjukkan dalam hal memaafkanAgustian dalam Capriella, 2014:22. Nilai kemurahan hati yang ditunjukkan dalam cuplikan di atas dimana ia rela bertahan dalam kondisi dimana ia selalu mendapat tekanan demi untuk membantu dan meringankan beban keluarganya dan kebesaran hatinya untuk memaafkan orang- orang yang menzholiminya. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui Oshin ini adalah seberat apapun masalah yang terjadi dalam hidup kita hendaklah kita selalu tulus dan ikhas menjalaninya. Sebab keikhasan dan ketulusan hati akan menjadi semua menjadi lebih ringan.

9. Cuplikan halaman 177

Toyama mulai menunduk dan memotong-motong lobak menjadi potongan kecil, tak ubahnya seperti waktu masih di Yamagata dan Zaimoku Ten. “ Mari aku yang memotong, Abang Toyama” pinta Oshin “Biar,” kata Toyama, “Kau urusi api di tungku saja” Sambil memperhatikan perapian, Oshin bertanya, “ Abang Toyama sendirian saja kah selama in? dimana ayah dan ibu Abang? Namun Toyamnlah yang balik bertanya, “ Berapa usiamu?” “ Tujuh tahun..” “ Baru usia tujuh tahun sudah menjadi tenaga sukarela?” 95 Oshin pun mulai berkisah, “ Disamping karena nenekku sakit-sakitan, aku juga punya tiga orang kakak serta dua adik-adik kecil, laki-laki dan perempuan. Dengan bekerja, aku dapat sekarung beras untuk makan mereka..” “ Hmmm, kau anak yang baik” “ Juga Mamaku sedang mengandung. Aku khawatir terjadi apa-apa dengan kandungannya itu. Semoga adikku itu nanti lahir dengan selamat.” Toyama menatap anak itu dengan perasaan prihatin. “ Senanglah jugalah kau bekerja di Zaimoku Ten?” tanya Toyama hati-hati. Dan kini giliran Oshin membisu. Analisis: Dari cuplikan di atas dapat dilihat adanya perbincangan antara Toyama dan Oshin. Dari perkataan dan sikap Oshin dapat diinterpretasikan mengandung kasih sayang dan kepeduliaan kepada keluarganya yang teelihat pada cuplikan ….Disamping karena nenekku sakit-sakitan, aku juga punya tiga orang kakak serta dua adik-adik kecil, laki-laki dan perempuan. Dengan bekerja, aku dapat sekarung beras untuk makan mereka…. . Hal ini menunjukan adanya kekuatiran Oshin terhadap kondisi keluarganya. Oshin rela meninggalkan kampung halamannya di Yamagata pergi untuk bisa bekerja di Zaimoku Ten sebagai pengasuh anak. Disana ia akan diberi imbalan sekarung beras. Sekarung beras itu sangat berarti bagi mereka karena bisa memberi makan “ Juga Mamaku sedang mengandung. Aku khawatir terjadi apa-apa dengan kandungannya itu. Semoga adikku itu nanti lahir dengan selamat.” 96 mereka selama sebulan. Sehingga anggota keluarganya termasuk adik kecilnya tidak lagi merasakan sakitnya menahan lapar seperti yang dialami Oshin selama ini. Walaupun ketika ia bekerja disana, ia selalu menerima kekerasan disana, tapi Oshin mencoba bersabar menghadapi semua itu. Jika dilihat dari perhatian dan pengabdian pada keluaganya dengan senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati menunjukkan adanya nilai Jin dalam dirinya. Jika dilihat dari moral Bushido,sikap Oshin mengandung nilaiJin. Menurut Agustian dalam Capriella 2014:22, Jinadalah sifat samurai yang murah hati, mencintai sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jin merupakan perpaduan antara kasih sayang dan welas asih. Seorang Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin dan feminim yang berarti selain memiliki kemampuan tempur yang hebat. Samurai harus memiliki sifat murah hati, kasih sayang dan peduliberjiwa sosial yang tinggi. Kemurahan hati Jin dalam moral Bushido juga ditunjukkan dalam hal Memaafkan. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui Oshin adalah untuk saling menyayangi dan berbagi pada siapapun dengan arti selalu menabur kebaika-kebaikan pada semua orang sehingga kita bisa menjadi teladan bagi keluarga, teman dan orang lain.

10. Cuplikan halaman 203-204