Cuplikan halaman 112 Nilai-Nilai Pragmatik yang Terdapat dalam Novel “OSHIN”

68 hendaknya selalu menanamkan nilai kejujuran sejak dini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga ketika sudah dewasa kita tidak akan mudah tergoda untuk melakukan kebohongan dan kecurangan hanya karena ingin mendapatkan jalan pintas serta keuntungan pribadi dengan cara menutupi kebenaran yang ada. Kejujuran itu sangat penting dalam kehidupan karena merupakan kunci kepercayaan yang dapat membangun karakter kita menjadi seorang yang bertanggung jawab.

2. Cuplikan halaman 112

“ Jadi tadi pagi kau ke sekolah itu juga?” kini Teishi san lah yang tergagap. “ Betul. Sudah tiga hari ini aku ke sana, jelas Oshin pada Teishi san. Teishi san benar-benar bingung. “ Tiga hari? Bersekolah? Dengan Satria kecil di punggung?” “ Betul” sahut Oshin setengah mengeluh “ Aku tak memberitahu siapa-siapa bahwa aku ke sekolah,” tambah Oshin dengan mata berkaca-kaca Dalam cuplikan di atas terlihat adanya pengakuan yang jujur Oshin kepada Teishi san yang mengatakan bahwa ia sudah membawa Satria kecil ke sekolah meskipun ia tahu bahwa ini adalah pelanggaran. Sebagai seorang tenaga kerja sukarela yang dia lakukan adalah hanya menjaga anak majikan saja. Tidak bisa melakukan hal lain di luar dari pekerjaaannya apalagi bersekolah. Namun, belakangan ini, ia datang ke sekolah dengan membawa anak majikanya ikut belajar . Teishi san membuang muka tak sanggup menatap wajah polos mungil yang malang itu. Analisis : 69 mengeja dan belajar berkenalan dengan bentuk tulisan Ia sangat senang bisa merasakan kesempatan belajar disekolah meskipun dengan cara sembunyi-sembunyi mengintip lewat jendela. Dan kejadian tersebut berangsur selama tiga hari berturut- turut, pastinya ditemani satria kecil di punggungnya. Jika dilihat dari moral Bushido sikap Oshin ada pada nilai kejujuran Makoto- Shin. Makoto Shin yang berarti selalu mengatakan dan memberikan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan dan kebenaran. Dalam kode etik samurai, Makoto Shin merupakan etika samurai yang sangat menjunjung tinggi kejuuran dan kebenaran. Jadi samurai selalu mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dikatakan meskipun dalam situasi yang tidak menguntungkan sekalipun Agustian dalam Capriella, 2014:21. Nilai kejujuran Makoto-Shin yang ditunjukan dalam cuplikan di atas terlihat dari sikap Oshin jujur dan mau mengakui kesalahannya pada Teishi.Oshin pasrah kalau tindakannya tersebut diketahui nona Tsune maupun kedua majikannya sehingga ia merasa pantas menerima hukuman dari kedua majikan akibat tindakan membawa anak majikannya yang masih balita ke sekolah dimana jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal majikannya tersebut. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui tokoh Oshin adalah keberaniannya mengakui kesalahannya dengan mengatakan yang sejujur-jujurnya tanpa takut akan resiko yang akan menghampirinya. Jadi untuk itulah kita harus jujur kepada semua orang dalam situasi dan kondisi apapun.

3. Cuplikan halaman 141