Cuplikan halaman 92 Nilai-Nilai Pragmatik yang Terdapat dalam Novel “OSHIN”

105

14. Cuplikan halaman 92

….Seperti biasa pagi-pagi sekali Oshin telah bangun mendahului Kiku dan Ume. Seperti biasa jga dia masuk dapur dan mulai sibuk… sendirian, memasak nasi untuk sarapan pagi sisi rumah. Oshin terbelalak ketika tiba-tiba saja, Ibu Kuni sudah berdiri di depan pintu dapur. Wanita anggun itu menatapnya tanpa berkedip. “ Oh selamat pagi, Nyonya Besar” Oshin menyalami hormat sambil membungkuk dalam. “ Oshin?” ucap nyonya besar itu seraya tersenyum lebar. “ Ya, Nyonya Besar” sahut Oshin hormat. “ Tiap pagi, kau yang memasak?” Oshin mengangguk dalam membenarkan. “Siapa yang menyuruh kau?” “Sebenarnya , baik Nyonya Muda, maupun O-kiku san dan O-ume san selalu melarang, karena tugasku cuma menjaga anak, Nyonya Besar” “Lalu?” “Tapi, aku pikir, aku harus bekerja keras atas imbalan beras yang sudah aku terima, lima karung beras, bukan sedikit Nyonya Besar” “Dengar, Oshin chan” pinta Nyonya Besar Kuni, “anak-anak seusia kau ini, di saat saat sepagi ini, seharusnya masih tidur…..” “Mungkin betul, Nyonya Besar. Tapi sejak di rumah, aku telah terbiasa bangun pagi- pagi buat membantu Mama di dapur. Aku memasak nasi, menjaga adik-adikku dan mencuci popok serta pakaian mereka.. dan semua ini aku lakukan dengan si bungsu 106 di punggung. Jadi aku dapat mengerjakan apa saja, Nyonya Besar. Aku memang tak bermaksud lain, kecuali untuk sekedar membantu di sana-sini..” “ Tapi kan kau baru bekerja sebagai tenaga kerja sukarela di tempat ini, bukan? Jadi belum begitu memahami seluk beluk pekerjaan-pekerjaan lain..” “ Kalau begitu kau juga ke sekolah, bagaimana?” “ Tak usah, Nyonya Besar. Aku cuma seorang anak biasa. Lagi pula tak sekolah pun aku bisa belajar,Nyonya Besar…” Jawaban yang diterimanya dari Oshin membuat majikannya ini terkejut juga. Namun dalam hati kecilnya, ia merasa takjub juga atas jalan pikiran tenaga pembantunya yang satu ini. Analisis: Dari cuplikan diatas adanya komunikasi antara Oshin dan Nyonya Kuni di dapur. Dari komunikasi tersebut Oshin merupakan seorang gadis pekerja keras. Ia melakukan segala pekerjaan untuk membantu meringankan pekerjaan orang lain. Itu semua ia lakukan dengan tulus tanpa ada maksud untuk mencari muka ataupun yang lainnya. Jika dilihat dari moral Bushido, sifat Oshin mengandung nilai moral Jin. Jin adalah sifat samurai yang murah hati, mencintai sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jin merupakan perpaduan antara kasih sayang dan welas asih. Seorang Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin dan feminim yang berarti selain memiliki kemampuan tempur yang hebat. Samurai harus memiliki sifat murah hati, kasih sayang dan peduliberjiwa sosial yang tinggi. Kemurahan hati Jin dalam moral Bushido juga ditunjukkan dalam hal memaafkan Agustian dalam 107 Capriella, 2014:22.Indeksikal nilai Jin terlihat pada cuplikan Aku memang tak bermaksud lain, kecuali untuk sekedar membantu di sana-sini. Dengan sikap Oshin yang bermurah hati ingin menolong orang-orang sekitarnya untuk meringankan pekerjaan mereka menunjukkan bahwa Oshin memiliki sifat pengasih dan peduli terhadap keadaan orang-orang sekitarnya. Nilai pendidikan yang diajarkan dari cuplikan diatas lewat tokoh Oshin adalah agar kita sebagai manusia untuk hidup saling tolong menolong.

15. Cuplikan halaman 122