Latar Tempat Resensi Novel “OSHIN”

26

1. Latar Tempat

Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa dan lakon. Menurut Nurgiyantoro dalam Rokhmansyah 2014:38, latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu harus mencerminkan dan tidak bertentangan dengan sifat dan kondisi geografis tempat yang bersangkutan. Dalam novel “OSHIN” karya Hashida Sugako lokasi atau tempat berlangsungnya peristiwa adalah dimulai dari desa kelahiran Oshin di Yamagata, kemudian pergi ke kota Nakagawa Zaimoku Ten karena ayahnya memaksanya untuk bekerja sebagai tenaga sukarela. Di sana, Oshin diperlakuan tidak manusiawi. Akhirnya, ia melarikan diri dari tempat itu dan bermaksud pulang ke kampung halamannya di Yamagata. Namun peristiwa buruk menimpanya, Oshin pingsan persis di puncak gunung karena tak kuat menahan dinginnya badai salju. Kemudian ia ditolong oleh seorang tentara pelarian bernama Toyama dan dibawa ke gubuk kecil tempat persembunyiannya. Disana ia dirawat hingga kesehatannya pulih kembali dan diantar pulang oleh Toyama ke Yamagata. Namun belum sampai disana, seorang tentara sudah mengetahui identitasnya dan langsung menembak mati Toyama. Tiba di Yamagata, ia malah diusir dan harus bekerja di Sakeda. Di sana, selain menjaga anak majikannya, ia juga mengurusi pekerjaan dapur dan ia mendapat kepercayaaan dari Nenek Kuni untuk mengurusi toko berasnya. Jadi setiap hari setelah tugasnya selesai, ia datang ke Toko Beras sekedar membantu. Namun sebelum ke Sakeda, terlebih dahulu Oshin pergi menemui Ibunya yang bekerja sebagai wanita penghibur di wisata pemandian air panas di Ginzan. Melihat kondisi ibunya, ia sangat sedih hingga ia 27 akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Sakeda. Setelah masa kontraknya habis, ia mengadu nasib ke Tokyo. Alasan utama Oshin ke Tokyo adalah untuk meneruskan amanah dan cita-cita kakaknya Haru yang meninggal di usia muda akibat TBC yaitu sebagai penata rambut terkenal. Di Tokyo, ia berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya .

2. Latar Waktu