12
1.4.2 Kerangka Teori
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan pragmatik sastra, pendekatan semiotik dan konsep nilai moral bushido. Pragmatik sastra adalah
cabang penelitian ilmu sastra yang mengarah ke aspek kegunaan sastra sebagai sarana untuk memberikan pendidikan, moral dan agama. Menurut Abrams dalam Teeuw
1984:50, pendekatan pragmatik sastra adalah pendekatan yang menitikberatkan sorotannya terhadap peranan pembaca. Pendekatan ini lebih mengkaji kepada respon
pembaca dalam melihat nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra dapat dikatakan bagus jika memiliki kandungan nilai dan seni di
dalamnya. Pada kritik pragmatik ini memandang karya sastra sebagai sesuatu yang
dibangun untuk mencapai mendapatkan efek-efek tertentu pada audience pendengar, pembaca baik berupa efek kesenangan estetik ataupun ajaran
pendidikan, maupun efek yang lain. Kritik ini cenderung menilai karya sastra menurut berhasilnya mencapai tujuan tersebut Abrams dalam Pradopo,1994:26.
Berdasarkan pendekatan pragmatik sastra yang diuraikan di atas bahwa suatu karya sastra dapat memberikan efek kegunaan bagi pembaca khususnya efek
kesenangan dan pendidikan. Maka penulis berdasarkaan pendekatan pragmatik akan melihat segi efek kegunaan karya sastra novel yang berjudul “OSHIN” bagi pembaca
atau penulis khususnya pendidikan yang berkaitan dengan nilai moral bushido seperti nilai keberanian, kejujuran dan kemurahan hati. Sehingga nilai-nilai keberanian,
kejujuran dan kemurahan hati dapat memberikan nilai guna dan efek yang positif bagi pembaca atau penulis.
13
Untuk mengetahui nilai-nilai pragmatik yang ada dalam cuplikan novel “OSHIN” maka penulis menggunakan pendekatan semiotik. Menurut Paul Cobley
dan Litza Jans dalam Ratna 2004:97, semiotik adalah studi sistematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana kerjanya, apa manfaatnya terhadap
kehidupan manusia. Kehidupan manusia dipenuhi oleh tanda, dengan perantara tanda- tanda manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya sekaligus mengadakan
pemahaman yang lebih baik terhadap dunia. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan yang memungkingkan tanda-tanda tersebut memiliki arti. Dengan
pendekatan semiotik ini penulis dapat menginterpretasikan segala tanda yang merujuk adanya indeksikal nilai keberanian, kejujuran dan kemurahan hati dalam novel
“OSHIN” yang dirasakan menjadi cerminan yang baik bagi pembaca khususnya penulis.
Untuk menganalisis nilai-nilai keberanian, kejujuran dan kemurahan hati yang terdapat dalam novel “OSHIN” ini, penulis juga menggunakan konsep nilai moral
Bushido. Moral Bushido merupakan nilai-nilai budaya dalam masyarakat Jepang yang telah ditanamkan sejak jaman dahulu sampai di jaman modern sekarang ini dan
bahkan sudah menjadi karakteristik Bangsa Jepang. Bushido artinya tata cara berprilaku samurai yang berpegang teguh pada nilai etika dan moralitas. Nilai moral
yang terkandung dalam moral Bushido menurut Suryohadiprojo, 1982:49 meliputikejujuran, keberanian, kemurahan hati, kesopanan, kesungguhan, kehormatan
atau harga diri, kesetiaan dan pengendalian diri. Hal ini didukung oleh Agustian dalam Capriella 2014: 10, nilai moral bushido meliputi integritas, keberanian,
kemurahan hati mencintai sesama dan kasih sayang, kejujuran tulus dan ikhlas,
14
menjaga kehormatan dan kesetiaan. Dalam menganalisis nilai keberanian, nilai kejujuran dan nilai kemurahan hati yang diungkapkan dalam cerita novel “OSHIN”
ini, penulis menggunakan konsep nilai moral Bushido. Dengan menggunakan konsep nilai moral Bushido, penulis lebih memahami bagaimana nilai keberanian, kejujuran
dan kemurahan hati yang berlandaskan moral Bushido yang diungkapkan melalui tokoh Oshin dalam cerita novel “OSHIN” karya Hashida Sugako. Sehingga nilai
keberanian, kejujuran dan kemurahan hati yang berlandaskan moral Bushido diharapkan bisa memberi pendidikan dan pengajaran kepada pembaca khususnya
penulis.
1. 5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.