Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
                                                                                a. Kepuasan pelanggan keseluruhan Overall Satisfaction, yaitu dengan
mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa  yang dikonsumsinya  serta  membandingkan  tingkat  kepuasan  tersebut
terahadap produk dan jasa para perusahaan pesaing. b.
Dimensi  kepuasan  pelanggan,  yaitu  dengan  memilah  komponen- komponen kepuasan pelanggan  dan mengidentifikasi dimensi-dimensi
kunci kepuasan pelanggan yang kemudian dinilai oleh pelanggan  serta meminta  para  pelanggan  untuk  menentukan  dimensi-dimensi  yang
menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasannya. c.
Konfirmasi  harapan  Confirmation  of  Expectations,  yaitu  dengan menyimpulkan  kepuasan  berdasarkan  kesesuaianketidaksesuaian
antara  harapan  pelanggan  dengan  kinerja  aktual  produk  perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting.
d. Minat pembelian ulang Repurchase Intent, yaitu mengukur kepuasan
pelanggan  secara  behavioral  pelanggan  yaitu  dengan  menanyakan kepada  pelanggan  mengenai  keinginannya  untuk  mengkonsumsi
kembali produk dan jasa tersebut. e.
Kesediaan  untuk  merekomendasi  Willingness  to  Recommend,  yaitu dengan  menanyakan  kesediaan  pelanggan  untuk  merekomendasikan
produk atau jasa kepada orang lain. f.
Ketidakpuasan  pelanggan  Customer  Dissatisfaction,  yaitu  dengan menelaah  berbagai  macam  aspek  yang  digunakan  untuk  mengetahui
ketidakpuasan  pelanggan,  seperti  komplain,  retur,  biaya  garansi,
product recall, daya persuasif negatif, dan defections konsumen yang beralih ke pesaing.
Krismanto  2009  menggunakan  tiga  indikator  untuk  mengukur tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen. Indikator tersebut yaitu
24
: a.
Pilihan tepat. Nasabah  yang  sudah  merasa  puas  dengan  produk  atau  layanan  yang
diberikan  oleh  satu  perusahaan  akan  memberikan  penilaian  atas perusahaan  tersebut  dengan  menyebutkan  bahwa  dengan  memilih
perusahaan tersebut adalah pilihan yang tepat. b.
Diskonfirmasi positif Diskonfirmasi merupakan suatu perbedaan antara ekspektasi harapan
dan  performa  produk  yang  diterima.  Harapan  akan    perrforma  suatu layanan atau produk dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggan. Bila
performa  yang  dihasilkan  dari  suatu  layanan  melebihi  apa  yang diharapkan  maka  hal  ini  akan  menimbulkan  rasa  senang  pleasure
bagi  pelanggan  dan  bila  kekurangan  maka  akan  menimbulkan  rasa tidak  senang  displeasure  bagi  pelanggan.  Oleh  karena  itu
diskonfirmasi yang dihasilkan dapat bernilai positif dan negatif. c.
Kepuasan  fasilitas,  yaitu  mengukur  kepuasan  nasabah  terhadap fasilitas yang diberikan dan disediakan perusahaan.
24
Adi Krismanto, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Studi Kasus  Pada  PT.  Bank  Rakyat  Indonesia  Cabang  Semarang  Pattimura”,  Tesis  Program  Studi
Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009, h. 66.