Penilaian Model Fit Pengaruh kualitas layanan dan customer value terhadap kepuasan nasabah serta implikasinya terhadap loyalitas nasabah: studi pada nasabah BNI Syariah Cabang Fatmawati

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa 4 observasi pertama, yakni observasi ke 22, 30, 23, dan 143 memiliki nilai p1 dibawah atau sama dengan 0,001 taraf signifikan yang disarankan oleh Dachlan 2014 yaitu α = 1. Selain memiliki nilai p1 dan p2 yang kecil, keenam observasi tersebut juga memiliki nilai statistik D 2 yang nilainya jauh berbeda dibandingkan D 2 untuk observasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keeempat observasi tersebut terindikasi sebagai outlier sehingga data tersebut perlu dihapus satu persatu hingga asumsi normalitas multivariat telah terpenuhi. Setelah dilakukan penghapusan terhadap empat observasi yang terindikasi awal sebagai outlier, ternyata nilai koefisien kurtosis yang dihasilkan menjadi lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.10 Statistik Skewness dan Kurtosis Setelah Penghapusan Outlier Variable Min max Skew c.r. kurtosis c.r. Y1 8.000 15.000 -.188 -1.019 -.369 -1.000 Y2 9.000 15.000 .105 .566 .770 2.086 Y3 8.000 15.000 .003 .015 .713 1.931 X21 2.000 5.000 -.568 -3.075 1.363 3.690 X22 3.000 5.000 .287 1.552 .373 1.010 X23 3.000 5.000 .047 .254 -.060 -.163 X24 3.000 5.000 .352 1.905 .781 2.115 X25 6.000 10.000 -.004 -.024 1.289 3.491 Z5 5.000 10.000 -.140 -.760 .790 2.138 Z4 3.000 5.000 .300 1.627 1.398 3.786 Z3 3.000 5.000 .243 1.317 .174 .472 Z2 3.000 5.000 .141 .765 .301 .814 Z1 3.000 5.000 .272 1.471 .864 2.341 X15 12.000 20.000 .190 1.029 1.519 4.113 X14 8.000 15.000 .066 .359 .879 2.379 Variable Min max Skew c.r. kurtosis c.r. X13 14.000 25.000 -.049 -.264 .513 1.390 X12 10.000 15.000 .390 2.115 -.545 -1.475 X11 14.000 25.000 .209 1.134 .518 1.403 Multivariate 72.669 17.964 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada koefisien kurtosis yang harga absolutnya lebih besar dari 8. Namun nilai c.r yang dihasilkan untuk koefisien multivariat sebesar 17,964. Nilai ini lebih besar dari 2,58 untuk α=1, sehingga normalitas multivariat tidak terpenuhi. Akan tetapi dengan mempertimbangkan bahwa semua variabel memenuhi asumsi normalitas univariat, dan juga koefisien kurtosis yang telah memenuhi harga absolut yang disarankan oleh Curran, dkk 1997, maka masih dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas data telah terpenuhi. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan data adalah membebaskan data dari outlier. Untuk melihat observasi yang terindikasi sebagai outlier, kita dapat memperhatikan tabel berikut : Tabel 4.11 Statistik D 2 untuk Memeriksa Outlier Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 126 45.126 .000 .068 29 43.514 .001 .007 43 39.123 .003 .013 109 38.860 .003 .002 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 2 observasi yang masih terindikasi sebagai outlier, yaitu observasi 126 dan 29. Hal ini dikarenakan kedua observasi memiliki nilai p1 yang terkecil diantara observasi lainnya. Sehingga hal ini mengharuskan peneliti untuk menghapus observasi tersebut dan melakukan pengujian ulang. Setelah dilakukan penghapusan terhadap observasi yang terindikasi sebagai outlier dan dilakukan pengujian ulang, maka didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Statistik D 2 untuk Memeriksa Outlier Setelah Pengujian Kembali Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 42 39.272 .003 .366 24 38.908 .003 .093 108 38.741 .003 .017 133 38.660 .003 .002 137 38.128 .004 .001 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada observasi yang memiliki nilai p1 yang lebih kecil dari 0,001 α=1 dan juga nilai Statistik D 2 yang dihasilkan nilainya tidak jauh beda dibandingkan nilai-nilai D 2 untuk observasi lainnya, maka dapat dikatakan bahwa data telah terbebas dari outlier. 2. Penilaian Fit Model Awal Tahapan selanjutnya dalam menganalisis SEM adalah menilai fit model awal. Dalam hal ini penilaian model fit awal dapat dilihat berdasarkan gambar berikut : Gambar 4.7 Hasil Pengujian Fit Model Awal Sumber : Output AMOS Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa P-value yang dihasilkan untuk Chi-kuadrat sebesar 0,000. Karena nilai ini lebih kecil dari α=0,05 5, maka model dinyatakan tidak fit berdasarkan ukuran ini. Selain itu jika dilihat dari indeks CFI yang lebih kecil dari 0,90 dan nilai RMSEA yang lebih besar dari 0,10, maka model tersebut juga dinyatakan tidak fit. Dikarenakan tidak fitnya model pengukuran maka perlu diadakan pengujian terhadap validitas konstruk indikator, perbaikan model, dan penilaian model fit yang akan dilakukan secara iteratif sampai diperoleh model pengukuran yang dapat diterima. Tahap pertama yaitu pengujian validitas konstruk indikator yang terdiri beberapa pengujian, yaitu : a. Validitas Konvergen Tahapan pengujian ini dapat dilihat berdasarkan signifikansi parameter dan nilai loading faktor yang dihasilkan. Berikut tabel yang memperlihatkan signifikansi parameter : Tabel 4.13 Regression Weights; Hasil Estimasi Tidak Terstandarisir Estimate S.E. C.R. P Label X11 --- SERVQUAL 1.000 X12 --- SERVQUAL .624 .071 8.856 X13 --- SERVQUAL .968 .113 8.550 X14 --- SERVQUAL .699 .074 9.487 X15 --- SERVQUAL .859 .091 9.430 Z1 --- SATISFACTION 1.000 Z2 --- SATISFACTION 1.026 .166 6.177 Z3 --- SATISFACTION .964 .158 6.103 Z4 --- SATISFACTION .936 .147 6.374 Z5 --- SATISFACTION 2.274 .309 7.355 X25 --- CUSTVAL 1.000 X24 --- CUSTVAL .500 .049 10.170 X23 --- CUSTVAL .546 .057 9.632 X22 --- CUSTVAL .520 .051 10.135 X21 --- CUSTVAL .325 .057 5.713 Y2 --- LOYALTY .996 .106 9.363 Y3 --- LOYALTY 1.000 Y1 --- LOYALTY 1.100 .132 8.300 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa p-value yang dihasilkan sangat kecil yaitu dibawah 0,001, yang ditandai dengan tiga buah asterik . Dengan demikian semua indikator dinyatakan signifikan sebagai pengukur masing-masing konstruk latennya. Langkah selanjutnya yaitu melihat nilai loading faktor setiap indikator untuk memenuhi validitas konvergen. Nilai tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Tabel 4.14 Nilai Loading Faktor Estimate X11 --- SERVQUAL .694 X12 --- SERVQUAL .749 X13 --- SERVQUAL .720 X14 --- SERVQUAL .811 X15 --- SERVQUAL .805 Z1 --- SATISFACTION .617 Z2 --- SATISFACTION .572 Z3 --- SATISFACTION .564 Z4 --- SATISFACTION .596 Z5 --- SATISFACTION .725 X25 --- CUSTVAL .848 X24 --- CUSTVAL .725 X23 --- CUSTVAL .694 X22 --- CUSTVAL .723 X21 --- CUSTVAL .443 Y2 --- LOYALTY .760 Y3 --- LOYALTY .782 Y1 --- LOYALTY .669 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 8 indikator yang memiliki nilai loading yang lebih kecil dari 0,7, sehingga indikator-indikator tersebut tidak memenuhi validitas konvergen sebagai pengukur masing-masing konstruk latennya. Mengikuti saran dari Raughnathan, dkk 1999, indikator yang mempunyai nilai loading yang lebih kecil dari 0,45 dikeluarkan dari analisis. Sehingga X21 harus dikeluarkan dari analisis karena memiliki nilai loading sebesar 0,443 yang lebih kecil dari 0,45. Setelah dilakukan analisis kembali terhadap model didapat hasil nilai p- value sebesar 0,000 dengan Chi-Kuadrat sebesar 333,716, serta nilai CFI yang masih dibawah 0,90 dan nilai RMSEA yang masih diatas 0,10. Hal ini membuktikan bahwa model masih tidak fit. Hal yang selanjutnya dilakukan adalah memeriksa saran perbaikan dari AMOS. AMOS memberikan saran untuk membebaskan error berkorelasi satu sama lain. Setelah membebaskan error berkorelasi satu sama lain, didapat hasi p-value sebesar 0,809 dengan Chi-Kuadrat sebesar 78,139 dan df sebesar 90, serta indeks CFI sebesar 1,000 atau lebih besar dari 0,90 dan nilai RMSEA sebesar 0,00 atau lebih kecil dari 0,10. Dengan demikian model dapat dinyatakan telah fit. Selain itu, hal yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali data sehingga validitas konvergen telah terpenuhi. Berdasarkan output AMOS telah dipastikan bahwa data telah memenuhi asumsi normalitas, terhindar dari outlier, dan tidak ada nilai loading yang berada dibawah 0,45. Dengan demikian model dinyatakan telah memenuhi validitas konvergen. b. Reliabilitas Indikator Tahapan ini merupakan tahapan pengujian untuk melihat reliable atau tidaknya sebuah indikator. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil output akhir AMOS Squared Multiple Correlation yang dapat dilihat pada tabel berikut : 4.15 Squared Multiple Correlations Estimate Y1 .532 Y2 .625 Y3 .661 X22 .514 X23 .480 X24 .541 X25 .717 Z5 .667 Z4 .449 Z3 .348 Z2 .324 Z1 .406 X15 .596 X14 .584 X13 .543 X12 .603 X11 .518 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui terdapat 5 indikator yang mempunyi nilai R 2 lebih kecil dari 0,50, sehingga dinyatakan sebagai indikator yang tidak reliabel. Namun, mengacu pada saran yang dikemukakan oleh Dachlan 2014 bahwa untuk menjaga kekomprehensifan pengujian, maka indikator ini tidak di drop. 3. Evaluasi Model Akhir Evaluasi model akhir yang perlu dilakukan setelah model dinyatakan telah bebas dari asumsi normalitas, terbebas dari outlier, dan telah melalu uji validitas konstruk terhadap indikator yaitu menilai fit tidaknya suatu model dengan menggunakan ukuran Goodness of Fit dengan metode estimasi Maximum Likelihood ML. Berikut adalah hasil pengujian model fit dan hasil dari pengukuran berdasarkan indeks GoF terhadap model akhir yang telah diuji : 4.8 Hasil Pengujian Fit Model Akhir Sumber : Output AMOS 4.16 Hasil Evaluasi Goodness of Fit Model Akhir Ukuran Goodness of Fit Hasil Statistik Cut-off Keterangan Absolute Fit Statistik � 2 78,139 Rendah - P-value 0,809 0,05 Sangat Fit GFI 0,951 0,90 Fit AGFI 0,917 0,90 Fit RMSEA 0,000 ≤ 0,05 Fit Sempurna Incremental Fit RFI 0,931 0,90 Fit TLI 1 0,90 Fit Sempurna CFI 1 0,90 Fit Sempurna IFI 1 0,90 Fit Sempurna Parsimonious Fit PCFI 0,662 Lebih besar lebih baik Cukup Fit PNFI 0,632 Lebih besar lebih baik Cukup Fit Sumber : Data diolah berdasarkan output AMOS Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa model akhir yang didapatkan telah memenuhi semua ukuran fit baik diukur dengan ukuran fit absolut, fit incremental, dan fit parsimoni. Dengan demikian maka pengujian tahap akhir yaitu pengujian terhadap pengaruh antar variabel dan pengujian terhadap hipotesis sudah dapat dilakukan.

E. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan taraf pengujian hipotesis relasi struktural. Berikut adalah hasil pengujian terhadap hipotesis :

1. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Nasabah

Pengaruh yang dihasilkan oleh kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Tabel 4.17 Regression Weight Tidak Terstandarisir Estimate S.E. C.R. P Label SATISFACTION --- SERVQUAL .073 .027 2.681 .007 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai Estimate yang didapat yaitu bernilai positif sebesar 0,073 dengan Standar Error 0,027. Artinya jika kualitas layanan ditingkatkan sebesar 1, maka akan meningkatkan kepuasan nasabah sebesar 0,73. Dengan nilai C.R. Critical Ratio sebesar 2,681 serta P-value sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah dan H dapat diterima. Temuan ini konsisten dengan yang dilakukan oleh Ario Bagus Senoaji 2008, Husnul Khatimah 2011, Mesay Sata Shanka 2012, dan Rachmad Hidayat 2009 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah.

2. Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan Nasabah

Pengaruh yang dihasilkan oleh customer value terhadap kepuasan nasabah dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Tabel 4.18 Regression Weight Tidak Terstandarisir Estimate S.E. C.R. P Label SATISFACTION --- CUSTVAL .270 .061 4.452 Sumber : Output AMOS Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai Estimate yang didapat yaitu bernilai positif sebesar 0,27 dengan Standar Error sebesar 0,061. Artinya jika customer value ditingkatkan sebesar 1, maka akan menaikkan kepuasan nasabah sebesar 27. Dengan nilai C.R Critical Ratio sebesar 4,452 dan P-value yang lebih kecil dari 0,01 yang ditandai dengan tiga buah asterik , maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh customer value terhadap kepuasan nasabah sangat signifikan baik diuji dengan taraf signifikan 5 atau 1 dan H dapat diterima. Dengan demikian temuan ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ario Bagus Senoaji 2008 dan Rachmad Hidayat 2009 yang menyatakan bahwa customer value nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

3. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Nasabah

Pengaruh yang dihasilkan oleh kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Tabel 4.19 Regression Weight Tidak Terstandarisir Estimate S.E. C.R. P Label

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

7 92 97

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Customer Value Terhadap Kepuasan Nasabah serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)

1 11 177

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen).

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 4 7

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 2 13

PENGARUH SERVICE PERFORMANCE DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK BNI SYARIAH (Studi pada Kantor Cabang Surabaya).

2 3 118

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG PURWOKERTO

0 0 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 22