Sweeny,  dkk,  dalam  Tjiptono  2007  mengemukakan  bahwa customer value terdiri dari empat dimensi, yaitu
16
: a.
Emotional  value,  yaitu  utlitas  yang  bersal  dari  perasaan  atau afektifemosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.
b. Social value, yaitu utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk
meningkatkankonsep diri-sosial konsumen. c.
Qualityperformance  value,  yaitu  utilitas  yang  didapat  dari  produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.
d. Pricevalue  of  money,  yaitu  utilitas  yang  diperoleh  dari  persepsi
terhadap kinerjayang diharapkan dari suatu produk atau jasa. Pendapat  lain  yakni  Hamburg,  dkk  2003  dalam  Senoaji  2008
mengemukakan  bahwa  customer  value  dapat  dikategorikan  ke  dalam  5 dimensi nilai, yaitu :
a. Functional  value  yaitu  nilai  yang  diberikan  oleh  konsumen  dari  fitur
produk atau layanan yang dikonsumsi. b.
Social value meliputi prestise dan status c.
Epistemic value meliputi keunikan, varietas atau keragaman d.
Emotional value meliputi mood dan kondisi emosi e.
Conditional  value  meliputi  manfaat  dalam  situasi  tertentu  atau  situasi khusus.
16
Ibid, h. 298.
C. Konsep Dasar Kepuasan Nasabah
1. Pengertian
Dewasa ini kepuasan pelanggan telah menjadi konsep yang sangat penting  baik  dalam  teori  dan  praktik  pemasaran  serta  merupakan  tujuan
penting  dalam  aktivitas  bisnis  setiap  perusahaan.  Hal  ini  disebabkan kepuasan pelanggan memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap
berbagai  aspek  yang  dianggap  krusial  oleh  perusahaan,  seperti  loyalitas pelanggan dan meningkatnya reputasi perusahaan.
Pada  dasarnya  kata  kepuasan  atau  satisfaction  berasal  dari  bahasa Latin  yaitu  “satis”  yang  berarti  cukup  baik,  memadai,  dan  “facio”  yang
berarti  melakukan  atau  membuat.  Sehingga,  secara  sederhana  kata kepuasan  dapat  diartikan  sebagai  “upaya  pemenuhan  sesuatu”  atau
“membuat  sesuatu  memadai”.  Jika  ditinjau  berdasarkan  perspektif konsumen,  istilah  kepuasan  pelanggan  menjadi  suatu  hal  yang  sangat
kompleks.  Hal  ini  dapat  dilihat  berdasarkan  perbedaan  definisi  mengenai kepuasan pelanggan yang dikemukakan oleh para ahli.
17
Richard  2002  mendefinisikan  bahwa  kepuasan  konsumen  atau pelanggan  adalah  persepsi  pelanggan  bahwa  harapaanya  terhadap  produk
yang  digunakan  atau  yang  dikonsumsi  telah  terpenuhi.
18
Giese  dan  Cote 2000  mengemukakan  tiga  komponen  utama  dalam  definisi  dasar
mengenai kepuasan pelanggan, yaitu
19
:
17
Ibid, h. 349.
18
Gerson Richard, Mengukur Kepuasan Pelanggan, Jakarta : Jakarta PPM, 2002, h. 19.
19
Joan  L.  Giese  dan  Joseph  A.  Cote,  “Defining  Customer  Satisfaction”,  Academy  of Marketing Science Review, Vol. 2000, No. 1, 2012, h. 15.
a. Respons afektif yang bervariasi intensitasnya.
b. Fokus pada kepuasan terhadap pilihan produk, pembelian purchase,
dan konsumsi. c.
Waktu  penentuan  pilihan  dalam  situasi  yang  bervariasi,  namun  pada umumnya durasi dalam penentuan pilihan tersebut terbatas.
Hunt  1991  dalam  Tjiptono  2007  mengungkapkan  bahwa definisi kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori
pokok, yaitu
20
: a.
Defisit normatif   : Perbandingan antara hasil outcome aktual dengan hasil yang secara kutural dapat diterima.
b. Ekuitas atau keadilan
:  Perbandingan  perolehankeuntungan  yang didapatkan dari pertukaran sosial.  Bila perolehan  tersebut  tidak sama,
maka pihak yang dirugikan akan tidak puas. c.
Standar normatif :  Perbandingan  antara  hasil  aktual  dengan
ekspektasi  standar  pelanggan  yang  dibentuk  berdasarkan  pengalaman dan keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya diterima dari
merek tertentu. d.
Keadilan prosedural :
Kepuasan merupakan
fungsi dari
keyakinanpersepsi konsumen bahwa ia telah diperlakukan secara adil. e.
Atribusional :  Kepuasan  tidak  hanya  ditentukan  oleh  ada
tidaknya  diskonfirmasi  harapan,  namun  juga  oleh  sumber  penyebab diskonfirmasi.
20
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, h. 351.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Ada  beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  kepuasan  konsumen. Lupiyoadi  2001  menyebutkan  bahwa  terdapat  lima  faktor  utama  yang
dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan, yaitu
21
: a.
Kualitas Produk Pelanggan  akan  merasa  puas  apabila  hasil  evaluasi  mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. b.
Kualitas Pelayanan Khususnya  untuk  industry  jasa,  pelanggan  akan  merasa  puas  apabila
mereka  mendapatkan  pelayanan  yang  baik  atau  sesuai  dengan  yang diharapkan.
c. Emosional
Pelanggan  akan  merasa  bangga  dan  mendapatkan  keyakinan  bahwa orang  lain  akan  kagum  kepadanya  bila  menggunakan  produk  dengan
merek  tertentu  yang  cenderung  mempunyai  tingkat  kepuasan  yang lebih tinggi.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang  relatif  murah  akan  memberikan  nilai  yang  lebih  tinggi  kepada
pelanggannya. e.
Biaya :  pelanggan  yang  tidak  perlu  mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan
21
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek, h. 49.