xliv terhadap suatu kegiatan tertentu akan mudah untuk lebih
mengembangkan bakat tersebut. d.
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
e. Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Motivasi ini dapat mendorong seseorang lebih maju dalam melakukan suatu kegiatan. Penemuan-penemuan
penelitian menunjukan bahwa basil belajar pada umumnya akan meningkat jika motivasi belajar bertambah.
Faktor yang kedua adalah faktor eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar diri siswa. Faktor ini meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial yaitu : guru, tata-tertib sekolah, teman, dan lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi
motivasi siswa.sedangkan faktor lingkungan non sosial terdiri dari gedung sekolah, rumah tempat tinggal, keadaan cuaca, dan lain-lain.
Faktor yang terakhir adalah pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan oleh siswa
dalam menunjang efektivitas dan proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari pendapat diatas, diketahui bahwa strategi merupakan salah salah satu faktor yang menentukan dalam pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika
akan lebih bermakna apabila diimbangi dengan strategi belajar yang tepat, dalam hal ini pemilihan metode dan penggunaan model pembelajaran yang
tepat sebagai alat hasil belajar siswa. Pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, terlebih lagi jika mereka dapat bekerja sama dan
saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pengukuran Hasil Belajar
Kegiatan akhir dari proses pembelajaran adalah adanya penilaian
xlv tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam melakukan penilaian
lazimnya didahului oleh kegiatan pengukuran. Karena itu, untuk memperoleh hasil penilaian yang benar, maka kegiatan pengukuran harus dilakukan
menggunakan alat ukur yang sahih atau akurat valid dan stabil atau terpercaya.
48
Dengan alat ukur yang terpercaya maka hasil dari pengukuran tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran besifat kuantitatif.
49
Unsur pokok dalam melakukan kegiatan pengukuran adalah:1 ada tujuan pengukuran; 2 ada objek pengukuran; 3 alat
ukur; 4 proses pengukuran; dan 5 hasil pengukuran. Kegiatan pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebehasilan siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran. Alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran hasil belajar siswa dapat berupa tes hasil belajar. Tes merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Pengunaan tes
ini dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan
mental atau otak. Pada ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu:
1. Mengingat kembali recall; kemapuan menyatakan kembali fakta, konsep,
prinsip dan prosedur yang telah dipelajari dan tersimpan dalam memori jangka panjang.
2. Pemahaman comprehension; kemampuan membuktikan hubungan
pemahaman yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. 3.
Penerapan atau Aplikasi application; kemapun untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, dan
cara secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan menrapkannya secara benar.
48
Ahmad Sopyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: Hak Cipta, 2006, h. 1
49
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, , 2006, Cet. ke-6, h. 3
xlvi 4.
Analisis analysis; kemampuan menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar.
5. Sintesis synthesis; kemampuan untuk menggabungkan atau menyusun
kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru.
6. Evaluasi evaluation; kemampuan untuk membuat penilaian terhadap
sesuatu kasus yang diajukan berdasarkan ukuran-ukuran atau standar yang telah ditentukan.
Ranah afektif atau sikap berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai, dan emosi terhadap hal-hal yang dipelajari dan bersifat baru.
Sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan motorik. Ketiga ranah ini merupakan aspek-aspek yang
terdapat dalam diri seorang siswa dan dapat di ukur dengan menggunakan alat pengukuran, tentunya sesuai alat ukur yang sesuai dengan masing-masing ranh
tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran hasil
belajar siswa adalah kegiatan mengukur kemampuan dan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru dengan menggunakan
alat ukur yang sesuai terhadap ranah kognitf, ranah afektif, dan ranah psikomotor siswa. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk menilai
keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
D. Hubungan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Hasil