Hubungan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Hasil

xlvi 4. Analisis analysis; kemampuan menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar. 5. Sintesis synthesis; kemampuan untuk menggabungkan atau menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru. 6. Evaluasi evaluation; kemampuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu kasus yang diajukan berdasarkan ukuran-ukuran atau standar yang telah ditentukan. Ranah afektif atau sikap berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai, dan emosi terhadap hal-hal yang dipelajari dan bersifat baru. Sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan motorik. Ketiga ranah ini merupakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri seorang siswa dan dapat di ukur dengan menggunakan alat pengukuran, tentunya sesuai alat ukur yang sesuai dengan masing-masing ranh tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran hasil belajar siswa adalah kegiatan mengukur kemampuan dan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru dengan menggunakan alat ukur yang sesuai terhadap ranah kognitf, ranah afektif, dan ranah psikomotor siswa. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk menilai keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

D. Hubungan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Hasil

Belajar Pengajaran dengan penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak- banyaknya kepada siswa. Pembelajaran Berdasarkan Masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual, serta belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam xlvii pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajaran yang otonom serta mandiri. Maka dari itu, untuk mencapai itu semua diperlukan suatu kesungguhan dari semua pihak dalam pelaksanaan penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Dengan kesungguhan dan dukungan dari semua pihak, maka tidak tertutup kemungkinan akan diperoleh hasil yang optimal dalam hal ini ialah hasil belajar siswa. Dengan adanya model pembelajaran berdasarkan masalah, siswa lebih ditempatkan sebagai subjek yang berperan dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putu Yasa dalam judul skripsi: Belajar Berdasarkan Masalah Problem-Based Learning Dalam Pembelajaran Fisika Matematika I Dengan Pendekatan Kooperatif Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Semester Pendek Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja Menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Problem-Based Learning Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran,kualitas hasil pembelajaran, dan respon mahasiswa terhadap strategi pembelajaran Fisika Matematika I pada program semester pendek. Sedangkan penelitian lainnya yang dilakukan oleh Evi Nursari dengan judul skripsi: Evektivitas Strategi Problem-Based Learning Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dalam Pembelajaran Sub Konsep Pemencaran Tumbuhan Pada Siswa SMU Negeri 22 Bandung Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL dapat meningkatkan ketuntasan belajar, hasil belajar, serta minat dan motivasi sehingga dapat dikatakan bahwa strategi PBL ini efektif digunakan sebagai model pembelajaran pada siswa SMU dalam pembalajaran sub konsep Pemencaran Tumbuhan. xlviii Adapun penelitian lainnya yang dilakukan oleh Lisye Puji Febiyanti dalam judul skripsi: Identifikasi Pertanyaan Siswa SMP Selama Pembelajaran Berbasis Masalah Problem-Based Learning Pada Konsep Pola Interaksi Organisme Menyimpulkan bahwa pembelajaran Problem-Based Learning pada konsep pola Interaksi Organisme dapat meminimalisai kepasifan siswa saat pembelajaran di kelas. Dari hasil-hasil penelitian diatas diperoleh kesimpulan bahwa model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat dikatakan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada dasarnya lebih mendorong siswa untuk aktif dalam memperoleh pengetahuan. Dengan banyaknya aktifitas yang dilakukan oleh siswa, diharapkan dapat menimbulkan rasa senang dan antusias siswa dalam belajar dan memperoleh pengetahuan melalui pembelajaran yang bermakna. Peningkatan ini tidak hanya berupa peningkatan koginitifnya saja, melainkan peningkatan pada ranah afektif dan psikomotornya juga. Karena model Pembelajaran Berdasarkan Masalah fokus perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif, oleh karena itu tugas penilaian tidak cukup bila penilaiannya hanya dengan tes tertulis atau tes kertas dan pensil paper and pencil test. Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka. Jika kita perhatikan dari ulasan diatas, Pembelajaran Berdasarkan Masalah mempunyai hubungan yang erat sekali dengan hasil belajar. Bagaimana tidak, karena dengan adanya pembelajaran berdasarkan masalah siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Motivasi dan peran siswa dalam pembelajaran ini membantu siswa dalam meperoleh hasil belajar yang optimal. xlix

E. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Penerapan Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Larutan Penyangga : Sebuah penelitian tindakan kelas di Mas As-Syafi'iyah 01-Tebet Jakarta Selatan

0 22 200

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya

1 9 203

Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah : penelitian tindakan kelas di MI Pembangunan UIN Jakarta

2 42 160

Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui Permainan bernuansa Nilai : Penelitian Tindakan kelas di MTs Al-Ikhlas Cisereh-Tangerang

4 24 218

Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta

0 24 90

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbasis Imtaq Pada Konsep Ekosistem : penelitian tindakan kelas di SMA Daya Utama

2 27 113

Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem-baseb laring) : penelitian tindakan kelas di MTs Negara 3 Pondok Pinang-Jakarta

0 8 180

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium (PRAKTIKUM) Pada Konsep Fotosintesis : penelitian tindakan kelas di MTS negeri Tanggerang 2 Pamulang - Banten

0 3 177

111 Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Mataram

0 0 5

Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

0 0 10