Langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam

xxxiv melakukan penilaian terhadap dirinya dan memberi kritik yang mambangun bagi teman-temannya. Dari uraian diatas jelas bahwa Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam pembelajaran dapat mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar mandiri. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa Pembelajaran Berdasarkan Masalah sebaiknya digunakan dalam pembelajaran karena mempunyai kelebihan diantaranya : 1 Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswamahasiswa yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Artinya belajar tersebut ada pada konteks aplikasi konsep. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika siswamahasiswa berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan; 2 Dalam situasi PBL, siswamahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan nyata bukan lagi teoritis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori mereka akan temukan sekaligus selama pembelajaran berlangsung; dan 3 PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswamahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. 34 Selain kelebihan, tentunya model Pembelajaran Berdasarkan Masalah juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahanya ialah : 1 Untuk siswa yang malas tujuan dari model tersebut tidak dapat tercapai. 2 Membutuhkan banyak waktu dan dana. 3 Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan model ini. 35

3. Langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam

Pembelajaran Ada beberapa cara menerapkan model Pembelajaran Berdasarkan 34 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran Berbasis Masalah, dari http:lubisgrafura.wordpress.cum, September 2007 35 http:gurupkn.wordpress.com20071116pembelajaran-berdasarkan-masalah xxxv Masalah dalam pembelajaran. Secara umum penerapan model ini di mulai dengan adanya masalah yang harus dipecahkan atau dicari pemecahannya oleh siswa. Masalah tersebut dapat berasal dari siswa atau mungkin juga diberikan oleh pengajar. Siswa akan memusatkan pembelajaran di sekitar masalah tersebut, dengan arti lain, siswa belajar teori dan metode ilmiah agar dapat memecahkan masalah yang menjadi pusat perhatiannya. Pemecahan masalah dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah harus sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah. Dengan demikian siswa belajar memecahkan masalah secara sistematis dan terencana. Oleh sebab itu, penggunaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat memberikan pengalaman belajar melakukan kerja ilmiah yang sangat baik kepada siswa. Menurut Pannen, langkah-langkah pemecahan masalah dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah paling sedikit ada delapan tahapan, yaitu: 1 mengidentifikasi masalah, 2 mengumpulkan data, 3 menganalisis data, 4 memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya, 5 memilih cara untuk memecahkan masalah, 6 merencanakan penerapan pemecahan masalah, 7 melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, dan 8 melakukan tindakan action untuk memecahkan masalah. Empat tahap yang pertama mutlak diperlukan untuk berbagai kategori tingkat berpikir, sedangkan empat tahap berikutnya harus dicapai bila pembelajaran dimaksudkan untuk mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi higher order thinking skills. Dalam proses pemecahan masalah sehari-hari, seluruh tahapan terjadi dan bergulir dengan sendirinya, demikian pula keterampilan seseorang harus mencapai seluruh tahapan tersebut. 36 Namun pendapat lain mengatakan bahwa ada 5 tahap utama dalam model Pembelajaran Berdasarkan Masalah yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis kerja siswa. Kelima tahapan tersebut disajikan pada Tabel dibawah ini. 36 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran Berbasis Masalah, dari http:lubisgrafura.wordpress.cum, September 2007 xxxvi Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tahap Tingkah Laku Siswa Tahap – 1 Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Tahap – 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tahap – 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Tahap – 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Tahap – 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. 37 37 Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nor, Pembelajaran Berdasarkan..., h. 13 xxxvii Dari kelima tahapan tersebut terlihat bahwa dengan adanya Pembelajaran Berdasarkan Masalah yang diterapkan pada siswa, diharapkan dapat mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan mampu menganilsis dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.

4. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Larutan Penyangga : Sebuah penelitian tindakan kelas di Mas As-Syafi'iyah 01-Tebet Jakarta Selatan

0 22 200

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya

1 9 203

Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah : penelitian tindakan kelas di MI Pembangunan UIN Jakarta

2 42 160

Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui Permainan bernuansa Nilai : Penelitian Tindakan kelas di MTs Al-Ikhlas Cisereh-Tangerang

4 24 218

Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta

0 24 90

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbasis Imtaq Pada Konsep Ekosistem : penelitian tindakan kelas di SMA Daya Utama

2 27 113

Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem-baseb laring) : penelitian tindakan kelas di MTs Negara 3 Pondok Pinang-Jakarta

0 8 180

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium (PRAKTIKUM) Pada Konsep Fotosintesis : penelitian tindakan kelas di MTS negeri Tanggerang 2 Pamulang - Banten

0 3 177

111 Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Mataram

0 0 5

Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

0 0 10