xl
C. Hasil Belajar Siswa
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
38
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan pengalaman. learning is defined as the modification or strengthening of behaviour through
experiencing. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses atau kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
39
Dalam pelakasanaannya belajar merupakan suatu proses yang harus dilalui untuk memperoleh pengalaman
baru dan memperteguh kelakuan pengalaman itu sendidri. Cronbach mengatakan bahwa belajar itu ditunjukan oleh adanya
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman learning is show by achange in behavior as aresult of experience.
40
Perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman inilah yang menunjukan seseorang telah melakukan kegiatan
belajar, baik itu berubah pengetahuannya, sikap, dan kemampuannya. Selanjutnya Gagne menyebutkan bahwa belajar sebagai suatu
perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia. Perubahan dalam menunjukan kinerja perilaku berarti belajar itu menentukan semua
keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh individusiswa. Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti
pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan, informasi, dan nilai. Berbagai macam tingkah laku yang berlainan inilah yang disebut kapabilitas sebagai
hasil belajar.
41
Dalam ilmu psikologi, proses belajar berarti cara-cara atau langkah- langkah khusus yang dengannya terjadi beberapa perubahan hingga tercapai
tujuan tertentu. Dalam ungkapan lain tahapan perubahan tersebut dapat
38
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. ke-3, h. 63
39
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2003, cet. Ke-2, h. 27
40
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 20
41
Nurdin Ibrahim, ”Hasil Belajar Fisika ..., h. 487
xli diartikan sebagai suatu proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan
perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Pendapat ini senada dengan ungkapan Skiner yang mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses adapatasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya,
bahwa belajar adalah... a proses of progresif behavior adaptation. Berdasarkan eksperimennya, Skiner percaya bahwa proses adaptasi tersebut
akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat reinforcer.
42
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, jadi pada hakikatnya belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang meliputi keseluruhan pribadinya
dengan hasil yang diharapakan berupa perubahan pengetahuan, sikap, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan dan lainnya.
Perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya. Kegiatan dan usaha untuk mencapai
perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu merupakan hasil dari belajar.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Mengingat belajar adalah perubahan tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi, perubahan tingkah
laku sesudah belajar disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar atau prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
43
Para ahli teori belajar modern menyatakan bahwa hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku
42
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004, h. 90
43
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, h. 75
xlii baru sebagai akibat latihan atau pengalaman.
44
Sedangkan untuk definisi hasil belajar seperti yang dikemukkakan oleh Sumadi adalah penguasaan kecakapan
yang diusahakan secara sengaja dalam satuan waktu dan satuan bahan tertentu serta perbedaan pada awal belajar dengan akhir proses belajar. Woodwarth
dan Marquis mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang nyata dan dapat diukur secara langsung menggunakan tes. Penggunaan
tes tersebut bertujuan untuk melihat kemampuan belajar siswa dalam hal penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Hasil belajar siswa yang diperoleh biasanya dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang diukur melalui tes atau penilaian hasil belajar
terhadap berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap selama mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Bloom dan kawan-kawan sebagaimana dikutip oleh Degeng mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga domain atau ranah, yaitu ranah
kognitif, psikomotor, dan sikap. Ranah kognitif menaruh perhatian pada pengembangan kapabilitas dan keterampilan intelektual; ranah psikomotor
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif dan keterampilan motorik; dan ranah sikap berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai dan
emosi yang dipelajari baru.
45
Pengklasifikasian bloom ini sesuai dengan pendapat sebelumnya yang mengukur hasil belajar melalui tes terhadap ketiga
ranah, yaitu pengetahuan untuk kognitif, keterampilan untuk psikomotorik, dan perubahan sikap.
Menurut Gagne dan Briggs, ada lima kategori kapabilitas hasil belajar, yaitu 1 keterampilan intelektual intellectual skills, 2 strategi kognitif
cognitive strategis, 3 informasi verbal verbal information, 4 keterampilan motorik motor skills, dan 5 sikapatitudes.
46
Hasil dari kelima kapabilitas tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
44
Tudjai, ”Analisis Hasil Belajar Kemampuan Kependidikan”, dalam Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 2 No. 1, 2000, h. 54
45
Nurdin Ibrahim, ”Hasil Belajar...,hlm.487
46
Nurdin Ibrahim, ”Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Kualitas Hasil Belajar Suatu Kajian”, dalam Jurnal Pendidkan dan Kebudayaan NO. 044 Tahun ke-9,
September 2003, h. 735
xliii Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dapat di bedakan menjadi tiga macam: 1.
Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa.
2. faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa. 3.
Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
47
Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri sendiri, faktor internal ini meliputi dua aspek:
1. Aspek fisiologis, kondisi umum jasmani dapat dikatakan melatar
belakangi aktivitas belajar. 2.
Aspek psikologis, kejiwaan seseorang mempengaruhi aktiviatas belajar seseorang. Aspek kejiwaan ini terdiri dari:
a. Inteligensi siswa merupakan kemampuan psikofisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Tingkat keberhasilan siswa ditentukan oleh tingkat
kecerdasan atau inteligensi IQ. b.
Sikap adalah gejala internal yang bedimensi afektif. Sikap seseorang dalam melakukan suatu kegiatan sangat berpengaruh sekali terhadap
kegiatan yang dilakukan. Bagaimana seseorang dapat menyikapi semua kegiatan yang dilakukannya tergantung dari motivasi
melakukan kegiatan tersebut. Sikap seorang siswa dalam belajar khususnya dalam pembelajaran fisika harus selalu menyikapinya
dengan pemahan yang positif, karena jika kita menyikapinya dengan sikap yang negatif maka akankah tujuan pembelajaran fisika dapat
tercapai. c.
Bakat adalah kemampuam yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan memiliki bakat
47
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan ..., h. 132
xliv terhadap suatu kegiatan tertentu akan mudah untuk lebih
mengembangkan bakat tersebut. d.
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
e. Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Motivasi ini dapat mendorong seseorang lebih maju dalam melakukan suatu kegiatan. Penemuan-penemuan
penelitian menunjukan bahwa basil belajar pada umumnya akan meningkat jika motivasi belajar bertambah.
Faktor yang kedua adalah faktor eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar diri siswa. Faktor ini meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial yaitu : guru, tata-tertib sekolah, teman, dan lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi
motivasi siswa.sedangkan faktor lingkungan non sosial terdiri dari gedung sekolah, rumah tempat tinggal, keadaan cuaca, dan lain-lain.
Faktor yang terakhir adalah pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan oleh siswa
dalam menunjang efektivitas dan proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari pendapat diatas, diketahui bahwa strategi merupakan salah salah satu faktor yang menentukan dalam pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika
akan lebih bermakna apabila diimbangi dengan strategi belajar yang tepat, dalam hal ini pemilihan metode dan penggunaan model pembelajaran yang
tepat sebagai alat hasil belajar siswa. Pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, terlebih lagi jika mereka dapat bekerja sama dan
saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pengukuran Hasil Belajar